Jumat, 09 Mei 2008

ujian e-business

1. Pengetahuan yang terpenting yang didapat dalam perkuliahan ini menurut saya adalah terbuka wawasan baru mengenai dunia maya (internet) dengan bertambahnya pengetahuan tentang berbisnis lewat internet. Pemahaman mengenai penggunaan teknologi sekarang ini. Dimana kita tidak hanya menikmati tapi dapat membuat sendiri baik itu blogger ataupun e-commerce yang telah diajarkan dan dipraktekan pada perkuliahan.perkembangan teknologi informasi yang sudah sangat maju dan memberikan banyak sekali kemudahan dan manfaat yang didapat bila semua orang memahaminya terutama dalam kehidupan dan mendukung aktivitas kita dalam melakukan pekerjaan sehari-hari.Paling penting dalam pengetahuan ini adalah lebih melibatkan pada segi pengetahuan dalam mendapatkan sistem informasi yang efisien dan efektif bila dikaji lebih jauh. Karena gudangnya ilmu pengetahuan adalah diperoleh dari teknologi itu sendiri. Dimana, seperti yang kita tahu bahwa teknologi selalu berkembang (up to date) sejalan dengan berkembangnya sistem informasi dan ilmu pengetahuan

2. Dengan mengikuti perkuliahan e – business ini pola pikir tentang bisnis sangat berubah, biasanya jika membicarakan tentang bisnis maka akan mengarah pada bisnis konvensional yang sangat ketinggalan zaman , tetapi dengan belajar e- business maka mindset cara pandang berubah, ternyata internet memiliki peluang yang sangat besar untuk berbisnis. Sekarang saya telah Menyadari dan mengakui bahwa E-Business merupakan sebuah media yang bisa digunakan oleh organisasi dalam mendukung optimalisasi usahanya, dijaman yang sudah serba high tech dan kemudahan akses menjadi pendorong terciptanya inovasi inovasi baru bagi perusahaan dalam memasarkan produk2 nya dan menghilangkan batasan jangkauan pasar terutama secara geografis, karena dengan e business seluruh dunia menjadi potensi market yang bisa dituju.Perkulihan ini sangat memberikan perubahan dalam pemikiran akan teknologi e-bisnis karena yang asalnya saya tidak tahu sekarang menjadi tahu. Adapun pengimplemnetasian yang saya lakukan diperusahaan tempat saya bekerja melalui sistem yang digunakan sebagai data awal yang dibutuhkan oleh bagian akuntansi untuk menyusun laporan keuangan maka diperlukan pemahaman dan perkembangan akan teknologi sehingga mampu memberikan kontribusi akan kekurangan dan kelebihan yang ada pada sistem yang telah berjalan saat ini.

3. E – business modal utamanya memang kepercayaan, tanpa kepercayaan mustahil akan meraih kesuksesan di bisnis ini. Transaksi yang digunakan dalam e – business adalah transaksi yang tidak melibatkan kontak person to person tetapi melewati situs tersebut. Baik penjual maupun pembeli tidak pernah bertatap muka sebelumnya dalam transaksi . Begitu pula barang / produk yang dijual hanya terpangpang disitus saja tanpa bisa disentuh secara langsung. Begitu pula pembayaran yang biasanya memakai kartu kredit dilakukan melalui situs. Ini semua harus memiliki tingkat kepercayaan yang tinggi, khususnya untuk konsumen e – business.Kepercayaan dalam bisnis elektronik melalui internet ini adalah aspek yang sangat penting
Sebagai contoh kasus ukuran e-business dalam organisasi intinya adalah kembali pada kualitas produk, harga, perusahaan yang menghasilkan produk tersebut, manfaat produk, legalitas dan lain-lain. Kasus mengenai kepercayaan pelanggan adalah pelanggan e-business masih takut ada pencuri kartu kredit, rahasia informasi personal mereka menjadi terbuka, dan kinerja jaringan yang kurang baik. Umumnya pembeli masih belum yakin bahwa akan menguntungkan dengan menyambung ke Internet, mencari situs shopping, menunggu download gambar, mencoba mengerti bagaimana cara memesan sesuatu, dan kemudian harus takut apakah nomor kartu kredit mereka di ambil oleh hacker. Tampaknya untuk meyakinkan pelanggan ini, e-merchant harus melakukan banyak proses pemandaian pelanggan.maka security yang dapat dilakukan dalam e – business ini adalah :
· Pengguna harus dijamin security accountnya juga privacynya· Operator selular yang memiliki kepedulian khusus untuk mensupport transaksi ini· Institusi keuangan yang membuat setiap transaksi terhindar dari fraud· Merchant yang mempermudah pola pembayaran bagi pengguna.
Jaminan kepercayaan kepada merchant dari amazon dan yahoo adalah :
· Authentikasi, yang memungkinkan pihak fasilitator pembayaran (antara lain institusi keuangan) untuk memastikan bahwa pihak yang menggunakan sistem pembayaran adalah pihak yang berhak.· Confidentiality, yang memastikan bahwa pihak lain yang tidak berhak tidak dapat mengakses data pembayaran.· Data Integrity, yang memastikan bahwa data pembayaran tidak berubah setelah pengguna menyetujui seluruh detail transaksi.
· Non-repudiation, yang mengikat seluruh pihak yang terlibat sehingga tidak dapat menyangkal seluruh proses yang telah dilakukannya.
E-Commerce menjadi bagian tak terpisahkan dari e- business karena didalamnya menyangkut opportunity yang dapat dijadikan kunci sukses perusahaan. E-commerce memiliki beberapa karakteristik yang sangat khusus yang memberikan nilai lebih bagi para penggunaa, diantaranya :Transaksi tanpa skat geografis Sebelum era internet, batas-batas geografi menjadi penghalang suatu perusahaan atau individu yang ingin go-international. Sehingga perusahaan besar saja yang dapat memasarkan produknya dengan luas. Sekarang ini semua kalanganpun mampu melakukan bisnis dengan jaringan yang sangat luas tanpa batas dengan menggunakan internet sebagai alatnya dengan mengakses situs dan melakukan transaksi secara on line.Transaksi tidak langsung (non person to person transcation)Para penjual dan pembeli dalam bertransaksi tidak perlu melakukan tatap muka.semua kegiatan aktifitas transaksi dilakukan melalui situs internet.Bagaimana konsep konvergensi dan critical mass pada mobile wireless dan wireless commerce, dimana Mobile e-commerce (m-commerce) didefinisikan sebagai segala kegiatan dan proses bisnis interaktif yang berhubungan dengan transaksi komersial yang dilakukan melalui media komunikasi berupa wireless (mobile) device.Konvergensi teknologi memungkinkan orang dengan perangkat yang berbeda-beda mengakses atau bertukar data yang sama. Misalnya satu universitas memasukkan data nilai mahasiswa ke dalam basis data. Kemudian data nilai ini bisa diakses baik melalui situs Web universitas, maupun diakses melalui SMS. Pembicaraan melalui layanan VOIP, dulu harus dari komputer ke komputer. Sekarang dengan Skype, kita bisa menelpon dari komputer ke telepon rumah atau ke ponsel.


4. Tuntutan customer kepada perusahaan (produsen) semakin hari semakin meningkat, kemudahan serta keamanan menjadi sesuatu yang mutlak harus dirasakan oleh customer dan mobile atau juga wireless commerce harus memberikan guaranty tersebut dan kunci kemenangan dalam persaingan bisnis tersebut antara lain:
· Kemudahan transaksi
· Lindungan keamanan baik mengenai jaringan, kualits barang, delivery serta pola pembayaran
· Produk yang tidak pasaran dan cukup eksklusif
· Time of delivery yang tidak lama

5. ERP menjadi tulang punggung dari E-Business dikarenakan selama ini banyak perusahaan termasuk ditempat saya bekerja menyadari sangat sulitnya menjalankan e-business, khususnya ketika proses bisnis itu terkait dengan berbagai macam perusahaan lain, negara, berbagai aplikasi piranti lunak, dan sistem. Maka disinilah dibutuhkan proses bisnis yang lebih mudah dikelola (manageable), terutama melalui reengineering proses bisnis. Disinilah peranan dari ERP ( enterprise sesource system). Sehingga proses e-business dapat berjalan dengan lancar, membuat proses bisnis berkolaburasi antar perusahaan dan intern perusahaan . ERP adalah jembatan penghubung antar unit divisi didalam perusahaan yang kebetulan di perusahaan saya memakai SAP sebagai alat ERP. Dan ini memudahkan untuk melakukan e-business jika ada transaksi dari luar negeri melalui situs perusahaan diinternet

Selasa, 06 Mei 2008

tugas mencari 10 website

Situs ini merupakan situs yang menyedikan informasi atau berita baik di dalam negeri maupun di luar negeri. detik.com Visitors situs ini merupakan orang-orang yang membutuhkan informasi terkini, karena pada situs ini informasi bisa datang tidak dalam hitungan hari tapi dalam hitungan jam bahkan hitungan menit.
Di dalam situs ini terdapat berbagai kategori informasi, seperti Internasional, economy, lifestyle, celebrity, sport, auto, foto, tokoh, politik dan sebagainya. Kategori di atas, dibagi lagi menjadi berbagai sub kategori. Misalnya pada kategori sport dibagi menjadi sebelas katogori, yaitu home, sepakbola, basket, F1, motoGP, tenis, bulu tangkis, tinju, sport lain, foto dan indeks. Begitupun dengan kategori informasi lainnya memiliki sub kategori yang sesuai dengan bidang kategori tersebut.
Apabila visitors menginginkan informasi mengenai rubrik sport, maka visitors tersebut tinggal meng-klik rubrik sport dan klik sub kategorinya. Bagi pengunjung yang membutuhkan informasi dan mengunjungi situs ini, tidak dikenakan biaya.
Wikipedia adalah ensiklopedia multibahasa yang disusun agar dapat dibaca dan disunting oleh siapapun juga. Isinya ditulis secara bersama-sama oleh para penggunanya. Wikipedia diawasi dan didukung oleh Yayasan Wikimedia, sebuah lembaga nirlaba. Keistimewaan Wikipedia adalah selain menyajikan informasi yang biasa ditemui di dalam sebuah ensiklopedia, ia juga memuat artikel-artikel yang biasanya ditemukan di dalam almanak, majalah spesialis dan juga topik-topik berita yang masih hangat.
Orang yang pertama memulai proyek Wikipedia ini adalah Jimmy Wales.
Sekilas
Ada beberapa karakteristik penting di dalam projek Wikipedia:
Ditentukan untuk menjadi ensiklopedia utama
Ia adalah sebuah wiki, yang dapat diubah oleh setiap orang (kecuali untuk pengguna yang diblok dan pengecualian di halaman telindung)
Ia adalah isi bebas, dan menggunakan copyleft Lisensi dokumentasi bebas GNU
Dapat diubah oleh setiap orang
Isi Wikipedia dapat diciptakan oleh penggunanya. Pengunjung ke Wikipedia juga dapat mengubah artikel, dan banyak yang melakukannya. Halaman-halaman selalu diubah, jadi, tidak ada artikel yang pernah selesai. Dan karena itu pula, Wikipedia sering terjadi 'kesulitan' yang unik. Tetapi ia pun memiliki sistem 'penyembuhan sendiri' untuk menghadapi tantangan tersebut.

Facebook adalah situs pertemanan yang ada di dunia maya, situs ini dengan cepat langsung terkenal dan digemari oleh banyak orang didunia terutama kaum muda.


amazon.com adalah situs yang menyediakan jasa jual beli terutama buku - buku best seller dunia melalui internet. disini dengan mudah kita bisa mencari dan membeli buku - buku terkenal bahkan langka di dunia dengan pelayanan yang cepat.



ebay adalah situs yang menyediakan jasa perantara jual beli melalui internet yang paling terkenal di dunia. ebay dapat melayani transaksi setiap bulalnya lebih dari 1 milyar dollar amerika, suatu jumlah uang yang luar biasa banyaknya. dengan menjual sesuatu di ebay kita dapat menjual barang kita keseluruh dunia, dan juga jika ingin membeli sesuatu juga ebay dapat menjadi pilihian utama di internet. Situs ebay merupakan situs yang memfasilitasi perdagangan dalam dunia maya. Sasaran visitors situs ini adalah mereka yang ingin membeli berbagai keperluan namun tidak memiliki waktu untuk mencarinya secara on line.
Situs ini menawarkan berbagai macam produk diantaranya Antiques, Art, Baby, Books, Business & Industrial, Cameras & Photo, Cars, Boats, Vehicles& Parts, Cell Phones & PDAs, Clothing, Shoes & Accessories, Coins & Paper, Money, Collectibles, Computers & Networking, Consumer, Electronics, Crafts, Dolls & Bears, DVDs & Movies, Entertainment, Memorabilia, Gift , Certificates, Health & Beauty, Home & Garden, Jewelry & Watches, Music, Musical, Instruments, Pottery & Glass, Real Estate, Specialty Services, Sporting, Goods, Sports Mem, Cards & Fan, Shop, Stamps, Tickets, Toys & Hobbies, Travel, Video, Games, Everything, Else, Giving, Works.










Google adalah situs yang mengkhususkan pada searching nya, situs ini sangat populer terutama untuk mereka - mereka yang hobby mencari2 situs - situs lainnya, selain itu juga google memiliki banyak aplikasi - aplikasi lainnya seperti labs, map, photo editing, pikaso, dan masih banyak lagi lainya bahkan photo satelite pun google ada.





TREND ANALYSIS PRODUCT jacket



trend untuk jaket kulit pria, warna biru menunjukan jaket, warna merah menunjukan kulit, dan warna kuning menunjukan pria.

Senin, 07 April 2008

Tugas Mata Kuliah E - Business

Tugas E - Business
E COMMERS BISNIS MODEL DAN KONSEP

Pengantar Model bisnis adalah kumpulan aktifitas perencanaan (suatu waktu bisa disamakan dengan proses bisnis) disain menyababkan pendapatan suwaktu dipasar. Bisnis model merupakan pusat dari perencanaan bisnis. Perencanaan bisnis merupakan memaparkan dokumen perusahaan model bisnis. E-commerce bisnis model bertujuan untuk menggunakan dan usaha untuk mencari keuntungan dengan kualitas yang unik di internet dan luasnya web dunia. (TImmers,1998).Delapan kunci bahan model bisnis.Bila kamu berharap mengembangkan kesuksesan dalam model berbisnis disetiap tempat, bukan hany e-commerce, kamu harus membuat dengan pasti model yang amanat efektif delapan daftar, elemen tersebut yaitu : menghargai posisi model pendapatan, peluang pasar, persaingan lingkungan pasar, persaingan yang menguntungkan, strategi pasar, pengembangan oraganisasi, dan kelompok menajemen (Ghosh,1998).Utama Bisnis untuk konsumen (B2C), bisnis model.Bisnis untuk konsumen (B2C) e-commerce, melalui binis online mencari untuk menjangkau konsumen individual, ini paling baik mengetahui dan tipe familiar dari e-commerce. Model bisnis B2C akan dipaparkan dibawah ini :1.Portal : seperti halnya yahoo.co,,MSN.com, dan AOL.com2.E-tailer : seperti toko online yang retai seperti amazon.com3.Content Provider : memberikan informasi dan hiburan provider seperti Koran,situs olah raga situs online lainnya seperti Sportsline.com,CNN.com,ESPN.com4.broker Transaksi : suatu proses online transaksi penjualan seperti broker saham dan travel agen,seperti Travelociry.com,hotel.com.5.pasar kreasi : bisnis berbasis web yang menggunakan teknologi interner untuk menciptakan pasara dengan membawa penjual dan pembeli bersamaan, seperti Ebay.com6.Servis provider : perusahaan yang mendapatkan uang dari menjual pengguna servis, lebih suka produk tersebut.7.Provider comunitas : halaman situs dimana individu dengan fakta ketertarikan, hobi, dan keadaan yang biasa berekperimen akan datang bersama sperti :Oxygen.com,About.comUtama bisnis untuk bisnis (B2B) model bisnis.Model dari Bisnis untuk untuk bisnis akan di paparkan dibawah ini :1.Tempat pemasarankomputer.E-Distributor : merupakan perusahaan sendiri dari versi yang kecil dan keseluruhan penjualan di toko,suplay perawatan,perbaiakan, seperti : Grainger.com, FindMRO.comE-Procurement : perusahaan digital sendiri yang membuat pasar dimana ratusan pembeli dan penual transaksi, sperti Ariba.comExchange : pemilik usaha digital yang mandiri untuk langsing menginput,industry vertical orientasi, sperti Exchange.e.Steel.comIndustry Consortia : pemilik Industri vertical digital pasar terbuka untuk memilih supplier.2.Jaringan kerja industry tersendiri.Membuat Jaringan kerja elektronik untuk mengkoordinasi mengrai dari komunikasi diantara perusahaan yang mempekerjakan bisnis selamanya.Jaringan kerja Perusahaan pertama : pemilik jaringan kerja perusahaan untuk koordinasi rantai persediaan dengan menetapkan batasan,seperti Wal-Mart,daimlerChrysler.Luasnya jaringan kerja perusahaan : jaringan kerja pemilik perusahaan untuk menetapkan standar, koordinasi persediaan dan logistic untuk industry, seperti Nistevo Inc,UCCnet.orgBisnis model yang muncul di e-commerce area.Bila kita memikirkan tentang bisnis, kita berfikir khas bahwa bisnis perusahaan itu membuat produk atau baik, dan lalu menjual ke konsumen. Tetapi WEB memilki kekuatan untuk mengakui kondisi naru bisnis, sungguh sebagai konsumen ke konsumen e-commerce, muncul sebagian untuk uncul sebagian e-commerce, dan m-commerce.Bagaimana internet dan WEB mengubah bisnis : Strategi, Struktur, dan Proces.Sekarang kita akan jelas menangkap variasi dari bisnis model untuk penggunaan e-commerce perusahaan. Kamu juga membutuhkan keinginan untuk mengerti bagaimana interner dan web bisa mengubah lingkungan bisnis dari decade yang lalu, termasuk struktur industry, bisnis strategi, dan industry dan operasional perusahaan (bisnis proses dan rangkaian nilai.). secara umum internet dapat membuka system standar yang tersedia untuk penguuna, dan ini merupakan fakta yang melekat membuat ini terlihat mudah untuk kompetisi yang baru untuk masuk kedalam pasngsa pasar dan tawaran pengganti produk atau jalur penyaluran.gantar Model bisnis adalah kumpulan aktifitas perencanaan (suatu waktu bisa disamakan dengan proses bisnis) disain menyababkan pendapatan suwaktu dipasar. Bisnis model merupakan pusat dari perencanaan bisnis. Perencanaan bisnis merupakan memaparkan dokumen perusahaan model bisnis. E-commerce bisnis model bertujuan untuk menggunakan dan usaha untuk mencari keuntungan dengan kualitas yang unik di internet dan luasnya web dunia. (TImmers,1998).Delapan kunci bahan model bisnis.Bila kamu berharap mengembangkan kesuksesan dalam model berbisnis disetiap tempat, bukan hany e-commerce, kamu harus membuat dengan pasti model yang amanat efektif delapan daftar, elemen tersebut yaitu : menghargai posisi model pendapatan, peluang pasar, persaingan lingkungan pasar, persaingan yang menguntungkan, strategi pasar, pengembangan oraganisasi, dan kelompok menajemen (Ghosh,1998).Utama Bisnis untuk konsumen (B2C), bisnis model.Bisnis untuk konsumen (B2C) e-commerce, melalui binis online mencari untuk menjangkau konsumen individual, ini paling baik mengetahui dan tipe familiar dari e-commerce. Model bisnis B2C akan dipaparkan dibawah ini :1.Portal : seperti halnya yahoo.co,,MSN.com, dan AOL.com2.E-tailer : seperti toko online yang retai seperti amazon.com3.Content Provider : memberikan informasi dan hiburan provider seperti Koran,situs olah raga situs online lainnya seperti Sportsline.com,CNN.com,ESPN.com4.broker Transaksi : suatu proses online transaksi penjualan seperti broker saham dan travel agen,seperti Travelociry.com,hotel.com.5.pasar kreasi : bisnis berbasis web yang menggunakan teknologi interner untuk menciptakan pasara dengan membawa penjual dan pembeli bersamaan, seperti Ebay.com6.Servis provider : perusahaan yang mendapatkan uang dari menjual pengguna servis, lebih suka produk tersebut.7.Provider comunitas : halaman situs dimana individu dengan fakta ketertarikan, hobi, dan keadaan yang biasa berekperimen akan datang bersama sperti :Oxygen.com,About.comUtama bisnis untuk bisnis (B2B) model bisnis.Model dari Bisnis untuk untuk bisnis akan di paparkan dibawah ini :1.Tempat pemasarankomputer.E-Distributor : merupakan perusahaan sendiri dari versi yang kecil dan keseluruhan penjualan di toko,suplay perawatan,perbaiakan, seperti : Grainger.com, FindMRO.comE-Procurement : perusahaan digital sendiri yang membuat pasar dimana ratusan pembeli dan penual transaksi, sperti Ariba.comExchange : pemilik usaha digital yang mandiri untuk langsing menginput,industry vertical orientasi, sperti Exchange.e.Steel.comIndustry Consortia : pemilik Industri vertical digital pasar terbuka untuk memilih supplier.2.Jaringan kerja industry tersendiri.Membuat Jaringan kerja elektronik untuk mengkoordinasi mengrai dari komunikasi diantara perusahaan yang mempekerjakan bisnis selamanya.Jaringan kerja Perusahaan pertama : pemilik jaringan kerja perusahaan untuk koordinasi rantai persediaan dengan menetapkan batasan,seperti Wal-Mart,daimlerChrysler.Luasnya jaringan kerja perusahaan : jaringan kerja pemilik perusahaan untuk menetapkan standar, koordinasi persediaan dan logistic untuk industry, seperti Nistevo Inc,UCCnet.orgBisnis model yang muncul di e-commerce area.Bila kita memikirkan tentang bisnis, kita berfikir khas bahwa bisnis perusahaan itu membuat produk atau baik, dan lalu menjual ke konsumen. Tetapi WEB memilki kekuatan untuk mengakui kondisi naru bisnis, sungguh sebagai konsumen ke konsumen e-commerce, muncul sebagian untuk uncul sebagian e-commerce, dan m-commerce.Bagaimana internet dan WEB mengubah bisnis : Strategi, Struktur, dan Proces.Sekarang kita akan jelas menangkap variasi dari bisnis model untuk penggunaan e-commerce perusahaan. Kamu juga membutuhkan keinginan untuk mengerti bagaimana interner dan web bisa mengubah lingkungan bisnis dari decade yang lalu, termasuk struktur industry, bisnis strategi, dan industry dan operasional perusahaan (bisnis proses dan rangkaian nilai.). secara umum internet dapat membuka system standar yang tersedia untuk penguuna, dan ini merupakan fakta yang melekat membuat ini terlihat mudah untuk kompetisi yang baru untuk masuk kedalam pasngsa pasar dan tawaran pengganti produk atau jalur penyaluran.

TUGAS E-BUSINESS


INTERNET & DUNIA WEB

Internet dan luasnya web dunia : infrastruktur E-commerce Internet : latar belakang teknologiInternet merupakan interkoneksi jaringan kerja dari ribuan dari jaringan kerja dan jutaan dari computer (kadang kala tuan rumah computer atau hanya tuan rumah) link bisnis, institusi pendidikan, agen pemerintah. Dam individu. Internet menyediakan berdekatan 550-600 jutaan orang mengelilingi e-mail, newsgroup. Shoping, penelitian, instans masanging, music, video dan berita. Web merupakan satu dari bagian pelayanan internet yang paling popular.menyediakan akses lebih dari enam juta halaman, dengan membuat dokumen didalam banhasa program dengan hubungan HTML dan itu busa mendapatkan text, grapik. Audio, video, dan objek lainnya, yang biasanya disebut dengan hyperlink dengan izin pengguna untuk lompat dengan mudah dari satu halaman ke lain. Evolusi internet 1961-2003Internet I-sedakarang internet, terjadi perubahan lebih dari 40atau beberapa tahun.dalam penggunaan internet tidak baru, kita tidak tahu apa yang terjadi besaoknya, walaupun jurnalis dan orang yang sangat ahli fasih berbicara mengenai internet waktu-memberi kesan sangat cepat,fekat dan mudah. Internet bisa di bagi menjadi 3 fase,yang pertama disebut Innovation Phase,Institutional Phase, Commercialization Phase.Internet :kunci konsep teknologi.Tahun 1995, fderal jaringan kerja dewan kota mengambil setiap lewat bagian resolusi formal memeberi define syarat internet. Dasar dari definisi tersebut, internet berarti jaringan kerja penggunaan tersebut menggunakan pola alamat IP, mendukung transmisi control protocol (TCP). Dan membuat servis tersedia untuk banyak pengguna seperti halnya system telephone membuat suara dan servis data yang tersedia untuk masyarakat.Paket pengganti merupakan metode potongan pesan elektronik untuk paket komunikasi, mengirim peket yang panjangnya berbeda komunikasi bagian yang tersedia.Alamat IP mempunyai kekuatan 32 bit nomor dan kelihatan seperti seri dari empat dipisahkan nomor pasar lepas dari periode.Domain Names and URLs. Orang tidak akan mengingat 32 bit nomor. IP addresses bisa menerangkan melalui bahasa yang alami perkumpulan komunikasi nama domain. System nama domain (DNS) membolehan mengungkapkan seperti cbnet.com untuk stand angka alamat IP(cbnet.com’s numeric IP is 261.200.247.134).Uniform resource locator (URL) merupakan alamat yang dugunakan oleh WEB membaca indentifikasi lokasi dari konten di dalam WEB.Klain/server Computing. Saat paket melakukan pertukaran yang tersedia komunikasi kapasitas dan TCP/IP menyedikan jalur komunikasi dan regulasi, mengambil perputaran di komputeruntuk membawa mengenai internet hari ini dan WEB. Perubahanh tersebut disebut client/server computer dan dengan web. Client / server komputer adalah model dari computer dengan sangat kuat dengan computer personal disebut clients merupakan mengubungkan di dalam jaringan kerja selamanya denan satu atau lebih server computer. Server merupakanjaringan kerja computer yang mempersembahkan ke fungsi keadaan itu klien computer didalam jaringan computer yang diinginkan, seperti file bertingkat, software aplikasi, kegunaan program sperti WEB koneksi, dan printer.Internet protocol lainnya dan kegunaan programBegitu banyak internet protocol lainnya itu menyediakan servis untuk pengguna di bentuk internet aplikasi bergerak didalam internet klien dan server. Dibawah ini akan dipaparkan internet protocol lainnya :HTTP : Hyper Documents. HTTP(kata pendeknya Hper Transfer Protocol) merupakan internet protocol pengguna untuk transfer halaman WEB.SMTP, POP, dan IMAP : Sending E-mail. E-mail merupakan satu dari yang sudah terkenal, sangat penting dan frekuensi kegunaan internet servis. SMTP(Simple Mail Transfer Protocol) merupakan internet protocol menggunakan mengirim surat untuk server. POP (Post Office Protocol) merupakan kegunaan melalui kliend untuk mendapatkan kembali surat dari internet server. IMAP (Internet Massage Protocol) merupakan lebih banyak beredar bantuan surat protocol dari banyak server dan semua pelihat.FTP: Transferring Files. (File Transfer Protocol merupakan satu dari internet servis original. FTP merupakan bagian dari TCP/IP protocol dan izin pengguna pengiriman server untuk computer klain.SSL : Security. SSL(Secure Sockets Layer) merupakan protocol opera sebelm transport dan aplikasi lapisan dari TCP/IP dan keamanan komunikasi diantara klien dan server.Ping : Testing the Adddress. Kamu bisa Ping computer tuan rumah untuk mengecek koneksi sebelum klien kamu dan server.Tracert : Cheking Routes merupakan saru dari beberapa rute jalan keperluan itu membolehkan kamu mengikuti jalur dari pesan yang kamu kirim dari klien untuk mengendalikan computer di dalam internet.Internet sekarang : Tahun 2003,diperkirakan 630 juta meggunakan internet secara luas, naik dari 100 juta pengguna dari akhir tahun 1997. Thatfigure is projek untuk melanjutkan pertumbuhan yang lebih 1 miliar tahun 2005 (eMarketer,2003). Satu yang akan dipikirkan dengan sungguh menakjubkan pertumbuhannya, internet aka mengalamai keleboihan beban. Tetapi ini tidak aka nyata untuk beberapa alasan.Kekuatan Internet : Kekeuatan internet melalui format dari Network Service Providers(NSPs) yang kan mengontrol jaringan kerja. Kekuatan internet seperti layaknya seperti saluran raksasa. Dan transport data mengelilingi dunia didalam milliseconds. Di amerika kekuatan ini mengubah seluruhnya kabe fiber optic, dengan bandwidths rang dari 155 Mbp ke 2,5 Gbps. Bandwidth merupakan ukuran bagaimana banyak data yang akan di transfer lebih communikasi medium dengan waktu tetap perperiode.Akses jaringan ekrja nilai dan perubahan tempat metropolitan : Di amerika sarikat, begitu banyak nomor dari hubs diamana kekuatan memotong dengan regional dan local jaringan kerja, dan diaman kekuatan pemilik koneksi dengan yang lainnya. Hubs tersebut kami sebut jaringan kerja akses poin (BAPs) atau perubahan Metrpolis perubahan ares (MAEs)Jaringan kerja area kampus : Merupakan secara umum area local operasional jaringan kerja degan satu organisasi melalui mengikat akses di WEB langsung dari regional dan national karir.Internet Service Provider : Perusahaan provider level terendah dari servis di multi pertalian internet arsitektur melalui akses lesing internet pemilik rumah, bisnis kecil, dam kadang-kadang institusi besar. Internet dan ektranet TCP/IP lokasi jaringan kerja dengan satu organisasi untuk tujuan berkomunikasi dan proses informasiEktranet merupakan format dari perusahaan izin dari luar untuk masuk internet TCP/IP jaringan kerja.Memahami pembatasan internet hari ini.Untuk membayangkan apar yang terjadi internet besok-Internet II-kita akan melihat, kita harus pertama kali melihat membayangkan internet besok.-Bandwidth Limitation : sekarang internet begitu lamabt dan tidak mampu efektif berbagi dan memamerkan file dengan kapasitas besar, seperti halnya video dan file suara.-Quality Of service limitation : paket data tidak sampai semuanya dan tepat kirimananya, pada saat momen bersamaan,.-Network architecture limitation : servis tidak dapat mengangkat dengan permintaan.-langue development limitation : secara alami HTML membatasi kualitas “kaya” informasi yang bisa dibagi secala langsung.Mengerti bagaimana luasnya web dunia bekerja.Web berkembang dari 1981-1991 oleh Dr.Tim Barners-Lee, yang membuat program computer yang membolehkan halaman toko di dalam internet akan menjadi jaringan menggunakan keyboard (Hyperlink). Tahun1993,Marc Andreesen membuat pertama kali grafis web browser, dengan membuat mungkin untyuk melihat dokumen didalam web grapik dan membuat mungkin komputerisasi secara universal. Kunci konsep untuk membuat kamu akrab dengan pemesanan mengerti bagaimana web bekerja mengikuti :-Hypertext -Web server software-HTTP -Web Client -URLs -Web Browsers -HTML-XMLMenguraikan bagaimana fiture internet dan Web dan dukungan servis e-commerceBersama-sama, internet dan web akan membuat e-commerce mungkin membolehkan pengguna computer untuk mengakses produk dan service informasi dan pembayaran yang komplit secara langsung. Beberapa spesifik keistimewaan dari dukungan e-commerce yang termasuk : -Elekronik mail -Chat -Search engines -Musik, video, and other standar file -Inteligent agent -Streaming Media -Instans messaging -Cookies.
==================

TUGAS E-BUSINESS

====================
BUILDING AN E-COMMERCE WEB SITE
====================
=============================================
Building An E-Commerce Web Site The two most important management challenges in building a successfull e-commerce site are:1.Developing a clear understanding of your bussiness objectives and2.Knowing how to choose the right technology to achieve those objectivesPieces Of The Site-Building PuzzleLet’s assume you are a manager for a medium sized, industrial parts firm of around 10,000 employees worldwide, operating in ten countries in Europe, Asia, and North America. Senior management has given you a budget of $1 million to build an e-commerce site within one year. The purpose of this site will be to sell and service the firm’s 20,000 customers, who are mostly small machine and metal fabricating shops around the world.1.You must be aware of the main areas where you will need to make decisions. On the organizational and human resources front, you will have to bring together a team of individuals who possess the skill sets needed to build and manage a successfull e-commerce site. This team will make the key decisions about technology, site design, and the social and information policies that will be applied at your site. The entire site development effort must be closely managed if you hope to avoid that disasters that have occurred at some firms.2.You will also need to make decisions about your site’s hardware, software, and telecommunications infrastructure. While you will have technical advisors help you make this decisions, ultimately the operation of the site is your responsibility. The demands of your customers should drive your choices of technology. Your customers will want technology that enables them to find what their want easily, view the product, purchase the product, and then receive the product from your warehouse quickly. You will also carefully have to consider your site’s design. Once you have identified the key decision areas, you will need to think about a plan for the project.Planning: The Systems Development Life CycleOne methodology for developing an e-commerce site plan is the systems development life cycle. The system development life cycle (SDLC) is a methodology for understanding the business objectives of any system and designing an appropriate solution. The five major steps involved in the systems development life cycle for an e-commerce site are:1.Systems Analysis/Planning2.Systems Design3.Building the System4.Testing5.ImplementationFactors In Optimizing Web Site PerformanceThe purpose of a Web site is to deliver content to customers and to complete transactions. The faster and more reliably these two objectives are met, the more effective the Web site is from a commerce perspective. The optimization of web site performance is more complicated than it seems and involved three factors: page content, page generation, and page delivery.Web Site BudgetsWhile how much you spend to build a Web site depends on how much you can afford, and, of course, the size of the opportunity. Web site costs according to a survey of 125 Web site managers. About 75% of the costs of Web sites involved technology cost-development, software licenses, and hardware. About 18% of costs will be for design and development, and 6% for marketing the site. (Source: Jupiter Media Metrix, 2002)Choosing Server SoftwareWhat you able to do at an e-commerce site is largely a function of the software. As a business manager in charge of building the site, you will need to know some basic information about e-commerce software. The more sophisticated the software and the more ways you can sell goods and services, the more effective your business will be. Simple Versus Multi-Tiered Web Site ArchitecturePrior to development of e-commerce, Web sites simply delivered Web pages to users who were making requests through their browser for HTML pages. Web site software was appropriately quite simple-it consisted of a server computer running basic Web server software. We might call this arrangement a single-tier system architecture. System architecture refers to arrangement of software, machinery, and tasks in an information system needed to achieve a spesific functionality (much like a home’s architecture refers to arrangement of building materials to achieve a particular functionality).In addition to having specialized application servers, e-commerce sites must be able to pull information from and add information to pre-existing corporate databases. These older databases that predate the e-commerce era are called backend or legacy databases. Corporation have made massive investments in these systems to store their information on customers, products, employees, and vendors. These backend systems constitute an additional layer in a multi-tiered site.In two-tier architecture, a Web server responds to requests for Web pages and a database server provides backend data storage. In a multi-tier architecture, in contrast, the Web server is linked to a middle-tier layer that typically includes a series of application servers that perform specific, tasks, as well as to a backend layer of existing corporate systems containing product, customer, and pricing information. A multi-tiered site typically employs several or more physical computers, each running some of the software applications and sharing the work load across many physical computers.The nine basic business and system functionalities an e-commerce site should contain include:Digital catalog-allows a site to display goods using text and graphics.Product database-provides product information, such as a description, stocking number, and inventory level.Customer on-site traking-ebables a site to create a site log for each customer visit, aiding in personalizing the shopping experience and identifying common customer paths and destination.Shopping cart/payment system-provides an ordering system, secure credit-card clearing, and other payment options.Customer database-include customer information such as the name, address, phone number, and e-mail address.Sales database-contain information regarding the customer ID, product purchased, date, payment, and shipment to be able to provide after-sale customer support.Ad server-tracks the site behavior of prospects and customer that come through e-mail or banner ad campaigns.Site tracking and reporting system-monitors the number of unique visitor, page visited, and product purchased.Inventory management system-provides a link to production and suppliers in order to facilitate order replenishment.Describe the major issues surronding the decision to outsource site development and/or hosting.Advantage of building a site in-house include:the ability to change and adapt the site quickly as the market demands, andthe ability to build a site that does exactly what company needs.Disadvantage of building a site in-house include:the costs may be higher;the risks of failures may be greater, given the complexity of issues such as security, privacy, and inventory management;the process may be more time-consuming than if you had hired an outside specialist firm to manage the effort; andstaff may experience a longer learning curve that delays your entry into the market.Using design templates cuts development time, but pre-set templates can also limit functionality.A similar decision is also necessary regarding outsourcing the hosting of the site versus keeping it in-home. Relying on an outside vendor to ensure that the site is life twenty-four hours a day places the burden of reliability on someone else, in return for a monthly hosting fee. The downside is that if the site requires fast upgrades due to heavy traffic, the chosen hosting company may or may not be capable of keeping up. Reliability versus scalability are the issues in this instance.Identify and understand the major considerations involved in choosing Web server and e-commerce merchant server software.Early Web sites used single-tier system architecture and consisted of a single-server computer that delivered static. Web pages to users making requests through their browsers. The extended functionality of today’s Web sites required the development of a multi-tiered systems architecture, which utilizes a variety of specialized Web servers, as well as link to pre-existing “backend” or “legacy” corporate databases.All e-commerce site require basic Web server software to answer requests from customer for HTML and XML pages. When choosing Web server software, companies are also choosing what operating system the site will run on; Apache, which runs on the UNIX system, is the market leader.Web server provide a host of services, includingprocessing user HTML requestssecurity servicesfile transfer protocolsearch enginedata enginee-mailsite management toolsDynamic server software allows sites to deliver dynamic content, rather than static, unchanging information. Web application server programs enable a wide range of e-commerce functionality, including creating a customer database, creating an e-mail promotional program, accepting and processing orders, as well as many other services.E-commerce merchant server software is another important software package that provides catalog displays, information storage and customer tracking, order taking (shopping cart), and credit card puchase processing. E-commerce suites can save time and money, but customization can significantly drive up costs. Factors to consider when choosing an e-commerce suite include the functionality, support for different business models, visual site management tools and reporting system, performance and scalability, connectivity to existing business systems, compliance with standards, and global and multicultural capability.Understand the issues involved in choosing the most appropriate hardware for an commerce site.Speed, capacity, and scalability are three of the most important considerations when selecting an operating system, and therefore the hardware that it runs on. To evaluate how fast the site needs to be, companies need to assess the number of simultaneous users the site espects to see, the nature of their requests, the type of information requested, and the bandwidth available to the site. The answer to these question will provides guidance regarding the processors necessary to meet customer demand. In some cases, adding additional processing power can add capacity, thereby improving system speed.Scalability is also an important issue. Increasing processing supply by scaling up to meet demand can be done through:vertical scaling-improving the processing power of the hardware, but maintaining the same number of servers;Horizontal scaling-adding more of the same processing hardware; andImproving processing architecture-identifying opretions with similar workloads and using dedicated tuned servers for each type of load.Identify additional tools that can can improve Web site performance.In addition to providing a speedy Web site, companies must also strive to have a well-designed site that encourages visitors to buy. Building in interactivity improves site effectiveness, as does personalization technique that provide the ability to track customers while they are visiting the site. Commonly used software tools for achieving high levels of Web site interactivity and customer personalization include:Common gateway interface (CGI) scripts-a set of standards for communication between a browser and a program on a server that allows for interaction between the user and the server.Active Server Pages (ASP)-a Microsoft tool that also permits interaction between the browser and the server.Java applets-programs written in Java programming language that also provide interactivity.JavaScript-used to validate user input, such as an e-mail address.ActiveX and VBScript-Microsoft’s version of Java and JavaScript, respectively.Cookies-text files stored on the the user’s hard drive that provide information regarding the user and his or her past experience at a Web site

Sabtu, 05 April 2008

tugas - tugas

TUGAS KELOMPOK
OPERATION AND SUPPLY CHAIN MANAGEMENT
By :

THIRD PARTY LOGISTIC
(3PL)
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas
Mata Kuliah Operational and Supply Chain Management
Dosen : Bpk. Agus Edi Sudiarto, Ir., M.Sc.
Disusun Oleh :
ryan kurniawan 1413.003
Angkatan XIV

MAGISTER MANAJEMEN
UNIVERSITAS WIDYATAMA
Februari, 2008
BAB I
PENDAHULUAN
Logistic disebut sebagai suatu batasan yang tetap saat ini, kemajuan logistik telah menjadi sumber utama pada suatu perusahaan untuk menghasilkan keuntungan yang baru dan mempertahankan competitive advantage. Juga terdapat beberapa contoh dimana sistem logistik telah menjadi penyebab penghambat dalam suatu manajemen secara keseluruhan. Kemampuan dalam mengurangi total biaya dan untuk meningkatkan kualitas pelayanan yang diberikan kepada konsumen dapat bertambah melalui eliminasi dri hambatan ini. Dari sudut sosial, suatu sistem logistik yang efisien dapat memberikan kemungkinan untuk mengurangi hambatan di jalan dan pencemaran lingkungan, yang dapat dihasilkan dalam menekan produktivitas ekonomi makro.
Beberapa penemuan telah dikembangkan untuk memajukan sistem logistik. Inovasi ini dapat diklasifikasikan lebih luas lagi menjadi inovasi untuk meningkatkan proses individual logistik, dan inovasi ntuk menciptakn sistem logistik seluruhnya. Terlebih dahulu termasuk di dalamnya inovatif hardware seperti terminal new inter-modal dengan kemampuan peindahan ang efisien dan inovatif software seperti rencana rute truk dengan ITS (Intelegent Transportasi System) dan (Global Positioning System). Inovasi ini satu per satu dapat dikembangkan pada seluruh kemampuannya hanya ketika mereka digunakan di dla memperbaharui hambatan tersebut.
Bagaimanapun juga tidak mungkin bahwa suatu perusahaan hanya memiliki satu hambatan dalam proses bisnis mereka. Sepetinya, mereka memiliki beberapa hambatn potnsial, dengan seperti itu, menghilangkan satu hambatan biasanya dapat membuat satu hambatan lainnya timbul. Karena itulah mengapa kita harus mengontrol proses bisnis sebagai suatu sistem, dan harus mengebangkan inovasi sistem manajemen. Diantara inovasi yang telah menarik perhatian masyarakat adalah Supply Chain Management (SCM) dan Third Party Logistic (3PL).
Paper ini berfokus pada SCM dan 3PL dan dan mengukur hubungan keduanya. Pertanyaan kuncinya adalah sebagai berikut : Jika SCM menjadi suatu alat yang umum, apakah bermanfaat untuk meng-outsorce aktifitas logistik yan menjadi sub-function pada supply chain? Jika begitu, hal tersebut bagaimana hal tersebut seharusnya dilakukan? (kususnya penggunaan 3PL)?” Agar dapat menjawab pertanyaan tersebut, maka akan direviewlatar belakang dan tujuan dari penyebaran SCM dan menunjukan bahwa logistik memainkan bagian penting dalam SCM. Kemudian menguraikan 3PL dan mengukur keuntungan dan kerugian dari sudut pandang performance logistik. Setelah menjelaskan hubungan antara SCM dan 3PL, paper ini menunjukan 3PL juga akan memainkan peranan penting dalam SCM dan SCM memiliki pengaruh dengan arah hubungan yang positif.

BAB II
PERKEMBANGAN SCM
2.1 Pengertian SCM
Supply Chain terdiri dari sekumpulan proses yang berhubungan dengan aliran barang, informasi, dan uang diantara perusahaan-perusahaan, dari tingkat raw material sampai produksi tingkat pemakaian, dan akhirnya pada tingkat daur ulang. Suatu alat untuk mengoptimasi supply chain akan melalui manajemen terintegrsi yang disebt Supply Chin Managment (SCM).
SCM mirip dengan Efficiency Customers Response (ECR) dan Quick Response (QR) dalam pengertian bahwa tujuan alat ini untuk mengefisiensikan hubungan perusahaan dalam Supply Chain secara keseluruhan dengan cara Just In Time (JIT). Bagaimanapun juga, kedua alat ini ditunjukan untuk industri khusus. ECR dikembangkan untuk proses industri makanan, sementara QR untuk industri pakaian. SC tidak ditujukan untuk keperluan suatu industri khusus. Tujuan alat ini secara umum untuk memaksiumkan total value dalam supply hain.
Sejak SCM terlibat dalam aktifitas antar perusahaan, prosesnya meliputi berbagai fungsi seperti supply raw material, manajemen produksi, transportasi, manajemen Inventory Sistem Informasi Manajemen (SIM), proses order, penanganan material, dan manajemen pelanggan. Diantara yang lainnya istilah logistik yang lebih sederhana adalah digunakan dalam penjelasan berikutnya dan diidentifikasikan sebagai kombinasi diantara fungsi-fungsi ini. Lebih jauh lagi, prosedur yang berhubungan dengan izin bea cukai ditambahkan dalam kasus Internasional SCM.
Salah satu fitur utama pada SCM adalah memproses integrasi vertikal dari supplier ke konsumen dapat dilakukan melalui aliansi strategi antar perusahaan. Di salah satu sisi terdapat kasus dimana seluruh proses vertikal dibawa oleh suatu perusahaan (sebagai contoh general motor terdahulu). Selama optimasi total lebih besar daripada jumlah optimasi parsial. Secara umum, optimasi total dalam supply chain adalah lebih besar daripada optmasi parsial dalam ranti individu. Bagaimanapun juga, jika suatu perusahaan dapat melampirkan seluruh proses supply chain di dalamnya dan menjadi suatu organisasi dengan skala yang lebih besar, ini dpat menghasilkan biaya administrasi yang tinggi. Di sisi lainnya, terdapat kasus dimana setiap perushaan adalah independen dari perusahaan lainnya dan bertransaksi secara individu dalam proses vertikal tanpa strategi. Aliansi antar perusahaan, yang membuat keuntungan optimasi lebih rendah dan biaya admistrasi lebih rendah. Posisi dari SCM berada pada kedua sisi tersebut. Masing-masing perusahaan independen secara strategi berhubungan dengan perusahaan lainnya dalam proses integrasi vertikal.
Untuk lebih jelasnya, dibawah ini dapat dilihat gambar supply chain :

Sebagai bahan perbandingan, di bawah ini disajikan gambar supply chain modern :

Gambar 2 Supply Chain Modern
2.2. Keuntungan & Kerugian dari SCM
Jadi, SCM yang didesain dengan baik menghasilkan net value positif dengan memberikan keuntungan, mengurang biaya, dan menigkatkan kelangsungan hidup keuangan. Perusahaan dengan supply chain yang diselsaikan dengan baik dapat membagikan keuntungan dengan layak, dengan menghasilkan yang disebut ”win-win relationship”.
Pertama, sumber daya untuk menghasilkan keuntungan termasuk menekan lea-time atau respone yang fleksibel pada pelanggan. Seperti improvemen atau peningkatan dapat membuat supply chain perusahaan yang kopetitive. Keuntungan ini dihasilkan dari sumber daya perusahaan yang terpusat terhadap core-competence mereka dan menghasilkan valeu dengan memiliki fleksibilitas dan dapat beradaptasi terhadap perubahan lingkungan pasar.
Kedua, biaya dapat dikurangi berhubungan dengan keuntungan yang terintegritas. Terdapat skala ekonomi dan jangkauan pada proes integrasi vertikal Sebagai contoh, menghindari investment yang berlebihan dalam warehousing dan mengurangi inventory level dengan berbagi informasi.
Bagaimana juga, dengan maksud untuk memaksimalkan suatu net value dengan SCM, ”aliansi antara perusahaan” dengan persekutuan atau hubngan kerja yang reliable jika diperlukan. Dalam menjalankannya memerlukan biaya transaksi yang tinggi dan membutuhkan tiga kondisi. Pertama, waktu hubungan haruslah cukup panjang atau lama untuk membuat partnership yang baik dan berkomitmen. Kedua, perusahaan dalam supply chain harus memiliki kemmpun yang diperlukan dan harus membagi tanggung jawab dengan masuk akal (seimbang).
Ketiga, berbagai jenis informasi seperti pesanan, inventory atau permintan pelanggan harus dapat dibagi dan diproses dengan benar. Dengan memperhatikan tiga poin tersebut pengebangan IT sebelumnya dapat berkontribsi terhadp SCM.
2.3 SCM dan Pengembangan IT
Dalam mendisain bagaimana mengatur aliran barang dalam supply chain DHL selalu mempertimbangkan persoalan bagaiana memproses informasi. Proses informasi adala salah satu fungsi utama pada SCM perkembangan terakhir dan inovasi dalam IT telah memberian kesempatan untuk menaikan kapabilitas proses informasi. Oleh karena itu untuk meningkatkan performa SCM.
IT dapat memberikan dua kontribusi dalam SCM :
Perbaikan dan berbagai infomasi diantara perusahaan.
Identifikasi permasalahan yang tepat dan optimasi.
Pertama, telah dibicarakan elektronik data adalah suatu cara yang efektif untuk mempromosikan pembagian informasi dengan tepat diantara perusahaan sehingga bertepatan dengan tujuan SCM. Elektronik data interchange didefinisikan sebagai suatu hubungan online komputer dan pertukaran informasi pada transaksi diantara perusahaan. Bagaimanapun juga, diperlukan elektronik data interchange diperlukan elektronik interchange khusus untuk dimasukan kedalam suatu value added network atau saluran yang dibuka dengan tujuan untuk membagi suatu jaringan. Jumlah model yang sangat besar untuk berinvestasi dalam suatu value added network atau saluran yang dibuka telah menjadi alasan utama mengapa manajemen elektronic data interchange, elektronic data interchange logistic khusus telah menjadi sangat lambat.
Bagaimanapun juga suatu permasalahan invesment kemungkinan besar juga dpat dislesaikan dengan menyebarkan teknlogi internet. Pembagian informasi diantara perusahaan dapat diandalkan dengan web elektronik data interchange. Daripada membuka saluran elektronik data interchange. Meskipun kenyataannya internet menimbulakan beberapa masalah pada keamanan dan standarisasi, web elektronik data interchange sangat berguna dikarenakan memiliki biaya yang rendah pada invesment dibandingkan dengan membangun jaringan terbuka. Dari manfaat ini web elektronik data interchange telah memerikan kemungkinan dalam mempromosikan pembagian informasi diantara perusahaan lebih jauh lagi, emggunaan internet dikombinasikan dengan ITS menghasilkan kemungkinan untuk memperbaiki sistem logistik kota.
Pembagian informasi tidak hanya diperkenalkan oleh perusahaan swasta tetapi oleh pemerintah juga sebagai contoh dalam logistik internasional, sejak wewenang pemerintah tidak terhubung secara efisien dengan yang lainnya atau dengan perusahaan swasta ketika melakukan prosedur bea cukai, ini menjadi sumber hambatan dalam logistik.
Disamping kemudahan penggunaan dari EDI atau Web-EDI, ERP juga telah mendapatkan perhatian yang luas. ERP adalah suatu metode ngatur informasi dengan tujuan berbagi informasi perusahaan pada saat ini pengenalan ERP dalam setiap perusahaan adalah komplementasi satu sama lainnya oleh EDI agar berbagai informasi diantara perusahaan dalam SCM.
Kedua, karena berbagai informasi memberikan banyak data yang tersedia, kita harus merumuskan masalah berdasarkan data, dan menemukan cara untuk menyelesaikannya. Perkembangan aplikasi software sebenarnya untuk menyelesaikan berbagai masalah telah mendapatkan keuntungan lebih besar dengan perkembangan IT saat ini. Software untuk merealisasikan SCM secara bersamaan disebut Supply Chain Planning Software (SCPS). SCPS terdiri dari beberapa software pada manufacturing planning, demand forecasting, transportation planning, inventory management schecduling, dan lain-lain. Pada umumnya, kemajuan IT telah mengembangkan secara cepat pembagian atau berbagai informsi diantara perusahaan yang diperlukan untuk SCM, dan telah menyebabkan perbaikan dalam kualitas dari aplikasi software untuk memproses informasi atau software supply chain planning.
2.4 Manajemen Supply Chain
Tujuan dari manajemen supply chain adalah untuk menjamin kesatuan gerak dari jumlah dan kwalitas yang memadai pada persediaan yang meliputi banyak hal seperti perencanaan dan komunikasi. Lebih sederhana lagi dapat diartikan bahwa tujuan dari management supply chain adalah untuk memastikan seluruh item barang berada pada tempat dan waktu yang tepat agar dapat memberikan keuntungan yang terbaik dan service kepada customer.
Keuntungan dari manajemen supply chain yang efektif adalah untuk mendapatkan kecepatan yang maksimal pada saat barang dan jasa bergerak melalui jalur supply sementara itu terjadi penurunan biaya dan peningkatan nilai tambah untuk service ke customer.
Faktor-faktor yang mendorong manajemen supply chain:
· Manufacturer : memastikan biaya produksi yang lebih rendah
· Customer : pengiriman produk yang lebih cepat memenuhi permintaan yang berubah-ubah
Pada saat ini supply chain didorong oleh operasi pada manufaktur untuk memastikan biaya produksi yang lebih rendah. Dorongan customer terhadap lingkungan keduanya baik itu manufaktur dan supply chain dimana pengiriman produk harus lebih cepat untuk menjamin retailer dapat memenuhi permintaan pasar yang selalu berubah dengan cepat.Untuk beberapa tahun yang lalu , kwalitas yang tinggi dari produk manufaktur selalu merupakan keharusan dalam persaingan. Bagaimanapun , selagi kwalitas produk ditingkatkan , memenuhi permintaan khusus konsumen untuk pengiriman produk telah menjadi hal yang sangat penting untuk persaingan yang akan datang. Ukuran sebuah perusahaan yang sukses dilihat dari sebaik apa mereka mengetahui lebih dahulu kebutuhan pasar. Ekonomi global saat ini, manufaktur, supplier, distributor, supplier logistik, operator pergudangan dan retailer harus melihat pangsa pasar mereka dari sudut pandang yang besar dan bukan sesederhana dalam sudut pandang mereka sendiri.
Manajemen makro memberikan gambaran untuk hubungan bisnis internal dan eksternal. Tujuannya adalah meningkatkan efisiensi dari sebuah organisasi bersama dengan seluruh faktor yang dapat diandalkan untuk membawa sebuah produk mulai dari bahan mentah sampai ke titik akhir penjualan.Sejak tidak adanya pengawasan yang sungguh-sungguh terhadap seluruh aspek dari supply chain itu sendiri, sangat penting sekali bahwa seluruh mitra didalam supply chain mengkoordinasi usaha mereka untuk merendahkan biaya dengan memaksimalkan pelaksanaan tugas mereka masing-masing. Semua ini membutuhkan usaha kerjasama dari seluruh mitra yang berhubungan untuk berbagi data dan pengawasan pada biaya.Dalam menerapkan manajemen makro pada supply chain , sekumpulan tolak ukur harus dibangun untuk mengukur efisiensi dari masing-masing operasi didalam supply chain. Sebagai contoh , mitra harus membuat ukuran untuk menunjukan jumlah dan angka dari kedatangan tepat waktu terhadap jadwal kedatangan dari barang dan jasa. Pada saat diidentifikasi, tolak ukur ini menjadi standar yang ditentukan oleh seluruh mitra didalam supply chain.
2.5 Mencapai supply chain terintegrasi
Menurut Miranda dan Tunggal terdiri dari beberapa tahapan, antara lain:
Tahap 1 : Baseline (Dasar) Posisi dari kebebasan fungsional yang lengkap di mana masing-masing fungsi bisnis seperti produksi dan pembelian melakukan aktivitas mereka secara sendiri-sendiri dan terpisah dari fungsi bisnis yang lain.
Tahap 2: Integrasi Fungsional Perusahaan telah menyadari perlu sekurang-kurangnya ada penggabungan antara fungsi-fungsi yang melakukan aktivitas hampir sama, misalnya antara bagian distribusi dan manajemen persediaan atau pembelian dengan pengendalian material.
Tahap 3: Integrasi secara internalDiperlukan pengadaan dan pelaksanaan perencanaan kerangka kerja end-to-end.
Tahap 4: Integrasi secara eksternalIntegrasi supply chain yang sebenarnya dengan konsep menghubungkan dan koordinasi yang dicapai pada Tahap3, yang diperluas dengan bagian supplier dan pelanggan.
BAB III
SCM, LOGISTIK DAN 3 PL
3.1. Logistik Manajemen dalam SCM
Seperti disebutkan diatas, SCM meliputi aliran barang, informasi dan uang dari tahap raw material supply sampai tahap produksi dan penilaian, dan sampai pada tahap daur ulang. SCM disusun oleh beberapa alat manajemen. Terdapat beberapa pendekatan yang berbeda baik pada sis akunting, manajemen produksi dalam proses informasi, marketing, dan lain-lain. Dimana telah dikembangkan untuk menyelesaikan masalah dalam SCM sebagai contoh, pendekatan akunting pada SCM khususnya berfokus pada cash flow dalam supply chain sementara pendekatan proses informasi berfokus pada aliran informasi.
Dalam pembahasan saat ini, akan lebih memperhatikan logistik dalam SCM yaitu manajemen strategi pada aliran barang dalam supply chain. Berdasarkan pada CLM (Council of Logistic Management), logistik adalah bagian dari proses supply chain yang direncanakan, implementasi dan mengontrol aliran yang efektif dan penyimpanan barang, pelayanan dan informasi yang berhubungan dari titik awal pembuatan (hulu) ke titik pemakaian (hilir) agar mememnuhi keinginan pelanggan. Logistik manajemen terdiri dari inventory control, material handling, order control, transportation, warehousing dan lain-lain. Walaupun konsep logistic focus utamanya pada aliran barang, aliran lainnya seperti aliran informasi dan uang juga diperhatikan. Khususnya, manajemen informasi memiliki hubungan yang erat dan tidak bias diabaikan.
3.2. Hubungan Logistik Dengan SCM
Ide logistic secara umum adalah untuk mengatur strategi aliran barang secara total. Jadi, optimasi total logistik tidak hanya diselesaikan dari sudut pandang satu perusahaan, dan oleh karena itu, optimasi total dari aliran barang termasuk perusashaan diperlukan dalam supply chain.
Ketika mencoba untuk mengoptimasi aliran total dalam supply chain, harus dijelaskan bahwa keuntungan perusahaan dalam supply dapat bertentangan dikarenakan oleh distribusi parsial dari biaya dan keuntungan diantara Perusahaan. Jadi, menghubungkan antara pendapatan pada suatu perusahaan sangat diperlukan pada logistik manajemen dalam SCM. Mereka juga memiliki kemampuan yang berbeda atau kompetensi yang saling melengkapi dan memang dibutuhkan untuk koordinasi yang lebih jauh lagi. Sebagai contoh, koordinasi diperlukan diantara perusahaan dalam bidang perencanaan, produksi dan transportasi. Kenyataannya tidaklah mudah untuk mengkoordinasikan beberapa perusahaan yang memiliki profil yang berbeda. Jika salah satu supplier dan manufacture akan mengsinkronisasi produk mereka, mereka harus berbagi jadwal prduksi dan mengkoordinasikan transportasi diantara pabrik-pabrik. Agar dapat direalisasikan mereka membutuhkan kemampuan IT dan untuk memenuhi tanggung jawab mereka dengan benar.
Suatu perusahaan yang memiliki logistic mengetahui bagaimana mengkoordinasikan sumber daya ekonomi, dan dapat memberikan kesempatan untuk membuat beberapa pertimbangan. Suatu koordinator logistik disebutjga third party logistics (3PL) telah mendapatkan perhatian. 3PL adalah suatu industri baru dimana aktifitas logistic perusahaan dapat dioutsourcing. Ini muncul ketika diregulasi industri penerbangan pada tahun 1990, dan berkembang pada tahun 1990 bersamaan dengan perkembangan IT.
3.3 Apakah 3PL itu?
Pada dasarnya, 3PL berarti aktivitas outsourcing logistik termasuk didalamnya transportasi dan warehousing yang berada diluar perusahaan, yang bukan sebagai consigner atau consignee. Bagaimanapun juga cara kerja 3PL initidak mengoutsorce untuk suatu aktivitas logistik secara independent, tetapi mengoutsource beberapa aktivitas yang dilihat dari beberapa sudut pandang perusahaan.
Selain pengertian di atas, 3PL juga adalah perusahaan yang menyediakan pelayanan distribusi dan logistik kepada perusahaan yang memcari bantuan dengan distribusi kompleks yang diinginkan. Tanggung jawab juga termasuk dalam inbound manajemen penerbangan, bea cukai, warehousing, pemenuhan pesanan, distribusi dan outbond foreight kepaad customer.
3.4 Fitur 3PL
3PL (3PL Provider) saat ini memiliki fitur berikut :
Service provider logistik yang terintegrasi
Service provider yang berdasarkan kontrak
Konsultan service provider
Pertama, suatu 3PL provider dianggap sebagai service provider logistic yang terintegrasi. Aaktivitas yang berhubungan dengan IT dalam mengontrol aliran barang seperti order prosessing dan inventory manajemen, diantara yang lainnya yang juga termasuk ke dalam fungsi dari 3PL provider. Bagaimanapun juga 3PL provider diperlukan semata-mata untuk memberikan pelayanan secara keseluruhan. 3PL provider dapat mengoutsource beberapa aktivitas kepada subkontraktor.
Suatu 3PL provider dapat diklasifikasikan ke dalam asset-base dan non asset-base. 3PL provider yang asset-base memiliki beberapa asset, terutama sekali asset yang berhubungan dengan transportasi seperti truk, gudang dan lain-lain. Sementara untuk non asset-base tidak memiliki asset-asset tersebut dan biasanya bergantung kepada asset subkontraktor. Sebagi contoh unutk 3PL non asset termasuk didalmnya forwarder, broker, marketing company dan information system company.
Kedua, pelayanan 3PL berdasarkan kontrak. Saat ini, kontrak yang tertulis mengenai pembagian tanggungjawab dengan mengasumsikan bermacam-macam situasi agar lebih jelas. Kontrak yang langsung tersebut dapat membuat hubungan yang reliabale diantara perusahaan dan memperkuat aliance.
Ketiga, menawarkan pelayanan konsultan pada perusahaan adalah fitur yang penting dari 3PL. 3PL provider dapat memberikan beberapa pertimbangan untuk memenuhi keinginan customer dengan menekankan pada strategi marketing, konfigurasi sistem informasi, transportasi yang kooperatif, dll.
3.4 Keuntungan dan kerugian dari 3PL
Salah satu keuntungan menggunakan 3PL dilihat dari hasil skala ekonomi (penggunaan armada truk yang cukup besar, pergudangan, dll) dan dari cakupan ekonomi, yang mendorong perusahaan untuk menaikkan net value dengan mengurangi biaya. Pengaruh ekonomi ini diperoleh berdasarkan pada tipe dari 3PL provider (sbg contoh, penggunaan IT, berdasarkan marketing, non-assets based (dan kemudian fleksible), dll). 3PL provider yang kompeten memiliki kemampuan koordinasi, dan memungkinkan mereka untuk mencari partner yang reliable atau sub kontraktor, dan untuk mengatur aliran barang antar perusahaan secara efisien. Kemampuan tersebut dapat berkembang berdasarkan pengalaman sebagai suatu 3PL.
Demikian juga dengan mengoutsource aktifitas logistik, perusahaan dapat menghemat capital investment, dan juga mengurangi resiko financial. Investment pada asset logistik, seperti physical distribution centers atau information networks, biasanya membutuhkan biaya yang besar sekaligus, yang berhubungan dengan resiko financial. Lebih jauh lagi, 3PL providers dapat membagi resiko dengan mengoutsource kepada sub kontrak.
Walaupun terdapat beberapa keuntungan menggunakan 3PL, terdapat juga beberapa kerugian yang timbul. Tidaklah mudah untuk membentuk partnership yang reliable dan biaya yang efektif diantara perusahaan dan 3PL provider. Agar membentuk partnership yang reliable, harus diupayakan dalam dua tahapan, pemilihan 3PL provider dan penandatanganan kontrak.
Pertama, pada tahap pemilihan partner 3PL yang baru, sangatlah penting untuk memilih 3PL provider yang memiliki kemampuan untuk memberikan pelayanan yang lebih baik. Jika perusahaan tidak dapat memilih 3PL provider yang reliable, mereka harus menderita kerugian secara ekonomi. Tidaklah mudah untuk suatu perusahaan dalam menilai kemampuan dari 3PL provider selama tahap pemilihan, diperlihatkan pada persoalan informasi asimetris diantara perusahaan (principal) dan 3PL provider (agent). Untuk memecahkan permasalahan ini, prosedur pemilihan yang kompleks diperlukan untuk mengidentifikasi kemampuan mereka. Bagaimanapun juga, prosedur pemilihan yang komplek terlibat dalam biaya transaksi tambahan.
Kedua, sangatlah penting untuk membangun suatu sistem untuk menjaga partnership mereka yang reliable, ketika partner 3PL terpilih. Selalu diperlukan pembagian informasi dan resiko yang mungkin timbul diantara kedua kelompok. Dengan memperhatikan pembagian informasi, jarang sekali dibicarakan bahwa pertukaran informasi dapat menghasilkan suatu aktifitas logistik yang lebih efisien. Bagaimanapun juga, biaya yang berhubungan dapat bertambah jika beberapa informasi ditambahkan pada perusahaan dapat keluar. Oleh karena itu, dibutuhkan komitment pada setiap kelompok dalam berbagi informasi, dan perlu disiapkan suatu skema untuk menjamin komitmen ini. Bagaimanapun juga, ini dapat melibatkan biaya transaksi tambahan.
Membentuk skema resiko pembagian diantara perusahaan denagn 3PL provider adalah penting dalam membangun partnership yang reliable. Beberapa resiko yang terlibat dalam penggunaan 3PL adalah resiko permintaan, resiko inventory, dan resiko finansial. Pertanyaannya adalah siapa yang mengambil resiko ini dan bagaimana mengkompensasikan risk holders. ”Gain sharing” adalah contoh yang populer dalam skema yang menguntungkan dimana 3PL provider memgang peranan dari resiko ini,dan memberikan keuntungan berdasarkan dari kenaikan profit perusahaan. Metode risk sharing menunjukkan beberapa jenis divisi yang bekerja diantara perusahaan dan 3PL provider. Membentuk risk sharing yang baik juga melibatkan biaya transaksi, walaupun associated cost dapat dikurangi melalui pengalaman kumulatif dan perkembangan IT.
3.5 Bagaimana 3PL Dapat Menguntungkan Suatu Organisasi ?
Saves time and internal resources
Takes advantage of expertise and best practices
Limits or eliminates investment in internal logistics solutions
Provides economies of scale for small to mid-sized organizations
Can immediately modify a “broken” supply chain
3.6 Pengaruh interaktif antara SCM dan 3PL
Seperti disebutkan diatas, SCM dan 3PL memiliki keuntungan individual. Direkomendasikan bahwa perusahaan yang bertujuan untuk membangun SCM, harus menggunakan 3PL, dan perusahaan yang berencana memperkenalkan 3PL, harus menggunakan SCM. Diyakini bahwa SCM dan 3PL memiliki pengaruh interaktif yang positif atau pengaruh sinergi. Bagian ini akan menunjukkan kombinasi terbaik dari SCM dan 3PL yang dapat menguntungkan perusahaan terhadap pengaruh interaktif.
Ketika perusahaan mengeluarkan kontrak aktifitas logistik terhadap 3PL provider, 3PL provider perlu membangun sistem manajemen transaksi dan inventory melibatkan perusahaan lainnya dalam supply chain; sbg contoh supplier, manufaktur dan retailer, dll. 3PL provider tidak semata-mata memberikan seluruh aktifitas logistik. Beberapa aktifitas dioutsource ke sub kontraktor. Sebagai contoh, non-asset 3PL provider dapat mengoutsource aktifitas transportasi. Hubungan diantara 3PL provider dan sub-kontraktor tersebut juga menghubungkan beberapa bagian proses supply chain.
Gambar 1 menggambarkan dua jenis aliansi, SCM dan 3PL. Gambar ini adalah model supply chain pada industri manufacturing, dimana bagian atau materials distandarisasikan dengan baik, menghasilkan produksi outsourcing yang lebih mudah dan tidak mahal. Di dalam aliansi SCM, manufactur A dan supplier B memiliki hubungan principal-agent. Didalam aliansi dari 3PL, manufacturer A dan 3PL provider D juga memiliki hubungan principal-agent. Mereka harus bekerjasama agar memperoleh skala dan scope ekonomi, dan harus cukup fleksible untuk memperbaiki kontrak atau untuk menukar partner jika lingkungan pasar berubah.
BAB IV
CONTOH 3PL DI INDONESIA DAN DI LUAR
4.1 3PL PADA DHL

DHL adalah pemimpin pasar global di bidang ekspres internasional, transport darat dan freight udara. Juga merupakan nomor satu di dunia untuk freight samudra dan kontrak logistik. DHL menawarkan berbagai solusi-solusi sesuai kebutuhan, mulai dari solusi di bidang pengiriman ekspres dokumen sampai ke manajemen rantai pasokan.
Tujuan DHL adalah untuk memberikan pelayanan terbaik bagi pelanggan melebihi harapan yang diberikan, dimanapun dan kapanpun mereka membutuhkan DHL dengan jalan memberikan layanan logistik yang menyeluruh dan menjadi penyedia solusi logistik di satu tempat di seluruh dunia


var pageEd = ""; var ctryCode= "id";

Gambar 3 Supply Chain model


var pageEd = ""; var ctryCode= "id";
Rantai pasokan adalah alur perjalanan barang, informasi dan keuangan. Pada umumnya berawal dari pembelian bahan dasar ataupun setengah jadi, yang kemudian diberangkatkan menuju pabrik untuk diolah menjadi barang jadi (lihat gambar 3). Setelah itu barang-barang jadi tersebut akan diteruskan ke gudang atau pusat distribusi untuk nantinya diantaarkan ke retailer, distributor ataupun langsung ke rumah/ kantor pelanggan. Akhirnya, layanan purna jual seperti perawatan dan perbaikan atau pengembalian dan pendaurulangan dari produk-produk tersebu diakhir masa gunanya. Perencanaan rantai pasokan yang baik akan mengoptimalisasikan alur
Arsitektur Brand DHL Yang Baru
Dengan akuisis Exel plc di December 2005, Deutsche Post World Net selanjutnya memantapkan kekuatan logistiknya. Dengan demikian, DHL kini sudah dapat melayani dengan dua jenis logistik yang baru: DHL Exel Supply Chain dan DHL Global Forwarding.
DHL memiliki lima spesialis divisi sebagai berikut :
· DHL Ekspres
DHL Ekspres adalah mitra yang tepat untuk seluruh kebutuhan kiriman kilat dan paket Anda ke seluruh dunia. Jaringan DHL mencakup lebih dari 4000 kantor dan lebih dari 120 000 tujuan di seluruh dunia. DHL Ekspres adalah hasi konsolidasi dari bisnis milik DHL Worldwide Express dengan bisnis paket Deutsche Post Euro Express dan menawarkan layanan Same Day (Hari Yang Sama), Express (Kilat), Parcel (Paket) dan Kiriman.
· DHL Freight
DHL Freight menawarkan solusi transport internasional dan nasional untuk muatan penuh sebagian dan penuh (part and full load) di Eropa. DHL mengekspedisi barang-barang melalui darat, kereta api atau gabungan keduanya. DHL Freight menjangkau bisnis non-dokumen dan non-paket dan juga bisnis transport darat dari Danzas Eurocargo road transport business.
· DHL Global Forwarding
DHL Global Forwarding adalah pemimpin pasar di udara dan di ekspedisi laut dan sebagai penyedia layanan logistik proyek untuk seluruh dunia.. Suatu layanan dengan nilai tambah dalam produk dan layanan portofolio, yang memberikan posisi pasar yang memuaskan dan memberikan pelayanan bagi pelanggan DHL dalam skala global..
· DHL Exel Supply Chain
Tanpa melihat apakah anda bekerja dibagian layanan kesehatan, teknologi,/dirgantara, industri/otomotif atau di sector busana/pelanggan/eceran, DHL dapat melayani semua tugas logistik global anda yang rumit: DHL Exel Supply Chain membantu anda dengan solusi berbasiskan IT dengan cakupan jaringan yang ada. Dan juga logistik pengadaan inti, pergudangan dan pengoperasian logistik penjualan, DHL menawarkan layanan nilai tambah dalam tingkat papan atas misalnya perampunga, kemas, pemberian label harga, pesanan, proses order- dan semua layanan keuangan dan promosi penjualan.
· DHL Global Mail
Global Mail offers comprehensive international mail services and provides outstanding expertise in international direct marketing services and publication solutions
Layanan Otomatisasi DHL
Layanan Otomasi Perdagangan DHL sangat mudah digunakan, dan menawarkan informasi berkualitas secara konsisten. Layanan ini menawarkan enam layanan on-line sbb:
Alat penghitung Landed Cost - perkiraan bea masuk, pajak dan kewajiban impor lainnya, sehingga Anda dapat mengetahui perkiraan biaya di muka.
Produk memenuhi persyaratan - memastikan bahwa seluruh kiriman Anda telah memenuhi persyaratan peraturan impor dan ekspor masing-masing.
Perbandingan Landed Cost dan Persyaratan Produk - membandingkan biaya dan persyaratan yang berlaku untuk lima negara pengekspor.
Dokumentasi Perdagangan - membuat dokumen-dokumen yang dibutuhkan untuk perdagangan internasional, logistik, dan transaksi kepabeanan
Klasifikasi Kode Komoditi secara interaktif - mencari kode komoditi HS/HTC dan ECN untuk kecepatan dan keakuratan klasifikasi produk
Penyaringan pihak-pihak yang ditangkal - memeriksa daftar rincian pengirim dan penerima dengan membandingkan daftar pihak yang ditangkal oleh pemerintah atau otoritas internasional.
Layanan Bernilai Tambah
Layanan yang dapat memberikan nilai tambah bagi pelanggan. Layanan yang dapat memberikan nilai tambah bagi pelanggan melalui kegiatan operasional logistik? mulai dari perakitan sampai pengemasan dan penggabungan. Di DHL, menawarkan berbagai macam layanan bernilai tambah di sektor logistik dan bertujuan untuk memiliki layanan yang konsisten dan berkualitas diseluruh dunia.
Co-Packing
Menggabungkan sistem operasional pengemasan pada subkontraktor (contract packing atau co-packing)menjadi pusat distribusi guna meningkatkan fleksibilitas dan pemenuhan kebutuhan yang menyeluruh ? menurunkan biaya, meningkatkan pengawasan produk dan mempercepat proses distribusi ke pasar. DHL menawarkan layanan co-packing yang mnyeluruh? termasuk pengemasan ulang produk jadi untuk mendukung kegiatan pemasaran produk, promosi dan penyelarasan dengan pasar lokal
Product Assembly
Proses perakitan barang akan melibatkan produsen barang jadi mulai dari modul dan komponen-komponennya ? dan sering sekali digunakan untuk strategi penundaan. Postponement (dikenal juga sebagai ?penyelesaian yang ditunda?) melibatkan banyak produk standar dan disesuaikan dengan pasar lokal dalam rantai pasokan dapat meminimalisir jumlah stok dan mengurangi jumlah stok yang kadaluarsa sementara tetap menjaga tingkat layanan pelanggan. DHL menawarkan berbagai layanan penundaan dan prose-prosesnya termasuk pengemasan dan penggabungan barang sesuai dengan kebutuhan pelanggan, konfigurasa perangkat keras, instalasi perangkat lunak dan lokalisasi (misalnya tambahan dokumen dan label).
Kitting/Pre-Assembling
Kitting adalah kegiatan penambahan barang seperti aksesoris dan beterai dalam suatu paket produk. Pre-assembly adalah penyelesaian dari perakitan produk ataupun pengaturan ulang produk. DHL menawarkan layanan yang menyeluruh termasuk penyediaan bahan dan pengelolaan permintaan, pembuatan komponen pendukung, merakit lini operasional dan pengemasan.
Sequencing
Proses konsolidasi, penggabungan dan pengurutan alur bahan-bahan dalam pusat produksi/ pabrik. Line feeding meliputi proses pengantaran dari barang-barang yang telah dirakit ke lini produksi yang berbasis just-in-time ataupun just-in-sequence.
Re-Work
Re-work adalah penyelarasan atau modifikasi produk yang seringkali dilakukan untuk menyesuaikan dengan pasar lokal. Hal ini meliputi pengemasan ulang barang jadi untuk mendukung kegiatan pemasaran pelanggan dan promosi.
Labelling and Tagging
Instalasi label pada produk ataupun kemasannya termasuk swing tags, kimball/security tags, RFID tags, label harga dan label promosi lainnya agar barang siap untuk display.
Pre-Retailing/Merchandising
Pekerjaan yang dilakukan sebelum barang di display di rak-rak penjualan. Layanan yang ditawarkan antara lain :
pembuangan dan pendaurulangan kemasan
konversi garmen dari bentuk kemasan menjadi di gantung
rekondisi garmen setelah proses transportasi yang lama
penyelesaian/ perbaikan
instalasi label dan tagging
pemasukan barang-barang promosi
Layanan ini juga termasuk proses pengemasan barang agar siap untuk di display di toko guna meminimalisasikan proses penanganan dan ruang yang dibutuhkan itu proses pengemasan ulang tersebut di toko serta memperbaiki alur barang sampai ke pusat penjualan.
Packaging Design
Dengan pengalaman yang DHL milki di dunia logistik, DHL dapat memenuhi kebutuhan pelanggan dengan menawarkan layanan tambahan seperti solusi pengemasan termasuk desain kemasan dan pembelian bahan-bahan untuk kemasan. DHL juga merupakan penyedia layanan pengemasan utama guna menjamin kebutuhan pengemasan pelanggan DHL terpenuhi. Selain itu DHL menawarkan layanan optimalisasi pengemasan.
Payment/Billing service
Di DHL menawarkan beraneka ragam proses penagihan dan pembayaran untuk transportasi, bea masuk ? memberikan pelanggan DHL fleksibilitas dalam proses penagihan baik ke pengirim, penerima ataupun pihak ketiga.
Cargo Insurance
Di DHL menyediakan jasa konsolidasi dan dekonsolidasi dimanapun di dunia untuk meningkatkan fleksibilitas dan biaya yang efektif untuk pengiriman barang internasional
Custom Compliance
DHL menggabungkan keahlian dibidang kepabeanan secara global dengan kemampuan local guna menjamin kemudahan proses pengiriman barang internasional.
Consolidation/Deconsolidation
At DHL we provide
consolidation and deconsolidation services anywhere in the world for increased flexibility and greater cost-effectiveness in international freight shipments.
Security
DHL merupakan pencetus adanya sistem keamanan di industri pengiriman barang dan merupakan jasa pengiriman barang pertama yang memilki departemen keamanan sendiri. Layanan keamanan DHL terfokus pada seluruh aspek yang berhubungan dengan pencegahan kehilangan dan DHL menawarkan pelanggan DHL layanan konsultasi mengenai keamanan. Audit keamanan secara internal dan program manajemen resiko dilakukan guna menjamin transparasi dengan pelanggan, sementara sistem pelaporan secara global dapat menjamin respon yang cepat untuk semua kejadian yang terjadi dimanapun.
Incoterms
Kontrak pembelian antara penjual/ pengirim dengan pembeli/ penerima pada umumnya merupakan landasan yang penting untuk menentukan layanan logistik yang dibutuhkan pelanggan.
Incoterms, seperti yang ditetapkan oleh Badan Komersial Internasional, bertujuan untuk menjadi bagian dari kontrak yang ada ? mengatur biaya, resiko dan kewajiban antara penjual dan pembeliDHL telah memproduksi suatu pentunjuk sederhana mengenai incoterms yang pada umumnya digunakan untuk transportasi internasional.

Pergudangan Barang Jadi
Pergudangan untuk barang-barang yang siap dipasarkan
Fasilitas pergudakan berdedikasi ataupun digunakan bersama, bersuhu tetap ataupun terkontrol termasuk layanan pemesanan, pengelolaan stok barang dan layanan bernilai tambah lainnya. Pada umumnya gudang barang-barang jadi berfungsi sebagai pusat distribusi dimana brang dipisahkan dan dikombinasikan untuk dikirimkan ke pusat-pusat penjualan.berdasarkan pesanan yang diterima.
Layanan yang ditawarkan untuk solusi pergudangan untuk barang jadi antara lain :
tingkat layanan yang lebih tinggi
memperbaiki pengelolaan dan akurasi stok barang
waktu tempuh yang lebih pendek
mengurangi stok barang yang kadaluarsa
meningkatkan produktifitas
tanggapan yang lebih besar untuk tujuan-yujuan strategis
proses awal yang cepat dan terpercaya
fleksibiltas penambahan dan fluktuasi volume
kemampuan TI dan industri elektronik
perekrutan, pelatihan dan motivasi karyawan
Menggunakan best-practise yang telah diterapkan di Negara atau region lain
DHL juga menangani desain, implementasi dan operasional fasilitas yang berdedikasi ataupun digunakan bersama termasuk jalur-jalur sempit, rak-rak tinggi, pengaturan temperature, otomatisasi, semi otomatsasi, garmen yang digantung.bonded, sambungan kereta maupun pergudangan konvensional.Baik gudang ataupun pusat distribusi yang DHL sediakan atau mengelola atas nama pelanggan, DHL bertujuan untuk memastikan bahwa semuanya terintegrasi dalam rantai pasokan dan memenuhi kriteria tingkat layanan yang diinginkan.
Layanan ini termasuk :
konsultasi dan desain solusi pergudangan/ distribusi
tim operasional berdedikasi atau digunakan bersama
penerimaan barang dan peletakan ke lokasi di dalam gudang
labelling barcoding, RFID tagging dan instalasi label
penyimpanan
pengelolaan stok barang dan optimalisasi
picking (unit, kaleng dan palet), pengemasan dan pendistribusian barang
operasional dengan fasilitas kontrol suhu dingin/ beku
layanan dengan nilai tambah (seperti instalasi label dan pick and pack)
pergudangan dengan layanan kepabeanan
distribusi dengan kereta api sebagai penghubung antar gudang
sistem terotomatisasi
penyediaan solusi TI (seperti WMS)
cross-docking
proses pengembalian barang
daur ulang kemasan, product yang sudah habis masa pakainya dan sampah
Pengelolaan peralatan yang masih dapat digunakan
PERGUDANGAN KHUSUS UNTUK SATU PELANGGAN
Pergudangan khusus untuk satu pelanggan dan pusat distribusinya dicipatakn untuk melayani kebutuhan satu pelanggan saja. Di DHL DHL mengatur dan mnegoperasikan pusat distribusi ditingkat local, nasional maupun regional untuk satu pelanggan yang dapat melayani area di satu Negara ataupun banyak Negara.
Contohnya adalah European distribution center (EDC), sebuah perudangan besar yang menangani stok barang pelanggan di seluruh Eropa. Stok-stok yang ada dapat disimpan dalam bentuk sebenarnya atau telah mengalami penyesuaian oleh DHL untuk memenuhi kebutuhan pasar tertentu
Pergudangan dengan Pemakaian Bersama
DHL menyediakan jaringan pergudangan dengan pemakaian bersama dan pusat-pusat distribusi yang memungkinkan pelanggan DHL untuk menangani stok barang mereka ditingkatan local dengan tim operasional khusus. Fasiltas pergudangan ini dapat menerima produk baik dari produsen lokal maupun dunia.
DHL menyediakan fasilitas pergudangan untuk pemakaian bersama untuk produsen-produsen utama dan pemasok untuk peralatan kesehatan, barang consumer, peralatan industri, kimia, teknologi dan lain-lainnya.Dengan penggunaan fasilitas bersama, termasuk ruang, biaya overhead, tenga kerja dan peralatan, pelanggan DHL akan mendapatkan keuntungan dari sinergi yang secara signifikan akan mengurangi biaya rantai pasokan. Solusi seperti ini pada umumnya cocok untuk bisnis dengan skala menengah yang membutuhkan tim operasional distribusi untuk jangka panjang atau bisnis dengan skala besar untuk menangani usaha barunya, produk baru atau kelebihan stok barangnya.

Solusi Kampus
DHL merupakan pelopor solusi pergudangan dengan model kampus dimana fasilitas pergudangan/ pusat distribusi dengan penggunaan bersama diletakkan secara strategis dekat dengan pelanggan. Pendekatan ini memudahkan pelanggan untuk mendapatkan produk dan menghasilkan solusi rantai pasokan yang fleksibel dengan sinergi yang baik, mengurangi baiay tenaga kerja dan meningkatkan penggunaan aset
Solusi Jaringan
Layanan distribusi baik domestik maupun internasional yang terintegrasi
Di DHL mengoperasikan jaringan ekspress dan logistik terbesar di dunia. DHL adalah pemimpin pasar di bidang pengiriman ekspress internasional, melalui darat, laut dan udara serta kontrak logistik baik untuk full container load (FCL) maupun less container load (LCL). LAnana pengiriman domestic dan internasional DHL ada dimana saja dan kemana saja.
Jaringan DHL meliputi sarana pergudangan dan hub, menawarkan penggabungan barang di lokasi transit dan kemampuan pengantaran untuk barang karo dengan segala jenis dan ukuran.Layanannya termasuk:
fasilitas dan distribusi berdedikasi
fasilitas dan distribusi dengan penggunaan bersama
inbound to manufacturing logistics
mengelola fasilitas dan transportasi
pengelolaan kendaraan
layanan tepat waktu
kepabeanan
layanan bernilai tambah
konsultasi jaringan
electronics distribution networks (EDN)
reverse logistics
logistik purna jual/ service logistics (suku cadang)
lead logistics provider (LLP secara keseluruhan ataupun sebagian
Pen-subkontraktoran rantai pasokan secara keseluruhan termasuk memindahkan karyawan dan aset distribusi, keuanagn, optimalisasi usaha dan penggabungan rantai pasokan
Tim desain solusi DHL menawarkan berbagai macam pengalaman dan bantuannya mulai dari strategi jaringan logistik, desain transportasi, desain pergudangan dan simulasi melalui perbaikan operasional dan analisis stok barang Pelanggan logistik DHL dapat disatukan dalam jaringan global DHL dengan menawarkan layanan transportasi darat, laut dan udara serta berbagai macam fasilitas pergudanganJasa transportasi yang diberikan dapat digunakan untuk perpindahn barang-barang sebagai berikut :
bertemperatur dingin/ beku
barang berbahaya kimia
obat-obatan
barang bernilai tinggi
barang dalam jumlah besar/ cairan
Pakaian dan mode (termasuk garmen yang digantung)
Dekon-solidasi
Memecah barang berukuran besar menjadi ukuran lebih kecil untuk diantarkan ke pelanggan
Memecah pengiriman dalam jumlah besar, seperti isi dari container udara, laut ataupun darat menjadi barang-barang yang lebih kecil untuk diantarkan ke pelanggan atau pusat distribusi sebagai upaya untuk meningkatkan kualitas layanan.
Di DHL menangani layanan dekonsolidasi pada pusat distribusi ataupun fasilitas khusus dekonsolidasi, yang biasanya berlokasi dekat dengan pelabuhan laut ataupun udara. Kontainer yang tiba dikeluarkan isinya kemudian dimasukkan kembali ke truk untuk distribusi lanjutan yang lebih efisien.
Keuntungan bagi pelanggan dengan menggunakan pusat dekonsolidasi antara lain :
mengurangi stok pada rantai pasokan
memperbaiki penempatan stok barang berdasarkan data kebutuhan dan perkiraan terbaru
waktu pengantaran yang lebih cepat ke pasar
Meningkatkan layanan pelanggan
Dengan menggunakan pusat dekonsolidasi pelanggan DHL tidak perlu mengalokasikan barangnya untuk gudang atau pelanggan tertentu ketika barang tersebut meninggalkan negara asalnya yang tentunya akan meningkatkan fleksibilitas dan memperpanjang waktu pengambilan keputusan.
Layanan dekonsolidasi DHL meliputi :
verifikasi pesanan
pengeluaran barang dari kontainer
pengaturan barang di pallet
rekonfigurasi (misalnya pemsangan label atau lainnya
konsolidasi ulang, pengaturan barang, pemasukan ulang barang ke container, pengiriman barang
sistem pelacakan barang
Transportasi Barang Jadi
Distribusi nasional dan regional untuk barang-barang yang siap dipasarkan
Distribusi di tingkat nasional ataupun regional untuk barang-barang yang siap dijual pada umumnya melibatkan transportasi darat untuk distribusi kepada para distributor, toko retail atau di jenis usaha lain (sepert perusahaan makanan) serta pelanggan akhir
Di DHL solusi distribusi barang jadi DHL terbentuk dari hal-hal sebagai berikut :
pengumpulan barang-barang pemasok
pergudangan dan pengelolaan stok barang
linehaul/trunking
pengantaran barang ke toko-toko
pengelolaan sistem distribusi
reverse logistics
solusi pelacakan
cross-docking dan penggabungan barang di lokasi transit
pengantaran ke rumah-rumah
Kemampuan pengelolaan distribusi DHL mencakup :
penggunaan jaringan distribusi secara bersama
kendaraan-kendaran berdedikasi
pengelolaan kendaraan
layanan tepat waktu
penjadwalan transportasi dan pengantaran
layanan antar-jemput
transfer barang (seperti dari kereta ke truk atau kontainer ekspor)
kepabeanan
konsultasi rantai pasokan, termasuk strategi jaringan logistik dan transportasi
Distribusi ke Toko-toko
Solusi pengantaran barang ke took yang ditawarkan DHL difokuskan untuk membantu para retailer untuk menciptakan kemampuan rantai pasokan yang efisien dan fleksibel guna mendistribusikan produk ke took-toko dengan layanan yang baik. Layanan ini tersedia do Amerika Utara dan Latin, Eropa, Timur Tengah dan Afrika serta Asia dan AustralasiaDHL dapat membantu pelanggan retail dengan cara :
mendesain dan rekayasa industri (atau re-engineering) jaringan distribusinya untuk mencapai tingkatan layanan yang diinginkan dengan biaya minimum
meningkatkan kapasitas dari infrastruktur yang ada
meningkatkan produktifitas dan kualitas dari operasional distribusi
barang just-in-time di toko-toko secara efisien logistik di toko outlet
In-Store Logistic
Solusi yang dapat membantu para penjual retail untuk menerapkan sistem pengelolaan gudang pada sistem operasional gerai mereka. Solusi yang membantu para retailer untuk menerapkan prindip pengelolaan pergudangan guna mendapatkan penghematan biaya dan tersedianya tempat untuk barang
DHL ada untuk membantu pelanggan DHL :
untuk menghasilkan rantai pasokan yang efektif dengan fokus pada pengantaran ke toko-toko
memperbaik ruangan untuki proses pengisian ulang
meningkatkan produktivitas dengan jalan menerapkan aturan pengelolaan pergudangan pada toko-toko yang ada
fokus pada masalah utama di toko yang berkontribusi pada pengiriman barang
Memaksimalkan penggunaan ruang pada toko untuk berjualan dengan jalan melakukan konsolidasi barang di ruang konsolidasi bersama
Pusat Konsolidasi di luar Outlet
Di DHL melakukan desain, mengelola dan mengoperasikan pusat konsoliudasi di luar outlet untuk pusat-pusat perbelanjaan (termasuk pusat perbelanjaan di bandara) dan pusat kota serta para retailer yang ada didalamnya.
Layanan ini bermaksud untuk :
mengurangi jumlah kendaraan yang masuk ke tempat pengantaran dan mengurangi keruwetan kendaraan di lingkungan outlet
menaikkan penjualan melalui perbaikan variasi barang yang dijual dengan jalan pengisian ulang outlet dengan barang-barang yang baru dari pusat konsolidasi di luar outlet
menyediakan layanan pre-retailing sehingga barang-barang diantarkan ke toko/ outlet sudah dalam bentuk siap dipajang
Memungkinkan karyawan toko/ outlet untuk fokus pada perkerjaan utamanya seperti melayani pelan
4.1 3PL PADA 27/4

24/7 Express Logistics is here to assist with your challenging logistics issues. Our dedicated, loyal and knowledgeable management team has over 40 years of logistics experience. Let us help you customize a solution, large or small, to serve your needs.

24/7 Express Logistics, Inc is a full service transportation and logistics company providing outsourced expertise in all phases of your supply chain management. As a complete 3rd Party Logistics provider, we can address all your warehouse, distribution, fulfillment and freight needs. Centrally located in Kansas City, we are strategically positioned to serve the entire United States. Whether your needs require expedited air freight or a more cost friendly trucking solution, we will create the plan that meets your business and cost objectives.
24/7 Express Logistics, Inc is also the largest expedited delivery and courier service in the Kansas City metro region. Our fleet of vans, straight trucks and tractor trailers provide expedited, same-day service throughout a 5 state area that includes Kansas, Nebraska, Missouri, Oklahoma and Iowa.
Whether your are interested in a one-time expedited shipment or a comprehensive, long-term logistics plan, 24/7 Express Logistics, Inc is here to help.
Call us toll-free today at 866-866-2477 and speak to one of our specialists.
We are currently updating our website. Check back with us in a few weeks for a fresh new look!

Air Freight: Next Flight Out
24/7 Express Logistics offers our clients comprehensive air transportation services to and from any city or location in the United States. Our transportation experts, along with our national network, provide custom logistics planning and assistance for your important shipments.
• Door to Door & Airport to Airport service
• Continental US, Hawaii and Puerto Rico
• Trade show and convention shipments
Freight Forwarding
24/7 Express Logistics will work with you to arrange movement of your cargo. Whether you require cargo vans or tractor trailers, we will provide the solution that best meets your needs. We also will prepare commercial invoices and other documentation needed by the carrier to expedite your shipment.
• Local pick up & delivery (PU & D)
• Cargo vans to tractor trailers
• “Mission critical” shipments
• 24 hours a day, 7 days a week service
24/7 Logistics Team
The 24/7 Logistics team can quickly secure your freight onto the next available outbound from your shipper's city. Our pick-up agent will be dispatched moments after we receive your call and our delivery agent on the consignment end will escort your shipment immediately to its destination. This "team" environment in our operations office - no receptionists or walls- ensures a constant flow of shared information on delivery status, routing options and flight availability.
International Freight
24/7 Express Logistics specializes in international freight services, serving cities all over the world. As businesses expand to international markets, engaging a freight and logistics expert is critical to the success of your worldwide growth. Our services include:
Air freight and ocean freight, whichever best meets your budget and delivery needs
Door-to-door or door-to-airport service all over the world
Complete management of all international documentation
Less than container, full container and special size loads
Import and export international freight services
Competitive pricing
Freight Brokerage
24/7 Express Logistics, Inc offers a wide array of trucking services, providing one point of contact for inbound and outbound less than truckload (LTL) or full truckload (FTL) shipments. Our planning, technology and shipping network will help reduce your overall transportation cost. Your freight will move quickly and efficiently, without utilizing internal management and resources to drive the process.
• LOWER FREIGHT COSTS: By leveraging a large customer base and maintaining contracts with many LTL and TL carriers while combining our own regional based fleet, we are able to significantly lower freight costs for our customers. We attract loyal carriers by providing large freight volumes and prompt payment.
• FLEXIBILITY: We don't rely on one single carrier giving us the flexibility to solve freight issues. Our established relationships with a number of regional and national carriers specializing in various transportation modes enable us to give you the service you need.
• COMMUNICATION: Our brokerage team will stay in constant communication from the moment your shipment is picked up until it is delivered. We will send Proof of Delivery via email upon delivery.
• EXPERIENCE: With over 100 combined years of transportation knowledge and experience, we will provide the services to meet your freight needs. Our staff will monitor and analyze customer shipments to help anticipate future changes.
Our services include:
Distribution Strategy and Plan Development
Nationwide Dedicated LTL and FTL Freight Services
Expedited Direct (regional) Shipments
Next Day, 2 Day or 3 Day Shipments
Deferred Ground (3-5 days) Shipments
24/7 Express provides local & regional On-Demand courier services and Expedited trucking throughout the 5-state region of Missouri, Kansas, Iowa, Nebraska, and Oklahoma. 24/7 utilizes a large fleet of vehicles including: cars, cargo vans, straight trucks, and tractor-trailers dedicated to handling all your shipping needs. There is no shipment or job too small or too large for us to handle.
24/7 Express can also provide you with nationwide expedited logistics to handle any load by truck, rail, ship, or by air. Call on us to handle your shipment whether you need it shipped across the street or across the world. 24/7 partners with only the best transportation companies, as it is a reflection of our service. Our partners are screened and have the same desire to provide you with only the best service that you have come to expect from 24/7 Express.
Distribution/Warehouse Services
Distribution
Outsourcing your warehouse and/or distribution to us can save you much time and money and allow you to concentrate on running your business or department. We can pickup from your location or have your product line-hauled to our cross-dock facility for Same Day or Next Day Service of all your product lines. Please call for quote and services.
Warehousing
Your customers deserve a quick response, whatever their need may be. Let 24/7 shelve your product, parts, or other items and deliver them as needed anytime and anywhere from our Kansas City, Missouri locat
BAB V
KESIMPULAN
Dalam makalah ini dikatakan, DHL mempertimbangkan hubungan antara SCM dan 3PL dan mengajukan beberapa hipotesis mengenai outsourcing logistic dan produksi. Direkomendasikan penggunaan SCM dan 3PL secara bersama-sama harus dipromosikan karena pengaruh interaktif yang positif, seperti diindikasikan dalam hypotesis. Oleh karena itu, ketika perusahaan bermaksud untuk memperkenalkan SCM, dapat menguntungkan terhadap aktifitas outsource logistik dan penggunaan 3PL provider.
Layanan yang dapat memberikan nilai tambah bagi pelanggan. Layanan yang dapat memberikan nilai tambah bagi pelanggan melalui kegiatan operasional logistik? mulai dari perakitan sampai pengemasan dan penggabungan, diantaranya yaitu :
· Co-Packing
· Product Assembly
· Kitting/Pre-Assembling
· Sequencing
· Re-Work
· Labelling and Tagging
· Pre-Retailing/Merchandising
· Packaging Design
· Payment/Billing service
· Cargo Insurance
· Custom Compliance
· Consolidation/Deconsolidation
·
Security
· Incoterms
DHL memiliki lima spesialis divisi dalam melayani pelanggan sebagai berikut :
· DHL Ekspres
· DHL Freight
· DHL Global Forwarding
· DHL Exel Supply Chain
· DHL Global Mail

Terima Kasih
TUGAS KELOMPOK
OPERATION AND SUPPLY CHAIN MANAGEMENT
By :

THIRD PARTY LOGISTIC
(3PL)
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas
Mata Kuliah Operational and Supply Chain Management
Dosen : Bpk. Agus Edi Sudiarto, Ir., M.Sc.
Disusun Oleh :
Siti Komariah (1.413.001)
Erika Bakti Raejeli (1.413.010)
Olivia Husay (1.413.016)
Andi Yusuf (1.413.002)
Angkatan XIV

MAGISTER MANAJEMEN
UNIVERSITAS WIDYATAMA
Februari, 2008
BAB I
PENDAHULUAN
Logistic disebut sebagai suatu batasan yang tetap saat ini, kemajuan logistik telah menjadi sumber utama pada suatu perusahaan untuk menghasilkan keuntungan yang baru dan mempertahankan competitive advantage. Juga terdapat beberapa contoh dimana sistem logistik telah menjadi penyebab penghambat dalam suatu manajemen secara keseluruhan. Kemampuan dalam mengurangi total biaya dan untuk meningkatkan kualitas pelayanan yang diberikan kepada konsumen dapat bertambah melalui eliminasi dri hambatan ini. Dari sudut sosial, suatu sistem logistik yang efisien dapat memberikan kemungkinan untuk mengurangi hambatan di jalan dan pencemaran lingkungan, yang dapat dihasilkan dalam menekan produktivitas ekonomi makro.
Beberapa penemuan telah dikembangkan untuk memajukan sistem logistik. Inovasi ini dapat diklasifikasikan lebih luas lagi menjadi inovasi untuk meningkatkan proses individual logistik, dan inovasi ntuk menciptakn sistem logistik seluruhnya. Terlebih dahulu termasuk di dalamnya inovatif hardware seperti terminal new inter-modal dengan kemampuan peindahan ang efisien dan inovatif software seperti rencana rute truk dengan ITS (Intelegent Transportasi System) dan (Global Positioning System). Inovasi ini satu per satu dapat dikembangkan pada seluruh kemampuannya hanya ketika mereka digunakan di dla memperbaharui hambatan tersebut.
Bagaimanapun juga tidak mungkin bahwa suatu perusahaan hanya memiliki satu hambatan dalam proses bisnis mereka. Sepetinya, mereka memiliki beberapa hambatn potnsial, dengan seperti itu, menghilangkan satu hambatan biasanya dapat membuat satu hambatan lainnya timbul. Karena itulah mengapa kita harus mengontrol proses bisnis sebagai suatu sistem, dan harus mengebangkan inovasi sistem manajemen. Diantara inovasi yang telah menarik perhatian masyarakat adalah Supply Chain Management (SCM) dan Third Party Logistic (3PL).
Paper ini berfokus pada SCM dan 3PL dan dan mengukur hubungan keduanya. Pertanyaan kuncinya adalah sebagai berikut : Jika SCM menjadi suatu alat yang umum, apakah bermanfaat untuk meng-outsorce aktifitas logistik yan menjadi sub-function pada supply chain? Jika begitu, hal tersebut bagaimana hal tersebut seharusnya dilakukan? (kususnya penggunaan 3PL)?” Agar dapat menjawab pertanyaan tersebut, maka akan direviewlatar belakang dan tujuan dari penyebaran SCM dan menunjukan bahwa logistik memainkan bagian penting dalam SCM. Kemudian menguraikan 3PL dan mengukur keuntungan dan kerugian dari sudut pandang performance logistik. Setelah menjelaskan hubungan antara SCM dan 3PL, paper ini menunjukan 3PL juga akan memainkan peranan penting dalam SCM dan SCM memiliki pengaruh dengan arah hubungan yang positif.

BAB II
PERKEMBANGAN SCM
2.1 Pengertian SCM
Supply Chain terdiri dari sekumpulan proses yang berhubungan dengan aliran barang, informasi, dan uang diantara perusahaan-perusahaan, dari tingkat raw material sampai produksi tingkat pemakaian, dan akhirnya pada tingkat daur ulang. Suatu alat untuk mengoptimasi supply chain akan melalui manajemen terintegrsi yang disebt Supply Chin Managment (SCM).
SCM mirip dengan Efficiency Customers Response (ECR) dan Quick Response (QR) dalam pengertian bahwa tujuan alat ini untuk mengefisiensikan hubungan perusahaan dalam Supply Chain secara keseluruhan dengan cara Just In Time (JIT). Bagaimanapun juga, kedua alat ini ditunjukan untuk industri khusus. ECR dikembangkan untuk proses industri makanan, sementara QR untuk industri pakaian. SC tidak ditujukan untuk keperluan suatu industri khusus. Tujuan alat ini secara umum untuk memaksiumkan total value dalam supply hain.
Sejak SCM terlibat dalam aktifitas antar perusahaan, prosesnya meliputi berbagai fungsi seperti supply raw material, manajemen produksi, transportasi, manajemen Inventory Sistem Informasi Manajemen (SIM), proses order, penanganan material, dan manajemen pelanggan. Diantara yang lainnya istilah logistik yang lebih sederhana adalah digunakan dalam penjelasan berikutnya dan diidentifikasikan sebagai kombinasi diantara fungsi-fungsi ini. Lebih jauh lagi, prosedur yang berhubungan dengan izin bea cukai ditambahkan dalam kasus Internasional SCM.
Salah satu fitur utama pada SCM adalah memproses integrasi vertikal dari supplier ke konsumen dapat dilakukan melalui aliansi strategi antar perusahaan. Di salah satu sisi terdapat kasus dimana seluruh proses vertikal dibawa oleh suatu perusahaan (sebagai contoh general motor terdahulu). Selama optimasi total lebih besar daripada jumlah optimasi parsial. Secara umum, optimasi total dalam supply chain adalah lebih besar daripada optmasi parsial dalam ranti individu. Bagaimanapun juga, jika suatu perusahaan dapat melampirkan seluruh proses supply chain di dalamnya dan menjadi suatu organisasi dengan skala yang lebih besar, ini dpat menghasilkan biaya administrasi yang tinggi. Di sisi lainnya, terdapat kasus dimana setiap perushaan adalah independen dari perusahaan lainnya dan bertransaksi secara individu dalam proses vertikal tanpa strategi. Aliansi antar perusahaan, yang membuat keuntungan optimasi lebih rendah dan biaya admistrasi lebih rendah. Posisi dari SCM berada pada kedua sisi tersebut. Masing-masing perusahaan independen secara strategi berhubungan dengan perusahaan lainnya dalam proses integrasi vertikal.
Untuk lebih jelasnya, dibawah ini dapat dilihat gambar supply chain :

Sebagai bahan perbandingan, di bawah ini disajikan gambar supply chain modern :

Gambar 2 Supply Chain Modern
2.2. Keuntungan & Kerugian dari SCM
Jadi, SCM yang didesain dengan baik menghasilkan net value positif dengan memberikan keuntungan, mengurang biaya, dan menigkatkan kelangsungan hidup keuangan. Perusahaan dengan supply chain yang diselsaikan dengan baik dapat membagikan keuntungan dengan layak, dengan menghasilkan yang disebut ”win-win relationship”.
Pertama, sumber daya untuk menghasilkan keuntungan termasuk menekan lea-time atau respone yang fleksibel pada pelanggan. Seperti improvemen atau peningkatan dapat membuat supply chain perusahaan yang kopetitive. Keuntungan ini dihasilkan dari sumber daya perusahaan yang terpusat terhadap core-competence mereka dan menghasilkan valeu dengan memiliki fleksibilitas dan dapat beradaptasi terhadap perubahan lingkungan pasar.
Kedua, biaya dapat dikurangi berhubungan dengan keuntungan yang terintegritas. Terdapat skala ekonomi dan jangkauan pada proes integrasi vertikal Sebagai contoh, menghindari investment yang berlebihan dalam warehousing dan mengurangi inventory level dengan berbagi informasi.
Bagaimana juga, dengan maksud untuk memaksimalkan suatu net value dengan SCM, ”aliansi antara perusahaan” dengan persekutuan atau hubngan kerja yang reliable jika diperlukan. Dalam menjalankannya memerlukan biaya transaksi yang tinggi dan membutuhkan tiga kondisi. Pertama, waktu hubungan haruslah cukup panjang atau lama untuk membuat partnership yang baik dan berkomitmen. Kedua, perusahaan dalam supply chain harus memiliki kemmpun yang diperlukan dan harus membagi tanggung jawab dengan masuk akal (seimbang).
Ketiga, berbagai jenis informasi seperti pesanan, inventory atau permintan pelanggan harus dapat dibagi dan diproses dengan benar. Dengan memperhatikan tiga poin tersebut pengebangan IT sebelumnya dapat berkontribsi terhadp SCM.
2.3 SCM dan Pengembangan IT
Dalam mendisain bagaimana mengatur aliran barang dalam supply chain DHL selalu mempertimbangkan persoalan bagaiana memproses informasi. Proses informasi adala salah satu fungsi utama pada SCM perkembangan terakhir dan inovasi dalam IT telah memberian kesempatan untuk menaikan kapabilitas proses informasi. Oleh karena itu untuk meningkatkan performa SCM.
IT dapat memberikan dua kontribusi dalam SCM :
Perbaikan dan berbagai infomasi diantara perusahaan.
Identifikasi permasalahan yang tepat dan optimasi.
Pertama, telah dibicarakan elektronik data adalah suatu cara yang efektif untuk mempromosikan pembagian informasi dengan tepat diantara perusahaan sehingga bertepatan dengan tujuan SCM. Elektronik data interchange didefinisikan sebagai suatu hubungan online komputer dan pertukaran informasi pada transaksi diantara perusahaan. Bagaimanapun juga, diperlukan elektronik data interchange diperlukan elektronik interchange khusus untuk dimasukan kedalam suatu value added network atau saluran yang dibuka dengan tujuan untuk membagi suatu jaringan. Jumlah model yang sangat besar untuk berinvestasi dalam suatu value added network atau saluran yang dibuka telah menjadi alasan utama mengapa manajemen elektronic data interchange, elektronic data interchange logistic khusus telah menjadi sangat lambat.
Bagaimanapun juga suatu permasalahan invesment kemungkinan besar juga dpat dislesaikan dengan menyebarkan teknlogi internet. Pembagian informasi diantara perusahaan dapat diandalkan dengan web elektronik data interchange. Daripada membuka saluran elektronik data interchange. Meskipun kenyataannya internet menimbulakan beberapa masalah pada keamanan dan standarisasi, web elektronik data interchange sangat berguna dikarenakan memiliki biaya yang rendah pada invesment dibandingkan dengan membangun jaringan terbuka. Dari manfaat ini web elektronik data interchange telah memerikan kemungkinan dalam mempromosikan pembagian informasi diantara perusahaan lebih jauh lagi, emggunaan internet dikombinasikan dengan ITS menghasilkan kemungkinan untuk memperbaiki sistem logistik kota.
Pembagian informasi tidak hanya diperkenalkan oleh perusahaan swasta tetapi oleh pemerintah juga sebagai contoh dalam logistik internasional, sejak wewenang pemerintah tidak terhubung secara efisien dengan yang lainnya atau dengan perusahaan swasta ketika melakukan prosedur bea cukai, ini menjadi sumber hambatan dalam logistik.
Disamping kemudahan penggunaan dari EDI atau Web-EDI, ERP juga telah mendapatkan perhatian yang luas. ERP adalah suatu metode ngatur informasi dengan tujuan berbagi informasi perusahaan pada saat ini pengenalan ERP dalam setiap perusahaan adalah komplementasi satu sama lainnya oleh EDI agar berbagai informasi diantara perusahaan dalam SCM.
Kedua, karena berbagai informasi memberikan banyak data yang tersedia, kita harus merumuskan masalah berdasarkan data, dan menemukan cara untuk menyelesaikannya. Perkembangan aplikasi software sebenarnya untuk menyelesaikan berbagai masalah telah mendapatkan keuntungan lebih besar dengan perkembangan IT saat ini. Software untuk merealisasikan SCM secara bersamaan disebut Supply Chain Planning Software (SCPS). SCPS terdiri dari beberapa software pada manufacturing planning, demand forecasting, transportation planning, inventory management schecduling, dan lain-lain. Pada umumnya, kemajuan IT telah mengembangkan secara cepat pembagian atau berbagai informsi diantara perusahaan yang diperlukan untuk SCM, dan telah menyebabkan perbaikan dalam kualitas dari aplikasi software untuk memproses informasi atau software supply chain planning.
2.4 Manajemen Supply Chain
Tujuan dari manajemen supply chain adalah untuk menjamin kesatuan gerak dari jumlah dan kwalitas yang memadai pada persediaan yang meliputi banyak hal seperti perencanaan dan komunikasi. Lebih sederhana lagi dapat diartikan bahwa tujuan dari management supply chain adalah untuk memastikan seluruh item barang berada pada tempat dan waktu yang tepat agar dapat memberikan keuntungan yang terbaik dan service kepada customer.
Keuntungan dari manajemen supply chain yang efektif adalah untuk mendapatkan kecepatan yang maksimal pada saat barang dan jasa bergerak melalui jalur supply sementara itu terjadi penurunan biaya dan peningkatan nilai tambah untuk service ke customer.
Faktor-faktor yang mendorong manajemen supply chain:
· Manufacturer : memastikan biaya produksi yang lebih rendah
· Customer : pengiriman produk yang lebih cepat memenuhi permintaan yang berubah-ubah
Pada saat ini supply chain didorong oleh operasi pada manufaktur untuk memastikan biaya produksi yang lebih rendah. Dorongan customer terhadap lingkungan keduanya baik itu manufaktur dan supply chain dimana pengiriman produk harus lebih cepat untuk menjamin retailer dapat memenuhi permintaan pasar yang selalu berubah dengan cepat.Untuk beberapa tahun yang lalu , kwalitas yang tinggi dari produk manufaktur selalu merupakan keharusan dalam persaingan. Bagaimanapun , selagi kwalitas produk ditingkatkan , memenuhi permintaan khusus konsumen untuk pengiriman produk telah menjadi hal yang sangat penting untuk persaingan yang akan datang. Ukuran sebuah perusahaan yang sukses dilihat dari sebaik apa mereka mengetahui lebih dahulu kebutuhan pasar. Ekonomi global saat ini, manufaktur, supplier, distributor, supplier logistik, operator pergudangan dan retailer harus melihat pangsa pasar mereka dari sudut pandang yang besar dan bukan sesederhana dalam sudut pandang mereka sendiri.
Manajemen makro memberikan gambaran untuk hubungan bisnis internal dan eksternal. Tujuannya adalah meningkatkan efisiensi dari sebuah organisasi bersama dengan seluruh faktor yang dapat diandalkan untuk membawa sebuah produk mulai dari bahan mentah sampai ke titik akhir penjualan.Sejak tidak adanya pengawasan yang sungguh-sungguh terhadap seluruh aspek dari supply chain itu sendiri, sangat penting sekali bahwa seluruh mitra didalam supply chain mengkoordinasi usaha mereka untuk merendahkan biaya dengan memaksimalkan pelaksanaan tugas mereka masing-masing. Semua ini membutuhkan usaha kerjasama dari seluruh mitra yang berhubungan untuk berbagi data dan pengawasan pada biaya.Dalam menerapkan manajemen makro pada supply chain , sekumpulan tolak ukur harus dibangun untuk mengukur efisiensi dari masing-masing operasi didalam supply chain. Sebagai contoh , mitra harus membuat ukuran untuk menunjukan jumlah dan angka dari kedatangan tepat waktu terhadap jadwal kedatangan dari barang dan jasa. Pada saat diidentifikasi, tolak ukur ini menjadi standar yang ditentukan oleh seluruh mitra didalam supply chain.
2.5 Mencapai supply chain terintegrasi
Menurut Miranda dan Tunggal terdiri dari beberapa tahapan, antara lain:
Tahap 1 : Baseline (Dasar) Posisi dari kebebasan fungsional yang lengkap di mana masing-masing fungsi bisnis seperti produksi dan pembelian melakukan aktivitas mereka secara sendiri-sendiri dan terpisah dari fungsi bisnis yang lain.
Tahap 2: Integrasi Fungsional Perusahaan telah menyadari perlu sekurang-kurangnya ada penggabungan antara fungsi-fungsi yang melakukan aktivitas hampir sama, misalnya antara bagian distribusi dan manajemen persediaan atau pembelian dengan pengendalian material.
Tahap 3: Integrasi secara internalDiperlukan pengadaan dan pelaksanaan perencanaan kerangka kerja end-to-end.
Tahap 4: Integrasi secara eksternalIntegrasi supply chain yang sebenarnya dengan konsep menghubungkan dan koordinasi yang dicapai pada Tahap3, yang diperluas dengan bagian supplier dan pelanggan.
BAB III
SCM, LOGISTIK DAN 3 PL
3.1. Logistik Manajemen dalam SCM
Seperti disebutkan diatas, SCM meliputi aliran barang, informasi dan uang dari tahap raw material supply sampai tahap produksi dan penilaian, dan sampai pada tahap daur ulang. SCM disusun oleh beberapa alat manajemen. Terdapat beberapa pendekatan yang berbeda baik pada sis akunting, manajemen produksi dalam proses informasi, marketing, dan lain-lain. Dimana telah dikembangkan untuk menyelesaikan masalah dalam SCM sebagai contoh, pendekatan akunting pada SCM khususnya berfokus pada cash flow dalam supply chain sementara pendekatan proses informasi berfokus pada aliran informasi.
Dalam pembahasan saat ini, akan lebih memperhatikan logistik dalam SCM yaitu manajemen strategi pada aliran barang dalam supply chain. Berdasarkan pada CLM (Council of Logistic Management), logistik adalah bagian dari proses supply chain yang direncanakan, implementasi dan mengontrol aliran yang efektif dan penyimpanan barang, pelayanan dan informasi yang berhubungan dari titik awal pembuatan (hulu) ke titik pemakaian (hilir) agar mememnuhi keinginan pelanggan. Logistik manajemen terdiri dari inventory control, material handling, order control, transportation, warehousing dan lain-lain. Walaupun konsep logistic focus utamanya pada aliran barang, aliran lainnya seperti aliran informasi dan uang juga diperhatikan. Khususnya, manajemen informasi memiliki hubungan yang erat dan tidak bias diabaikan.
3.2. Hubungan Logistik Dengan SCM
Ide logistic secara umum adalah untuk mengatur strategi aliran barang secara total. Jadi, optimasi total logistik tidak hanya diselesaikan dari sudut pandang satu perusahaan, dan oleh karena itu, optimasi total dari aliran barang termasuk perusashaan diperlukan dalam supply chain.
Ketika mencoba untuk mengoptimasi aliran total dalam supply chain, harus dijelaskan bahwa keuntungan perusahaan dalam supply dapat bertentangan dikarenakan oleh distribusi parsial dari biaya dan keuntungan diantara Perusahaan. Jadi, menghubungkan antara pendapatan pada suatu perusahaan sangat diperlukan pada logistik manajemen dalam SCM. Mereka juga memiliki kemampuan yang berbeda atau kompetensi yang saling melengkapi dan memang dibutuhkan untuk koordinasi yang lebih jauh lagi. Sebagai contoh, koordinasi diperlukan diantara perusahaan dalam bidang perencanaan, produksi dan transportasi. Kenyataannya tidaklah mudah untuk mengkoordinasikan beberapa perusahaan yang memiliki profil yang berbeda. Jika salah satu supplier dan manufacture akan mengsinkronisasi produk mereka, mereka harus berbagi jadwal prduksi dan mengkoordinasikan transportasi diantara pabrik-pabrik. Agar dapat direalisasikan mereka membutuhkan kemampuan IT dan untuk memenuhi tanggung jawab mereka dengan benar.
Suatu perusahaan yang memiliki logistic mengetahui bagaimana mengkoordinasikan sumber daya ekonomi, dan dapat memberikan kesempatan untuk membuat beberapa pertimbangan. Suatu koordinator logistik disebutjga third party logistics (3PL) telah mendapatkan perhatian. 3PL adalah suatu industri baru dimana aktifitas logistic perusahaan dapat dioutsourcing. Ini muncul ketika diregulasi industri penerbangan pada tahun 1990, dan berkembang pada tahun 1990 bersamaan dengan perkembangan IT.
3.3 Apakah 3PL itu?
Pada dasarnya, 3PL berarti aktivitas outsourcing logistik termasuk didalamnya transportasi dan warehousing yang berada diluar perusahaan, yang bukan sebagai consigner atau consignee. Bagaimanapun juga cara kerja 3PL initidak mengoutsorce untuk suatu aktivitas logistik secara independent, tetapi mengoutsource beberapa aktivitas yang dilihat dari beberapa sudut pandang perusahaan.
Selain pengertian di atas, 3PL juga adalah perusahaan yang menyediakan pelayanan distribusi dan logistik kepada perusahaan yang memcari bantuan dengan distribusi kompleks yang diinginkan. Tanggung jawab juga termasuk dalam inbound manajemen penerbangan, bea cukai, warehousing, pemenuhan pesanan, distribusi dan outbond foreight kepaad customer.
3.4 Fitur 3PL
3PL (3PL Provider) saat ini memiliki fitur berikut :
Service provider logistik yang terintegrasi
Service provider yang berdasarkan kontrak
Konsultan service provider
Pertama, suatu 3PL provider dianggap sebagai service provider logistic yang terintegrasi. Aaktivitas yang berhubungan dengan IT dalam mengontrol aliran barang seperti order prosessing dan inventory manajemen, diantara yang lainnya yang juga termasuk ke dalam fungsi dari 3PL provider. Bagaimanapun juga 3PL provider diperlukan semata-mata untuk memberikan pelayanan secara keseluruhan. 3PL provider dapat mengoutsource beberapa aktivitas kepada subkontraktor.
Suatu 3PL provider dapat diklasifikasikan ke dalam asset-base dan non asset-base. 3PL provider yang asset-base memiliki beberapa asset, terutama sekali asset yang berhubungan dengan transportasi seperti truk, gudang dan lain-lain. Sementara untuk non asset-base tidak memiliki asset-asset tersebut dan biasanya bergantung kepada asset subkontraktor. Sebagi contoh unutk 3PL non asset termasuk didalmnya forwarder, broker, marketing company dan information system company.
Kedua, pelayanan 3PL berdasarkan kontrak. Saat ini, kontrak yang tertulis mengenai pembagian tanggungjawab dengan mengasumsikan bermacam-macam situasi agar lebih jelas. Kontrak yang langsung tersebut dapat membuat hubungan yang reliabale diantara perusahaan dan memperkuat aliance.
Ketiga, menawarkan pelayanan konsultan pada perusahaan adalah fitur yang penting dari 3PL. 3PL provider dapat memberikan beberapa pertimbangan untuk memenuhi keinginan customer dengan menekankan pada strategi marketing, konfigurasi sistem informasi, transportasi yang kooperatif, dll.
3.4 Keuntungan dan kerugian dari 3PL
Salah satu keuntungan menggunakan 3PL dilihat dari hasil skala ekonomi (penggunaan armada truk yang cukup besar, pergudangan, dll) dan dari cakupan ekonomi, yang mendorong perusahaan untuk menaikkan net value dengan mengurangi biaya. Pengaruh ekonomi ini diperoleh berdasarkan pada tipe dari 3PL provider (sbg contoh, penggunaan IT, berdasarkan marketing, non-assets based (dan kemudian fleksible), dll). 3PL provider yang kompeten memiliki kemampuan koordinasi, dan memungkinkan mereka untuk mencari partner yang reliable atau sub kontraktor, dan untuk mengatur aliran barang antar perusahaan secara efisien. Kemampuan tersebut dapat berkembang berdasarkan pengalaman sebagai suatu 3PL.
Demikian juga dengan mengoutsource aktifitas logistik, perusahaan dapat menghemat capital investment, dan juga mengurangi resiko financial. Investment pada asset logistik, seperti physical distribution centers atau information networks, biasanya membutuhkan biaya yang besar sekaligus, yang berhubungan dengan resiko financial. Lebih jauh lagi, 3PL providers dapat membagi resiko dengan mengoutsource kepada sub kontrak.
Walaupun terdapat beberapa keuntungan menggunakan 3PL, terdapat juga beberapa kerugian yang timbul. Tidaklah mudah untuk membentuk partnership yang reliable dan biaya yang efektif diantara perusahaan dan 3PL provider. Agar membentuk partnership yang reliable, harus diupayakan dalam dua tahapan, pemilihan 3PL provider dan penandatanganan kontrak.
Pertama, pada tahap pemilihan partner 3PL yang baru, sangatlah penting untuk memilih 3PL provider yang memiliki kemampuan untuk memberikan pelayanan yang lebih baik. Jika perusahaan tidak dapat memilih 3PL provider yang reliable, mereka harus menderita kerugian secara ekonomi. Tidaklah mudah untuk suatu perusahaan dalam menilai kemampuan dari 3PL provider selama tahap pemilihan, diperlihatkan pada persoalan informasi asimetris diantara perusahaan (principal) dan 3PL provider (agent). Untuk memecahkan permasalahan ini, prosedur pemilihan yang kompleks diperlukan untuk mengidentifikasi kemampuan mereka. Bagaimanapun juga, prosedur pemilihan yang komplek terlibat dalam biaya transaksi tambahan.
Kedua, sangatlah penting untuk membangun suatu sistem untuk menjaga partnership mereka yang reliable, ketika partner 3PL terpilih. Selalu diperlukan pembagian informasi dan resiko yang mungkin timbul diantara kedua kelompok. Dengan memperhatikan pembagian informasi, jarang sekali dibicarakan bahwa pertukaran informasi dapat menghasilkan suatu aktifitas logistik yang lebih efisien. Bagaimanapun juga, biaya yang berhubungan dapat bertambah jika beberapa informasi ditambahkan pada perusahaan dapat keluar. Oleh karena itu, dibutuhkan komitment pada setiap kelompok dalam berbagi informasi, dan perlu disiapkan suatu skema untuk menjamin komitmen ini. Bagaimanapun juga, ini dapat melibatkan biaya transaksi tambahan.
Membentuk skema resiko pembagian diantara perusahaan denagn 3PL provider adalah penting dalam membangun partnership yang reliable. Beberapa resiko yang terlibat dalam penggunaan 3PL adalah resiko permintaan, resiko inventory, dan resiko finansial. Pertanyaannya adalah siapa yang mengambil resiko ini dan bagaimana mengkompensasikan risk holders. ”Gain sharing” adalah contoh yang populer dalam skema yang menguntungkan dimana 3PL provider memgang peranan dari resiko ini,dan memberikan keuntungan berdasarkan dari kenaikan profit perusahaan. Metode risk sharing menunjukkan beberapa jenis divisi yang bekerja diantara perusahaan dan 3PL provider. Membentuk risk sharing yang baik juga melibatkan biaya transaksi, walaupun associated cost dapat dikurangi melalui pengalaman kumulatif dan perkembangan IT.
3.5 Bagaimana 3PL Dapat Menguntungkan Suatu Organisasi ?
Saves time and internal resources
Takes advantage of expertise and best practices
Limits or eliminates investment in internal logistics solutions
Provides economies of scale for small to mid-sized organizations
Can immediately modify a “broken” supply chain
3.6 Pengaruh interaktif antara SCM dan 3PL
Seperti disebutkan diatas, SCM dan 3PL memiliki keuntungan individual. Direkomendasikan bahwa perusahaan yang bertujuan untuk membangun SCM, harus menggunakan 3PL, dan perusahaan yang berencana memperkenalkan 3PL, harus menggunakan SCM. Diyakini bahwa SCM dan 3PL memiliki pengaruh interaktif yang positif atau pengaruh sinergi. Bagian ini akan menunjukkan kombinasi terbaik dari SCM dan 3PL yang dapat menguntungkan perusahaan terhadap pengaruh interaktif.
Ketika perusahaan mengeluarkan kontrak aktifitas logistik terhadap 3PL provider, 3PL provider perlu membangun sistem manajemen transaksi dan inventory melibatkan perusahaan lainnya dalam supply chain; sbg contoh supplier, manufaktur dan retailer, dll. 3PL provider tidak semata-mata memberikan seluruh aktifitas logistik. Beberapa aktifitas dioutsource ke sub kontraktor. Sebagai contoh, non-asset 3PL provider dapat mengoutsource aktifitas transportasi. Hubungan diantara 3PL provider dan sub-kontraktor tersebut juga menghubungkan beberapa bagian proses supply chain.
Gambar 1 menggambarkan dua jenis aliansi, SCM dan 3PL. Gambar ini adalah model supply chain pada industri manufacturing, dimana bagian atau materials distandarisasikan dengan baik, menghasilkan produksi outsourcing yang lebih mudah dan tidak mahal. Di dalam aliansi SCM, manufactur A dan supplier B memiliki hubungan principal-agent. Didalam aliansi dari 3PL, manufacturer A dan 3PL provider D juga memiliki hubungan principal-agent. Mereka harus bekerjasama agar memperoleh skala dan scope ekonomi, dan harus cukup fleksible untuk memperbaiki kontrak atau untuk menukar partner jika lingkungan pasar berubah.
BAB IV
CONTOH 3PL DI INDONESIA DAN DI LUAR
4.1 3PL PADA DHL

DHL adalah pemimpin pasar global di bidang ekspres internasional, transport darat dan freight udara. Juga merupakan nomor satu di dunia untuk freight samudra dan kontrak logistik. DHL menawarkan berbagai solusi-solusi sesuai kebutuhan, mulai dari solusi di bidang pengiriman ekspres dokumen sampai ke manajemen rantai pasokan.
Tujuan DHL adalah untuk memberikan pelayanan terbaik bagi pelanggan melebihi harapan yang diberikan, dimanapun dan kapanpun mereka membutuhkan DHL dengan jalan memberikan layanan logistik yang menyeluruh dan menjadi penyedia solusi logistik di satu tempat di seluruh dunia


var pageEd = ""; var ctryCode= "id";

Gambar 3 Supply Chain model


var pageEd = ""; var ctryCode= "id";
Rantai pasokan adalah alur perjalanan barang, informasi dan keuangan. Pada umumnya berawal dari pembelian bahan dasar ataupun setengah jadi, yang kemudian diberangkatkan menuju pabrik untuk diolah menjadi barang jadi (lihat gambar 3). Setelah itu barang-barang jadi tersebut akan diteruskan ke gudang atau pusat distribusi untuk nantinya diantaarkan ke retailer, distributor ataupun langsung ke rumah/ kantor pelanggan. Akhirnya, layanan purna jual seperti perawatan dan perbaikan atau pengembalian dan pendaurulangan dari produk-produk tersebu diakhir masa gunanya. Perencanaan rantai pasokan yang baik akan mengoptimalisasikan alur
Arsitektur Brand DHL Yang Baru
Dengan akuisis Exel plc di December 2005, Deutsche Post World Net selanjutnya memantapkan kekuatan logistiknya. Dengan demikian, DHL kini sudah dapat melayani dengan dua jenis logistik yang baru: DHL Exel Supply Chain dan DHL Global Forwarding.
DHL memiliki lima spesialis divisi sebagai berikut :
· DHL Ekspres
DHL Ekspres adalah mitra yang tepat untuk seluruh kebutuhan kiriman kilat dan paket Anda ke seluruh dunia. Jaringan DHL mencakup lebih dari 4000 kantor dan lebih dari 120 000 tujuan di seluruh dunia. DHL Ekspres adalah hasi konsolidasi dari bisnis milik DHL Worldwide Express dengan bisnis paket Deutsche Post Euro Express dan menawarkan layanan Same Day (Hari Yang Sama), Express (Kilat), Parcel (Paket) dan Kiriman.
· DHL Freight
DHL Freight menawarkan solusi transport internasional dan nasional untuk muatan penuh sebagian dan penuh (part and full load) di Eropa. DHL mengekspedisi barang-barang melalui darat, kereta api atau gabungan keduanya. DHL Freight menjangkau bisnis non-dokumen dan non-paket dan juga bisnis transport darat dari Danzas Eurocargo road transport business.
· DHL Global Forwarding
DHL Global Forwarding adalah pemimpin pasar di udara dan di ekspedisi laut dan sebagai penyedia layanan logistik proyek untuk seluruh dunia.. Suatu layanan dengan nilai tambah dalam produk dan layanan portofolio, yang memberikan posisi pasar yang memuaskan dan memberikan pelayanan bagi pelanggan DHL dalam skala global..
· DHL Exel Supply Chain
Tanpa melihat apakah anda bekerja dibagian layanan kesehatan, teknologi,/dirgantara, industri/otomotif atau di sector busana/pelanggan/eceran, DHL dapat melayani semua tugas logistik global anda yang rumit: DHL Exel Supply Chain membantu anda dengan solusi berbasiskan IT dengan cakupan jaringan yang ada. Dan juga logistik pengadaan inti, pergudangan dan pengoperasian logistik penjualan, DHL menawarkan layanan nilai tambah dalam tingkat papan atas misalnya perampunga, kemas, pemberian label harga, pesanan, proses order- dan semua layanan keuangan dan promosi penjualan.
· DHL Global Mail
Global Mail offers comprehensive international mail services and provides outstanding expertise in international direct marketing services and publication solutions
Layanan Otomatisasi DHL
Layanan Otomasi Perdagangan DHL sangat mudah digunakan, dan menawarkan informasi berkualitas secara konsisten. Layanan ini menawarkan enam layanan on-line sbb:
Alat penghitung Landed Cost - perkiraan bea masuk, pajak dan kewajiban impor lainnya, sehingga Anda dapat mengetahui perkiraan biaya di muka.
Produk memenuhi persyaratan - memastikan bahwa seluruh kiriman Anda telah memenuhi persyaratan peraturan impor dan ekspor masing-masing.
Perbandingan Landed Cost dan Persyaratan Produk - membandingkan biaya dan persyaratan yang berlaku untuk lima negara pengekspor.
Dokumentasi Perdagangan - membuat dokumen-dokumen yang dibutuhkan untuk perdagangan internasional, logistik, dan transaksi kepabeanan
Klasifikasi Kode Komoditi secara interaktif - mencari kode komoditi HS/HTC dan ECN untuk kecepatan dan keakuratan klasifikasi produk
Penyaringan pihak-pihak yang ditangkal - memeriksa daftar rincian pengirim dan penerima dengan membandingkan daftar pihak yang ditangkal oleh pemerintah atau otoritas internasional.
Layanan Bernilai Tambah
Layanan yang dapat memberikan nilai tambah bagi pelanggan. Layanan yang dapat memberikan nilai tambah bagi pelanggan melalui kegiatan operasional logistik? mulai dari perakitan sampai pengemasan dan penggabungan. Di DHL, menawarkan berbagai macam layanan bernilai tambah di sektor logistik dan bertujuan untuk memiliki layanan yang konsisten dan berkualitas diseluruh dunia.
Co-Packing
Menggabungkan sistem operasional pengemasan pada subkontraktor (contract packing atau co-packing)menjadi pusat distribusi guna meningkatkan fleksibilitas dan pemenuhan kebutuhan yang menyeluruh ? menurunkan biaya, meningkatkan pengawasan produk dan mempercepat proses distribusi ke pasar. DHL menawarkan layanan co-packing yang mnyeluruh? termasuk pengemasan ulang produk jadi untuk mendukung kegiatan pemasaran produk, promosi dan penyelarasan dengan pasar lokal
Product Assembly
Proses perakitan barang akan melibatkan produsen barang jadi mulai dari modul dan komponen-komponennya ? dan sering sekali digunakan untuk strategi penundaan. Postponement (dikenal juga sebagai ?penyelesaian yang ditunda?) melibatkan banyak produk standar dan disesuaikan dengan pasar lokal dalam rantai pasokan dapat meminimalisir jumlah stok dan mengurangi jumlah stok yang kadaluarsa sementara tetap menjaga tingkat layanan pelanggan. DHL menawarkan berbagai layanan penundaan dan prose-prosesnya termasuk pengemasan dan penggabungan barang sesuai dengan kebutuhan pelanggan, konfigurasa perangkat keras, instalasi perangkat lunak dan lokalisasi (misalnya tambahan dokumen dan label).
Kitting/Pre-Assembling
Kitting adalah kegiatan penambahan barang seperti aksesoris dan beterai dalam suatu paket produk. Pre-assembly adalah penyelesaian dari perakitan produk ataupun pengaturan ulang produk. DHL menawarkan layanan yang menyeluruh termasuk penyediaan bahan dan pengelolaan permintaan, pembuatan komponen pendukung, merakit lini operasional dan pengemasan.
Sequencing
Proses konsolidasi, penggabungan dan pengurutan alur bahan-bahan dalam pusat produksi/ pabrik. Line feeding meliputi proses pengantaran dari barang-barang yang telah dirakit ke lini produksi yang berbasis just-in-time ataupun just-in-sequence.
Re-Work
Re-work adalah penyelarasan atau modifikasi produk yang seringkali dilakukan untuk menyesuaikan dengan pasar lokal. Hal ini meliputi pengemasan ulang barang jadi untuk mendukung kegiatan pemasaran pelanggan dan promosi.
Labelling and Tagging
Instalasi label pada produk ataupun kemasannya termasuk swing tags, kimball/security tags, RFID tags, label harga dan label promosi lainnya agar barang siap untuk display.
Pre-Retailing/Merchandising
Pekerjaan yang dilakukan sebelum barang di display di rak-rak penjualan. Layanan yang ditawarkan antara lain :
pembuangan dan pendaurulangan kemasan
konversi garmen dari bentuk kemasan menjadi di gantung
rekondisi garmen setelah proses transportasi yang lama
penyelesaian/ perbaikan
instalasi label dan tagging
pemasukan barang-barang promosi
Layanan ini juga termasuk proses pengemasan barang agar siap untuk di display di toko guna meminimalisasikan proses penanganan dan ruang yang dibutuhkan itu proses pengemasan ulang tersebut di toko serta memperbaiki alur barang sampai ke pusat penjualan.
Packaging Design
Dengan pengalaman yang DHL milki di dunia logistik, DHL dapat memenuhi kebutuhan pelanggan dengan menawarkan layanan tambahan seperti solusi pengemasan termasuk desain kemasan dan pembelian bahan-bahan untuk kemasan. DHL juga merupakan penyedia layanan pengemasan utama guna menjamin kebutuhan pengemasan pelanggan DHL terpenuhi. Selain itu DHL menawarkan layanan optimalisasi pengemasan.
Payment/Billing service
Di DHL menawarkan beraneka ragam proses penagihan dan pembayaran untuk transportasi, bea masuk ? memberikan pelanggan DHL fleksibilitas dalam proses penagihan baik ke pengirim, penerima ataupun pihak ketiga.
Cargo Insurance
Di DHL menyediakan jasa konsolidasi dan dekonsolidasi dimanapun di dunia untuk meningkatkan fleksibilitas dan biaya yang efektif untuk pengiriman barang internasional
Custom Compliance
DHL menggabungkan keahlian dibidang kepabeanan secara global dengan kemampuan local guna menjamin kemudahan proses pengiriman barang internasional.
Consolidation/Deconsolidation
At DHL we provide
consolidation and deconsolidation services anywhere in the world for increased flexibility and greater cost-effectiveness in international freight shipments.
Security
DHL merupakan pencetus adanya sistem keamanan di industri pengiriman barang dan merupakan jasa pengiriman barang pertama yang memilki departemen keamanan sendiri. Layanan keamanan DHL terfokus pada seluruh aspek yang berhubungan dengan pencegahan kehilangan dan DHL menawarkan pelanggan DHL layanan konsultasi mengenai keamanan. Audit keamanan secara internal dan program manajemen resiko dilakukan guna menjamin transparasi dengan pelanggan, sementara sistem pelaporan secara global dapat menjamin respon yang cepat untuk semua kejadian yang terjadi dimanapun.
Incoterms
Kontrak pembelian antara penjual/ pengirim dengan pembeli/ penerima pada umumnya merupakan landasan yang penting untuk menentukan layanan logistik yang dibutuhkan pelanggan.
Incoterms, seperti yang ditetapkan oleh Badan Komersial Internasional, bertujuan untuk menjadi bagian dari kontrak yang ada ? mengatur biaya, resiko dan kewajiban antara penjual dan pembeliDHL telah memproduksi suatu pentunjuk sederhana mengenai incoterms yang pada umumnya digunakan untuk transportasi internasional.

Pergudangan Barang Jadi
Pergudangan untuk barang-barang yang siap dipasarkan
Fasilitas pergudakan berdedikasi ataupun digunakan bersama, bersuhu tetap ataupun terkontrol termasuk layanan pemesanan, pengelolaan stok barang dan layanan bernilai tambah lainnya. Pada umumnya gudang barang-barang jadi berfungsi sebagai pusat distribusi dimana brang dipisahkan dan dikombinasikan untuk dikirimkan ke pusat-pusat penjualan.berdasarkan pesanan yang diterima.
Layanan yang ditawarkan untuk solusi pergudangan untuk barang jadi antara lain :
tingkat layanan yang lebih tinggi
memperbaiki pengelolaan dan akurasi stok barang
waktu tempuh yang lebih pendek
mengurangi stok barang yang kadaluarsa
meningkatkan produktifitas
tanggapan yang lebih besar untuk tujuan-yujuan strategis
proses awal yang cepat dan terpercaya
fleksibiltas penambahan dan fluktuasi volume
kemampuan TI dan industri elektronik
perekrutan, pelatihan dan motivasi karyawan
Menggunakan best-practise yang telah diterapkan di Negara atau region lain
DHL juga menangani desain, implementasi dan operasional fasilitas yang berdedikasi ataupun digunakan bersama termasuk jalur-jalur sempit, rak-rak tinggi, pengaturan temperature, otomatisasi, semi otomatsasi, garmen yang digantung.bonded, sambungan kereta maupun pergudangan konvensional.Baik gudang ataupun pusat distribusi yang DHL sediakan atau mengelola atas nama pelanggan, DHL bertujuan untuk memastikan bahwa semuanya terintegrasi dalam rantai pasokan dan memenuhi kriteria tingkat layanan yang diinginkan.
Layanan ini termasuk :
konsultasi dan desain solusi pergudangan/ distribusi
tim operasional berdedikasi atau digunakan bersama
penerimaan barang dan peletakan ke lokasi di dalam gudang
labelling barcoding, RFID tagging dan instalasi label
penyimpanan
pengelolaan stok barang dan optimalisasi
picking (unit, kaleng dan palet), pengemasan dan pendistribusian barang
operasional dengan fasilitas kontrol suhu dingin/ beku
layanan dengan nilai tambah (seperti instalasi label dan pick and pack)
pergudangan dengan layanan kepabeanan
distribusi dengan kereta api sebagai penghubung antar gudang
sistem terotomatisasi
penyediaan solusi TI (seperti WMS)
cross-docking
proses pengembalian barang
daur ulang kemasan, product yang sudah habis masa pakainya dan sampah
Pengelolaan peralatan yang masih dapat digunakan
PERGUDANGAN KHUSUS UNTUK SATU PELANGGAN
Pergudangan khusus untuk satu pelanggan dan pusat distribusinya dicipatakn untuk melayani kebutuhan satu pelanggan saja. Di DHL DHL mengatur dan mnegoperasikan pusat distribusi ditingkat local, nasional maupun regional untuk satu pelanggan yang dapat melayani area di satu Negara ataupun banyak Negara.
Contohnya adalah European distribution center (EDC), sebuah perudangan besar yang menangani stok barang pelanggan di seluruh Eropa. Stok-stok yang ada dapat disimpan dalam bentuk sebenarnya atau telah mengalami penyesuaian oleh DHL untuk memenuhi kebutuhan pasar tertentu
Pergudangan dengan Pemakaian Bersama
DHL menyediakan jaringan pergudangan dengan pemakaian bersama dan pusat-pusat distribusi yang memungkinkan pelanggan DHL untuk menangani stok barang mereka ditingkatan local dengan tim operasional khusus. Fasiltas pergudangan ini dapat menerima produk baik dari produsen lokal maupun dunia.
DHL menyediakan fasilitas pergudangan untuk pemakaian bersama untuk produsen-produsen utama dan pemasok untuk peralatan kesehatan, barang consumer, peralatan industri, kimia, teknologi dan lain-lainnya.Dengan penggunaan fasilitas bersama, termasuk ruang, biaya overhead, tenga kerja dan peralatan, pelanggan DHL akan mendapatkan keuntungan dari sinergi yang secara signifikan akan mengurangi biaya rantai pasokan. Solusi seperti ini pada umumnya cocok untuk bisnis dengan skala menengah yang membutuhkan tim operasional distribusi untuk jangka panjang atau bisnis dengan skala besar untuk menangani usaha barunya, produk baru atau kelebihan stok barangnya.

Solusi Kampus
DHL merupakan pelopor solusi pergudangan dengan model kampus dimana fasilitas pergudangan/ pusat distribusi dengan penggunaan bersama diletakkan secara strategis dekat dengan pelanggan. Pendekatan ini memudahkan pelanggan untuk mendapatkan produk dan menghasilkan solusi rantai pasokan yang fleksibel dengan sinergi yang baik, mengurangi baiay tenaga kerja dan meningkatkan penggunaan aset
Solusi Jaringan
Layanan distribusi baik domestik maupun internasional yang terintegrasi
Di DHL mengoperasikan jaringan ekspress dan logistik terbesar di dunia. DHL adalah pemimpin pasar di bidang pengiriman ekspress internasional, melalui darat, laut dan udara serta kontrak logistik baik untuk full container load (FCL) maupun less container load (LCL). LAnana pengiriman domestic dan internasional DHL ada dimana saja dan kemana saja.
Jaringan DHL meliputi sarana pergudangan dan hub, menawarkan penggabungan barang di lokasi transit dan kemampuan pengantaran untuk barang karo dengan segala jenis dan ukuran.Layanannya termasuk:
fasilitas dan distribusi berdedikasi
fasilitas dan distribusi dengan penggunaan bersama
inbound to manufacturing logistics
mengelola fasilitas dan transportasi
pengelolaan kendaraan
layanan tepat waktu
kepabeanan
layanan bernilai tambah
konsultasi jaringan
electronics distribution networks (EDN)
reverse logistics
logistik purna jual/ service logistics (suku cadang)
lead logistics provider (LLP secara keseluruhan ataupun sebagian
Pen-subkontraktoran rantai pasokan secara keseluruhan termasuk memindahkan karyawan dan aset distribusi, keuanagn, optimalisasi usaha dan penggabungan rantai pasokan
Tim desain solusi DHL menawarkan berbagai macam pengalaman dan bantuannya mulai dari strategi jaringan logistik, desain transportasi, desain pergudangan dan simulasi melalui perbaikan operasional dan analisis stok barang Pelanggan logistik DHL dapat disatukan dalam jaringan global DHL dengan menawarkan layanan transportasi darat, laut dan udara serta berbagai macam fasilitas pergudanganJasa transportasi yang diberikan dapat digunakan untuk perpindahn barang-barang sebagai berikut :
bertemperatur dingin/ beku
barang berbahaya kimia
obat-obatan
barang bernilai tinggi
barang dalam jumlah besar/ cairan
Pakaian dan mode (termasuk garmen yang digantung)
Dekon-solidasi
Memecah barang berukuran besar menjadi ukuran lebih kecil untuk diantarkan ke pelanggan
Memecah pengiriman dalam jumlah besar, seperti isi dari container udara, laut ataupun darat menjadi barang-barang yang lebih kecil untuk diantarkan ke pelanggan atau pusat distribusi sebagai upaya untuk meningkatkan kualitas layanan.
Di DHL menangani layanan dekonsolidasi pada pusat distribusi ataupun fasilitas khusus dekonsolidasi, yang biasanya berlokasi dekat dengan pelabuhan laut ataupun udara. Kontainer yang tiba dikeluarkan isinya kemudian dimasukkan kembali ke truk untuk distribusi lanjutan yang lebih efisien.
Keuntungan bagi pelanggan dengan menggunakan pusat dekonsolidasi antara lain :
mengurangi stok pada rantai pasokan
memperbaiki penempatan stok barang berdasarkan data kebutuhan dan perkiraan terbaru
waktu pengantaran yang lebih cepat ke pasar
Meningkatkan layanan pelanggan
Dengan menggunakan pusat dekonsolidasi pelanggan DHL tidak perlu mengalokasikan barangnya untuk gudang atau pelanggan tertentu ketika barang tersebut meninggalkan negara asalnya yang tentunya akan meningkatkan fleksibilitas dan memperpanjang waktu pengambilan keputusan.
Layanan dekonsolidasi DHL meliputi :
verifikasi pesanan
pengeluaran barang dari kontainer
pengaturan barang di pallet
rekonfigurasi (misalnya pemsangan label atau lainnya
konsolidasi ulang, pengaturan barang, pemasukan ulang barang ke container, pengiriman barang
sistem pelacakan barang
Transportasi Barang Jadi
Distribusi nasional dan regional untuk barang-barang yang siap dipasarkan
Distribusi di tingkat nasional ataupun regional untuk barang-barang yang siap dijual pada umumnya melibatkan transportasi darat untuk distribusi kepada para distributor, toko retail atau di jenis usaha lain (sepert perusahaan makanan) serta pelanggan akhir
Di DHL solusi distribusi barang jadi DHL terbentuk dari hal-hal sebagai berikut :
pengumpulan barang-barang pemasok
pergudangan dan pengelolaan stok barang
linehaul/trunking
pengantaran barang ke toko-toko
pengelolaan sistem distribusi
reverse logistics
solusi pelacakan
cross-docking dan penggabungan barang di lokasi transit
pengantaran ke rumah-rumah
Kemampuan pengelolaan distribusi DHL mencakup :
penggunaan jaringan distribusi secara bersama
kendaraan-kendaran berdedikasi
pengelolaan kendaraan
layanan tepat waktu
penjadwalan transportasi dan pengantaran
layanan antar-jemput
transfer barang (seperti dari kereta ke truk atau kontainer ekspor)
kepabeanan
konsultasi rantai pasokan, termasuk strategi jaringan logistik dan transportasi
Distribusi ke Toko-toko
Solusi pengantaran barang ke took yang ditawarkan DHL difokuskan untuk membantu para retailer untuk menciptakan kemampuan rantai pasokan yang efisien dan fleksibel guna mendistribusikan produk ke took-toko dengan layanan yang baik. Layanan ini tersedia do Amerika Utara dan Latin, Eropa, Timur Tengah dan Afrika serta Asia dan AustralasiaDHL dapat membantu pelanggan retail dengan cara :
mendesain dan rekayasa industri (atau re-engineering) jaringan distribusinya untuk mencapai tingkatan layanan yang diinginkan dengan biaya minimum
meningkatkan kapasitas dari infrastruktur yang ada
meningkatkan produktifitas dan kualitas dari operasional distribusi
barang just-in-time di toko-toko secara efisien logistik di toko outlet
In-Store Logistic
Solusi yang dapat membantu para penjual retail untuk menerapkan sistem pengelolaan gudang pada sistem operasional gerai mereka. Solusi yang membantu para retailer untuk menerapkan prindip pengelolaan pergudangan guna mendapatkan penghematan biaya dan tersedianya tempat untuk barang
DHL ada untuk membantu pelanggan DHL :
untuk menghasilkan rantai pasokan yang efektif dengan fokus pada pengantaran ke toko-toko
memperbaik ruangan untuki proses pengisian ulang
meningkatkan produktivitas dengan jalan menerapkan aturan pengelolaan pergudangan pada toko-toko yang ada
fokus pada masalah utama di toko yang berkontribusi pada pengiriman barang
Memaksimalkan penggunaan ruang pada toko untuk berjualan dengan jalan melakukan konsolidasi barang di ruang konsolidasi bersama
Pusat Konsolidasi di luar Outlet
Di DHL melakukan desain, mengelola dan mengoperasikan pusat konsoliudasi di luar outlet untuk pusat-pusat perbelanjaan (termasuk pusat perbelanjaan di bandara) dan pusat kota serta para retailer yang ada didalamnya.
Layanan ini bermaksud untuk :
mengurangi jumlah kendaraan yang masuk ke tempat pengantaran dan mengurangi keruwetan kendaraan di lingkungan outlet
menaikkan penjualan melalui perbaikan variasi barang yang dijual dengan jalan pengisian ulang outlet dengan barang-barang yang baru dari pusat konsolidasi di luar outlet
menyediakan layanan pre-retailing sehingga barang-barang diantarkan ke toko/ outlet sudah dalam bentuk siap dipajang
Memungkinkan karyawan toko/ outlet untuk fokus pada perkerjaan utamanya seperti melayani pelan
4.1 3PL PADA 27/4

24/7 Express Logistics is here to assist with your challenging logistics issues. Our dedicated, loyal and knowledgeable management team has over 40 years of logistics experience. Let us help you customize a solution, large or small, to serve your needs.

24/7 Express Logistics, Inc is a full service transportation and logistics company providing outsourced expertise in all phases of your supply chain management. As a complete 3rd Party Logistics provider, we can address all your warehouse, distribution, fulfillment and freight needs. Centrally located in Kansas City, we are strategically positioned to serve the entire United States. Whether your needs require expedited air freight or a more cost friendly trucking solution, we will create the plan that meets your business and cost objectives.
24/7 Express Logistics, Inc is also the largest expedited delivery and courier service in the Kansas City metro region. Our fleet of vans, straight trucks and tractor trailers provide expedited, same-day service throughout a 5 state area that includes Kansas, Nebraska, Missouri, Oklahoma and Iowa.
Whether your are interested in a one-time expedited shipment or a comprehensive, long-term logistics plan, 24/7 Express Logistics, Inc is here to help.
Call us toll-free today at 866-866-2477 and speak to one of our specialists.
We are currently updating our website. Check back with us in a few weeks for a fresh new look!

Air Freight: Next Flight Out
24/7 Express Logistics offers our clients comprehensive air transportation services to and from any city or location in the United States. Our transportation experts, along with our national network, provide custom logistics planning and assistance for your important shipments.
• Door to Door & Airport to Airport service
• Continental US, Hawaii and Puerto Rico
• Trade show and convention shipments
Freight Forwarding
24/7 Express Logistics will work with you to arrange movement of your cargo. Whether you require cargo vans or tractor trailers, we will provide the solution that best meets your needs. We also will prepare commercial invoices and other documentation needed by the carrier to expedite your shipment.
• Local pick up & delivery (PU & D)
• Cargo vans to tractor trailers
• “Mission critical” shipments
• 24 hours a day, 7 days a week service
24/7 Logistics Team
The 24/7 Logistics team can quickly secure your freight onto the next available outbound from your shipper's city. Our pick-up agent will be dispatched moments after we receive your call and our delivery agent on the consignment end will escort your shipment immediately to its destination. This "team" environment in our operations office - no receptionists or walls- ensures a constant flow of shared information on delivery status, routing options and flight availability.
International Freight
24/7 Express Logistics specializes in international freight services, serving cities all over the world. As businesses expand to international markets, engaging a freight and logistics expert is critical to the success of your worldwide growth. Our services include:
Air freight and ocean freight, whichever best meets your budget and delivery needs
Door-to-door or door-to-airport service all over the world
Complete management of all international documentation
Less than container, full container and special size loads
Import and export international freight services
Competitive pricing
Freight Brokerage
24/7 Express Logistics, Inc offers a wide array of trucking services, providing one point of contact for inbound and outbound less than truckload (LTL) or full truckload (FTL) shipments. Our planning, technology and shipping network will help reduce your overall transportation cost. Your freight will move quickly and efficiently, without utilizing internal management and resources to drive the process.
• LOWER FREIGHT COSTS: By leveraging a large customer base and maintaining contracts with many LTL and TL carriers while combining our own regional based fleet, we are able to significantly lower freight costs for our customers. We attract loyal carriers by providing large freight volumes and prompt payment.
• FLEXIBILITY: We don't rely on one single carrier giving us the flexibility to solve freight issues. Our established relationships with a number of regional and national carriers specializing in various transportation modes enable us to give you the service you need.
• COMMUNICATION: Our brokerage team will stay in constant communication from the moment your shipment is picked up until it is delivered. We will send Proof of Delivery via email upon delivery.
• EXPERIENCE: With over 100 combined years of transportation knowledge and experience, we will provide the services to meet your freight needs. Our staff will monitor and analyze customer shipments to help anticipate future changes.
Our services include:
Distribution Strategy and Plan Development
Nationwide Dedicated LTL and FTL Freight Services
Expedited Direct (regional) Shipments
Next Day, 2 Day or 3 Day Shipments
Deferred Ground (3-5 days) Shipments
24/7 Express provides local & regional On-Demand courier services and Expedited trucking throughout the 5-state region of Missouri, Kansas, Iowa, Nebraska, and Oklahoma. 24/7 utilizes a large fleet of vehicles including: cars, cargo vans, straight trucks, and tractor-trailers dedicated to handling all your shipping needs. There is no shipment or job too small or too large for us to handle.
24/7 Express can also provide you with nationwide expedited logistics to handle any load by truck, rail, ship, or by air. Call on us to handle your shipment whether you need it shipped across the street or across the world. 24/7 partners with only the best transportation companies, as it is a reflection of our service. Our partners are screened and have the same desire to provide you with only the best service that you have come to expect from 24/7 Express.
Distribution/Warehouse Services
Distribution
Outsourcing your warehouse and/or distribution to us can save you much time and money and allow you to concentrate on running your business or department. We can pickup from your location or have your product line-hauled to our cross-dock facility for Same Day or Next Day Service of all your product lines. Please call for quote and services.
Warehousing
Your customers deserve a quick response, whatever their need may be. Let 24/7 shelve your product, parts, or other items and deliver them as needed anytime and anywhere from our Kansas City, Missouri locat
BAB V
KESIMPULAN
Dalam makalah ini dikatakan, DHL mempertimbangkan hubungan antara SCM dan 3PL dan mengajukan beberapa hipotesis mengenai outsourcing logistic dan produksi. Direkomendasikan penggunaan SCM dan 3PL secara bersama-sama harus dipromosikan karena pengaruh interaktif yang positif, seperti diindikasikan dalam hypotesis. Oleh karena itu, ketika perusahaan bermaksud untuk memperkenalkan SCM, dapat menguntungkan terhadap aktifitas outsource logistik dan penggunaan 3PL provider.
Layanan yang dapat memberikan nilai tambah bagi pelanggan. Layanan yang dapat memberikan nilai tambah bagi pelanggan melalui kegiatan operasional logistik? mulai dari perakitan sampai pengemasan dan penggabungan, diantaranya yaitu :
· Co-Packing
· Product Assembly
· Kitting/Pre-Assembling
· Sequencing
· Re-Work
· Labelling and Tagging
· Pre-Retailing/Merchandising
· Packaging Design
· Payment/Billing service
· Cargo Insurance
· Custom Compliance
· Consolidation/Deconsolidation
·
Security
· Incoterms
DHL memiliki lima spesialis divisi dalam melayani pelanggan sebagai berikut :
· DHL Ekspres
· DHL Freight
· DHL Global Forwarding
· DHL Exel Supply Chain
· DHL Global Mail

Terima Kasih

Label:

Etika Bisnis
BAGIAN SATU
PRINSIP – PRINSIP DASAR
Etika bisnis merupakan etika terapan. Etika bisnis merupakan aplikasi pemahaman kita tentang apa yang baik dan benar untuk beragam institusi, teknologi, transaksi, aktivitas dan usaha yang kita sebut bisnis.
Pembahasan tentang etika bisnis harus dimulai dengan menyediakan rerangka prinsip-prinsip dasar pemahaman tentang apa yang dimaksud dengan istilah baik dan benar, hanya dengan cara itu selanjutnya seseorang dapat membahas implikasi-implikasi terhadap dunia bisnis.
Bab I Etika dan Bisnis, mendeskripsikan etika bisnis secar umum dan menjelaskan orientasi umum terhadap seluruh isi buku. Bab II mendeskripsikan beberapa pendekatan khusus terhadap etika bisnis, yang secara bersama-sama menyediakan dasar untuk menganalisis masalah-masalah etis dalam bisnis.
BAB I
ETIKA DAN BISNIS
Ø Apa itu “etika bisnis”?
Ø Apa saja enam tingkatan dalam membangun moral?
Ø Perlukah standar moral diaplikasikan dalam bisnis?
Ø Kapan seseorang secara moral bertanggung jawab untuk perbuatan salahnya?
PENDAHULUAN
Tidak ada cara yang paling baik untuk memulai penelaahan hubungan antara etika dan bisnis selain dengan mengamati, bagaimanakah perusahaan riil telah benar-benar berusaha untuk menerapkan etika ke dalam bisnis. Perusahaan Merck and Company dalam menangani masalah “river blindness” sebagai contohnya ;
River blindness adalah penyakit sangat tak tertahankan yang menjangkau 18 juta penduduk miskin di desa-desa terpencil di pinggiran sungai Afrika dan Amerika Latin. Penyakit dengan penyebab cacing parasit ini berpindah dari tubuh melalui gigitan lalat hitam. Cacing ini hidup dibawah kulit manusia, dan bereproduksi dengan melepaskan jutaan keturunannya yang disebut microfilaria yang menyebar ke seluruh tubuh dengan bergerak-gerak di bawah kulit, meninggalkan bercak-bercak, menyebabkan lepuh-lepuh dan gatal yang amat sangat tak tertahankan, sehingga korban kadang-kadang memutuskan bunuh diri.
Pada tahun 1979, Dr. Wiliam Campbell, ilmuwan peneliti pada Merck and Company, perusahaan obat Amerika, menemukan bukti bahwa salah satu obat-obatan hewan yang terjual laris dari perusahaan itu, Invernectin, dapat menyembuhkan parasit penyebab river blindness. Campbell dan tim risetnya mengajukan permohonan kepada Direktur Merck, Dr. P. Roy Vagelos, agar mengijinkan mereka mengembangkan obat tersebut untuk manusia.
Para manajer Merck sadar bahwa kalau sukses mengembangkan obat tersebut, penderita river blindness terlalu miskin untuk membelinya. Padahal biaya riset medis dan tes klinis berskala besar untuk obat-obatan manusia dapat menghabiskan lebih dari 100 juta dollar. Bahkan, kalau obat tersebut terdanai, tidak mungkin dapat mendistribusikannya, karena penderita tinggal di daerah terpencil. Kalau obat itu mengakibatkan efek samping, publisitas buruk akan berdampak pada penjualan obat Merck. Kalau obat murah tersedia, obat dapat diselundupkan ke pasar gelap dan dijual untuk hewan,sehingga menghancurkan penjualan Invernectin ke dokter hewan yang selama ini menguntungkan.
Meskipun Merck penjualannya mencapai $2 milyar per tahun, namun pendapatan bersihnya menurun akibat kenaikan biaya produksi, dan masalah lainnya, termasuk kongres USA yang siap mengesahkan Undang-Undang Regulasi Obat yang akhirnya akan berdampak pada pendapatan perusahaan. Karena itu, para manajer Merck enggan membiayai proyek mahal yang menjanjikan sedikit keuntungan, seperti untuk river blindness. Namun tanpa obat, jutaan orang terpenjara dalam penderitaan menyakitkan.
Setelah banyak dilakukan diskusi, sampai pada kesimpulan bahwa keuntungan manusiawi atas obat untuk river blindness terlalu signifikan untuk diabaikan. Keuntungan manusiawi inilah, secara moral perusahaan wajib mengenyampingkanbiaya dan imbal ekonomis yang kecil. Tahun 1980 disetujuilah anggaran besar untuk mengembangkan Invernectin versi manusia.
Tujuh tahun riset mahal dilakukan dengan banyak percobaan klinis, Merck berhasil membuat pil obat baru yang dimakan sekali setahun akan melenyapkan seluruh jejak parasit penyebab river blindness dan mencegah infeksi baru. Sayangnya tidak ada yang mau membeli obat ajaib tersebut, termasuk saran kepada WHO, pemerintah AS dan pemerintah negara-negara yang terjangkit penyakit tersebut, mau membeli untuk melindungi 85 juta orang beresiko terkena penyakit ini, tapi tak satupun menanggapi permohonan itu. Akhirnya Merck memutuskan memberikan secara gratis obat tersebut, namun tidak ada saluran distribusi untuk menyalurkan kepada penduduk yang memerlukan. Bekerjasama dengan WHO, perusahaan membiayai komite untuk mendistribusikan obat secara aman kepada negara dunia ketiga, dan memastikan obat tidak akan dialihkan ke pasar gelap dan menjualnya untuk hewan. Tahun 1996, komite mendistribusikan obat untuk jutaan orang, yang secara efektif mengubah hidup penderita dari penderitaan yang amat sangat, dan potensi kebutaan akibat penyakit tersebut.
Merck menginvestasikan banyak uang untuk riset, membuat dan mendistribusikan obat yang tidak menghasilkan uang, karena menurut Vegalos pilihan etisnya adalah mengembangkannya, dan penduduk dunia ketiga akan mengingat bahwa Merck membantu mereka dan akan mengingat di masa yang akan dating. Selama bertahun-tahun perusahaan belajar bahwa tindakan semacam itu memiliki keuntungan strategis jangka panjang yang penting.
Para ahli sering berkelakar, bahwa etika bisnis merupakan sebuah kontradiksi istilah karena ada pertentangan antara etika dan minat pribadi yang berorientasi pada pencarian keuntungan. Ketika ada konflik antara etika dan keuntungan, bisnis lebih memilih keuntungan daripada etika.
Buku Business Ethics mengambil pandangan bahwa tindakan etis merupakan strategi bisnis jangka panjang terbaik bagi perusahaan – sebuah pandangan yang semakin diterima dalam beberapa tahun belakangan ini.
1.1 ETIKA BISNIS DAN ISU TERKAIT
Menurut kamus, istilah etika memiliki beragam makna berbeda. Salah satu maknanya adalah “prinsip tingkah laku yang mengatur individu dan kelompok”. Makna kedua menurut kamus – lebih penting – etika adalah “kajian moralitas”. Tapi meskipun etika berkaitan dengan moralitas, namun tidak sama persis dengan moralitas. Etika adalah semacam penelaahan, baik aktivitas penelaahan maupun hasil penelaahan itu sendiri, sedangkan moralitas merupakan subjek.
A. Moralitas
Moralitas adalah pedoman yang dimiliki individu atau kelompok mengenai apa itu benar dan salah, atau baik dan jahat.
Pedoman moral mencakup norma-norma yang kita miliki mengenai jenis-jenis tindakan yang kita yakini benar atau salah secara moral, dan nilai-nilai yang kita terapkan pada objek-objek yang kita yakini secara moral baik atau secara moral buruk. Norma moral seperti “selalu katakan kebenaran”, “membunuh orang tak berdosa itu salah”. Nilai-nilai moral biasanya diekspresikan sebagai pernyataan yang mendeskripsikan objek-objek atau ciri-ciri objek yang bernilai, semacam “kejujuran itu baik” dan “ketidakadilan itu buruk”.
Standar moral pertama kali terserap ketika masa kanak-kanak dari keluarga, teman, pengaruh kemasyarakatan seperti gereja, sekolah, televisi, majalah, music dan perkumpulan.
Hakekat standar moral :
1. Standar moral berkaitan dengan persoalan yang kita anggap akan merugikan secara serius atau benar-benar akan menguntungkan manusia.
2. Standar moral tidak dapat ditetapkan atau diubah oleh keputusan dewan otoritatif tertentu.
3. Standar moral harus lebih diutamakan daripada nilai lain termasuk (khususnya) kepentingan diri.
4. Standar moral berdasarkan pada pertimbangan yang tidak memihak.
5. Standar moral diasosiasikan dengan emosi tertentu dan kosa kata tertentu.
Standar moral, dengan demikian, merupakan standar yang berkaitan dengan persoalan yang kita anggap mempunyai konsekuensi serius, didasarkan pada penalaran yang baik bukan otoritas, melampaui kepentingan diri, didasarkan pada pertimbangan yang tidak memihak, dan yang pelanggarannya diasosiasikan dengan perasaan bersalah dan malu dan dengan emosi dan kosa kata tertentu.
B. Etika
Etika merupakan ilmu yang mendalami standar moral perorangan dan standar moral masyarakat. Ia mempertanyakan bagaimana standar-standar diaplikasikan dalam kehidupan kita dan apakah standar itu masuk akal atau tidak masuk akal – standar, yaitu apakah didukung dengan penalaran yang bagus atau jelek.
Etika merupakan penelaahan standar moral, proses pemeriksaan standar moral orang atau masyarakat untuk menentukan apakah standar tersebut masuk akal atau tidak untuk diterapkan dalam situasi dan permasalahan konkrit. Tujuan akhir standar moral adalah mengembangkan bangunan standar moral yang kita rasa masuk akal untuk dianut.
Etika merupakan studi standar moral yang tujuan eksplisitnya adalah menentukan standar yang benar atau yang didukung oleh penalaran yang baik, dan dengan demikian etika mencoba mencapai kesimpulan tentang moral yang benar benar dan salah, dan moral yang baik dan jahat.
C. Etika Bisnis
Etika bisnis merupakan studi yang dikhususkan mengenai moral yang benar dan salah. Studi ini berkonsentrasi pada standar moral sebagaimana diterapkan dalam kebijakan, institusi, dan perilaku bisnis.
Etika bisnis merupakan studi standar formal dan bagaimana standar itu diterapkan ke dalam system dan organisasi yang digunakan masyarakat modern untuk memproduksi dan mendistribusikan barang dan jasa dan diterapkan kepada orang-orang yang ada di dalam organisasi.
D. Penerapan Etika pada Organisasi Perusahaan
Dapatkan pengertian moral seperti tanggung jawab, perbuatan yang salah dan kewajiban diterapkan terhadap kelompok seperti perusahaan, ataukah pada orang (individu) sebagai perilaku moral yang nyata?
Ada dua pandangan yang muncul atas masalah ini, :
Ekstrem pertama, adalah pandangan yang berpendapat bahwa, karena aturan yang mengikat, organisasi memperbolehkan kita untuk mengatakan bahwa perusahaan bertindak seperti individu dan memiliki tujuan yang disengaja atas apa yang mereka lakukan, kita dapat mengatakan mereka bertanggung jawab secara moral untuk tindakan mereka dan bahwa tindakan mereka adalah bermoral atau tidak bermoral dalam pengertian yang sama yang dilakukan manusia.
Ekstrem kedua, adalah pandangan filsuf yang berpendirian bahwa tidak masuk akal berpikir bahwa organisasi bisnis secara moral bertanggung jawab karena ia gagal mengikuti standar moral atau mengatakan bahwa organisasi memiliki kewajiban moral. Organisasi bisnis sama seperti mesin yang anggotanya harus secara membabi buta mentaati peraturan formal yang tidak ada kaitannya dengan moralitas. Akibatnya, lebih tidak masuk akal untuk menganggap organisasi bertanggung jawab secara moral karena ia gagal mengikuti standar moral daripada mengkritik organisasi seperti mesin yang gagal bertindak secara moral.
Karena itu, tindakan perusahaan berasal dari pilihan dan tindakan individu manusia, indivdu-individulah yang harus dipandang sebagai penjaga utama kewajiban moral dan tanggung jawab moral : individu manusia bertanggung jawab atas apa yang dilakukan perusahaan karena tindakan perusahaan secara keseluruhan mengalir dari pilihan dan perilaku mereka. Jika perusahaan bertindak keliru, kekeliruan itu disebabkan oleh pilihan tindakan yang dilakukan oleh individu dalam perusahaan itu, jika perusahaan bertindak secara moral, hal itu disebabkan oleh pilihan individu dalam perusahaan bertindak secara bermoral.
E. Globalisasi, Perusahaan Multinasional dan Etika Bisnis
Globalisasi adalah proses yang meliputi seluruh dunia dan menyebabkan system ekonomi serta sosial negara-negara menjadi terhubung bersama, termasuk didalamnya barang-barang, jasa, modal, pengetahuan, dan peninggalan budaya yang diperdagangkan dan saling berpindah dari satu negara ke negara lain. Proses ini mempunyai beberapa komponen, termasuk didalamnya penurunan rintangan perdagangan dan munculnya pasar terbuka dunia, kreasi komunikasi global dan system transportasi seperti internet dan pelayaran global, perkembangan organisasi perdagangan dunia (WTO), bank dunia, IMF, dan lain sebagainya.
Perusahaan multinasional adalah inti dari proses globalisasi dan bertanggung jawab dalam transaksi internasional yang terjadi dewasa ini. Perusahaan multinasional adalah perusahaan yang bergerak di bidang yang menghasilkan pemasaran, jasa atau operasi administrasi di beberapa negara. Perusahaan multinasional adalah perusahaan yang melakukan kegiatan produksi, pemasaran, jasa dan beroperasi di banyak negara yang berbeda.
Karena perusahaan multinasional ini beroperasi di banyak negara dengan ragam budaya dan standar yang berbeda, banyak klaim yang menyatakan bahwa beberapa perusahaan melanggar norma dan standar yang seharusnya tidak mereka lakukan.
F. Etika Bisnis dan Perbedaan Budaya
Relativisme etis adalah teori bahwa, karena masyarakat yang berbeda memiliki keyakinan etis yang berbeda. Apakah tindakan secara moral benar atau salah, tergantung kepada pandangan masyarakat itu. Dengan kata lain, relativisme moral adalah pandangan bahwa tidak ada standar etis yang secara absolute benar dan yang diterapkan atau harus diterapkan terhadap perusahaan atau orang dari semua masyarakat. Dalam penalaran moral seseorang, dia harus selalu mengikuti standar moral yang berlaku dalam masyarakat manapun dimana dia berada.
Pandangan lain dari kritikus relativisme etis yang berpendapat, bahwa ada standar moral tertentu yang harus diterima oleh anggota masyarakat manapun jika masyarakat itu akan terus berlangsung dan jika anggotanya ingin berinteraksi secara efektif.
Relativisme etis mengingatkan kita bahwa masyarakat yang berbeda memiliki keyakinan moral yang berbeda, dan kita hendaknya tidak secara sederhana mengabaikan keyakinan moral kebudayaan lain ketika mereka tidak sesuai dengan standar moral kita.
G. Teknologi dan Etika Bisnis
Teknologi yang berkembang di akhir dekade abad ke-20 mentransformasi masyarakat dan bisnis, dan menciptakan potensi problem etis baru. Yang paling mencolok adalah revolusi dalam bioteknologi dan teknologi informasi. Teknologi menyebabkan beberapa perubahan radikal, seperti globalisasi yang berkembang pesat dan hilangnya jarak, kemampuan menemukan bentuk-bentuk kehidupan baru yang keuntungan dan resikonya tidak terprediksi. Dengan perubahan cepat ini, organisasi bisnis berhadapan dengan setumpuk persoalan etis baru yang menarik.
1.2 PERKEMBANGAN MORAL DAN PENALARAN MORAL
A. Perkembangan Moral
Riset psikologi menunjukkan bahwa, perkembangan moral seseorang dapat berubah ketika dewasa. Saat anak-anak, kita secara jujur mengatakan apa yang benar dan apa yang salah, dan patuh untuk menghindari hukuman. Ketika tumbuh menjadi remaja, standar moral konvensional secara bertahap diinternalisasikan. Standar moral pada tahap ini didasarkan pada pemenuhan harapan keluarga, teman dan masyarakat sekitar. Hanya sebagian manusia dewasa yang rasional dan berpengalaman memiliki kemampuan merefleksikan secara kritis standar moral konvensional yang diwariskan keluarga, teman, budaya atau agama kita. Yaitu standar moral yang tidak memihak dan yang lebih memperhatikan kepentingan orang lain, dan secara memadai menyeimbangkan perhatian terhadap orang lain dengan perhatian terhadap diri sendiri.
Menurut ahli psikologi, Lawrence Kohlberg, dengan risetnya selama 20 tahun, menyimpulkan, bahwa ada 6 tingkatan (terdiri dari 3 level, masing-masing 2 tahap) yang teridentifikasi dalam perkembangan moral seseorang untuk berhadapan dengan isu-isu moral. Tahapannya adalah sebagai berikut :
1) Level satu : Tahap Prakonvensional
Pada tahap pertama, seorang anak dapat merespon peraturan dan ekspektasi sosial dan dapat menerapkan label-label baik, buruk, benar dan salah.
Tahap satu : Orientasi Hukuman dan Ketaatan
Pada tahap ini, konsekuensi fisik sebuah tindakan sepenuhnya ditentukan oleh kebaikan atau keburukan tindakan itu. Alasan anak untuk melakukan yang baik adalah untuk menghindari hukuman atau menghormati kekuatan otoritas fisik yang lebih besar.
Tahap dua : Orientasi Instrumen dan Relativitas
Pada tahap ini, tindakan yang benar adalah yang dapat berfungsi sebagai instrument untuk memuaskan kebutuhan anak itu sendiri atau kebutuhan mereka yang dipedulikan anak itu.
2) Level dua : Tahap Konvensional
Pada level ini, orang tidak hanya berdamai dengan harapan, tetapi menunjukkan loyalitas terhadap kelompok beserta norma-normanya. Remaja pada masa ini, dapat melihat situasi dari sudut pandang orang lain, dari perspektif kelompok sosialnya.
Tahap Tiga : Orientasi pada Kesesuaian Interpersonal
Pada tahap ini, melakukan apa yang baik dimotivasi oleh kebutuhan untuk dilihat sebagai pelaku yang baik dalam pandangannya sendiri dan pandangan orang lain.
Tahap Empat : Orientasi pada Hukum dan Keteraturan
Benar dan salah pada tahap konvensional yang lebih dewasa, kini ditentukan oleh loyalitas terhadap negara atau masyarakat sekitarnya yang lebih besar. Hukum dipatuhi kecuali tidak sesuai dengan kewajiban sosial lain yang sudah jelas.
3) Level tiga : Tahap Postkonvensional, Otonom, atau Berprinsip
Pada tahap ini, seseorang tidak lagi secara sederhana menerima nilai dan norma kelompoknya. Dia justru berusaha melihat situasi dari sudut pandang yang secara adil mempertimbangkan kepentingan orang lain. Dia mempertanyakan hukum dan nilai yang diadopsi oleh masyarakat dan mendefinisikan kembali dalam pengertian prinsip moral yang dipilih sendiri yang dapat dijustifikasi secara rasional. Hukum dan nilai yang pantas adalah yang sesuai dengan prinsip-prinsip yang memotivasi orang yang rasional untuk menjalankannya.
Tahap Lima : Orientasi pada Kontrak Sosial
Tahap ini, seseorang menjadi sadar bahwa mempunyai beragam pandangan dan pendapat personal yang bertentangan dan menekankan cara yang adil untuk mencapai consensus dengan kesepahaman, kontrak, dan proses yang matang. Dia percaya bahwa nilai dan norma bersifat relative, dan terlepas dari consensus demokratis semuanya diberi toleransi.
Tahap Enam : Orientasi pada Prinsip Etika yang Universal
Tahap akhir ini, tindakan yang benar didefinisikan dalam pengertian prinsip moral yang dipilih karena komprehensivitas, universalitas, dan konsistensi. Alasan seseorang untuk melakukan apa yang benar berdasarkan pada komitmen terhadap prinsip-prinsip moral tersebut dan dia melihatnya sebagai criteria untuk mengevaluasi semua aturan dan tatanan moral yang lain.
Teori Kohlberg membantu kita memahami bagaimana kapasitas moral kita berkembang dan memperlihatkan bagaimana kita menjadi lebih berpengalaman dan kritis dalam menggunakan dan memahami standar moral yang kita punyai. Namun tidak semua orang mengalami perkembangan, dan banyak yang berhenti pada tahap awal sepanjang hidupnya. Bagi mereka yang tetap tinggal pada tahap prakonvensional, benar atau salah terus menerus didefinisikan dalam pengertian egosentris untuk menghindari hukuman dan melakukan apa yang dikatakan oleh figur otoritas yang berkuasa. Bagi mereka yang mencapai tahap konvensional, tetapi tidak pernah maju lagi, benar atau salah selalu didefinisikan dalam pengertian norma-norma kelompok sosial mereka atau hukum negara atau masyarakat mereka. Namun demikian, bagi yang mencapai level postkonvensional dan mengambil pandangan yang reflektif dan kritis terhadap standar moral yang mereka yakini, benar dan salah secara moral didefinisikan dalam pengertian prinsip-prinsip moral yang mereka pilih bagi mereka sendiri sebagai yang lebih rasional dan memadai.
B. Penalaran Moral
Penalaran moral mengacu pada proses penalaran dimana prilaku, institusi, atau kebijakan dinilai sesuai atau melanggar standar moral. Penalaran moral selalu melibatkan dua komponen mendasar :
a. Pemahaman tentang yang dituntut, dilarang, dinilai atau disalahkan oleh standar moral yang masuk akal.
b. Bukti atau informasi yang menunjukkan bahwa orang, kebijakan, institusi, atau prilaku tertentu mempunyai ciri-ciri standar moral yang menuntut, melarang, menilai, atau menyalahkan.
C. Menganalisis Penalaran Moral
Ada beberapa criteria yang digunakan para ahli etika untuk mengevaluasi kelayakan penalaran moral, yaitu :
a. Penalaran moral harus logis.
b. Bukti factual yang dikutip untuk mendukung penilaian harus akurat, relevan dan lengkap.
c. Standar moral yang melibatkan penalaran moral seseorang harus konsisten.
1.3 ARGUMEN YANG MENDUKUNG DAN YANG MENETANG ETIKA BISNIS
Banyak yang keberatan dengan penerapan standar moral dalam aktivitas bisnis. Bagian ini membahas keberatan-keberatan tersebut dan melihat apa yang dapat dikatakan berkenaan dengan kesetujuan untuk menerapkan etika ke dalam bisnis.
Tiga keberatan atas penerapan etika ke dalam bisnis :
Orang yang terlibat dalam bisnis, kata mereka hendaknya berfokus pada pencarian keuntungan finansial bisnis mereka dan tidak membuang-buang energi mereka atau sumber daya perusahaan untuk melakukan ”pekerjaan baik”. Tiga argumen diajukan untuk mendukung perusahaan ini :
Pertama, beberapa berpendapat bahwa di pasar bebas kompetitif sempurna, pencarian keuntungan dengan sendirinya menekankan bahwa anggota masyarakat berfungsi dengan cara-cara yang paling menguntungkan secara sosial. Agar beruntung, masing-masing perusahaan harus memproduksi hanya apa yang diinginkan oleh anggota masyarakat dan harus melakukannya dengan cara yang paling efisien yang tersedia. Anggota masyarakat akan sangat beruntung jika manajer tidak memaksakan nilai-nilai pada bisnis, namun mengabdikan dirinya pada pencarian keuntungan yang berfokus.
Argumen tersebut menyembunyikan sejumlah asumsi yaitu : Pertama, sebagian besar industri tidak ”kompetitif secara sempurna”, dan sejauh sejauh perusahaan tidak harus berkompetisi, mereka dapat memaksimumkan keuntungan sekalipun produksi tidak efisien. Kedua, argumen itu mengasumsikan bahwa langkah manapun yang diambil untuk meningkatkan keuntungan, perlu menguntungkan secara sosial, sekalipun dalam kenyataannya ada beberapa cara untuk meningkatkan keuntungan yang sebenarnya merugikan perusahaan : membiarkan polusi, iklan meniru, menyembunyikan cacat produksi, penyuapan. Menghindari pajak, dsb. Ketiga, argumen itu mengasumsikan bahwa dengan memproduksi apapun yang diinginkan publik pembeli, perusahaan memproduksi apa yang diinginkan oleh seluruh anggota masyarakat, ketika kenyataan keinginan sebagian besar anggota masyarakat (yang miskin dan dan tidak diuntungkan) tidak perlu dipenuhi karena mereka tidak dapat berpartisipasi dalam pasar. Keempat, argumen itu secara esensial membuat penilaian normatif.
Kedua, Kadang diajukan untuk menunjukan bahwa manajer bisnis hendaknya berfokus mengejar keuntungan perusahaan mereka dan mengabaikan pertimbangan etis, yang oleh Ale C. Michales disebut ”argumen dari agen yang loyal”. Argumen tersebut secara sederhana adalah sbb :
Sebagai agen yang loyal dari majikannya manajer mempunyai kewajiban untuk melayani majikannya ketika majikan ingin dilayani (jika majikan memiliki keakhlian agen). Majikan ingin dilayani dengan cara apapun yang akan memajukan kepentingannya sendiri. Dengan demikian sebagai agen yang loyal dari majikannya, manajer mempunyai kewajiban untuk melayani majikannya dengan cara apapun yang akan memajukan kepentingannya.
Argumen agen yang loyal adalah keliru, karena ”dalam menentukan apakah perintah klien kepada agen masuk akal atau tidak... etika bisnis atau profesional harus mempertimbangkan” dan ”dalam peristiwa apapun dinyatakan bahwa agen mempunyai kewajiban untuk tidak melaksanakan tindakan yang ilegal atau tidak etis”. Dengan demikian, kewajiban manajer untuk mengabdi kepada majikannya, dibatasi oleh batasan-batasan moralitas.
Ketiga, untuk menjadi etis cukuplah bagi orang-orang bisnis sekedar mentaati hukum : Etika bisnis pada dasarnya adalah mentaati hukum.
Terkadang kita salah memandang hukum dan etika terlihat identik. Benar bahwa hukum tertentu menuntut perilaku yang sama yang juga dituntut standar moral kita. Namun demikian, hukum dan moral tidak selalu serupa. Beberapa hukum tidak punya kaitan dengan moralitas, bahkan hukum melanggar standar moral sehingga bertentangan dengan moralitas, seperti hukum perbudakan yang memperbolehkan kita memperlakukan budak sebagai properti. Jelas bahwa etika tidak begitu saja mengikuti hukum.
Namun tidak berarti etika tidak mempunyai kaitan dengan hukum. Standar Moral kita kadang dimasukan ke dalam hukum ketika kebanyakan dari kita merasa bahwa standar moral harus ditegakkan dengan kekuatan sistem hukum sebaliknya, hukum dikritik dan dihapuskan ketika jelas-jelas melanggar standar moral.
Kasus etika dalam bisnis
Etika seharusnya diterapkan dalam bisnis dengan menunjukan bahwa etika mengatur semua aktivitas manusia yang disengaja, dan karena bisnis merupakan aktitivitas manusia yang disengaja, etika hendaknya juga berperan dalam bisnis. Argumen lain berpandangan bahwa, aktivitas bisnis, seperti juga aktivitas manusia lainnya, tidak dapat eksis kecuali orang yang terlibat dalam bisnis dan komunitas sekitarnya taat terhadap standar minimal etika. Bisnis merupakan aktivitas kooperatif yang eksistensinya mensyaratkan perilaku etis.
Dalam masyarakat tanpa etika, seperti ditulis oleh filsuf Hobbes, ketidakpercayaan dan kepentingan diri yang tidak terbatas akan menciptakan ”perang antar manusia terhadap manusia lain”, dan dalam situasi seperti itu hidup akan menjadi ”kotor, brutal, dan dangkal”. Karenanya dalam masyarakat seperti itu, tidak mungkin dapat melakukan aktivitas bisnis, dan bisnis akan hancur. Katena bisnis tidak dapat bertahan hidup tanpa etika, maka kepentingan bisnis yang paling utama adalah mempromosikan perilaku etika kepada anggotanya dan juga masyarakat luas.
Etika hendaknya diterapkan dalam bisnis dengan menunjukan bahwa etika konsisten dengan tujuan bisnis, khususnya dalam mencari keuntungan. Contoh Merck dikenal karena budaya etisnya yang sudah lama berlangsung, namun ia tetap merupakan perusahaan yang secara spektakuler mendapatkan paling banyak keuntungan sepanjang masa.
Apakah ada bukti bahwa etika dalam bisnis secara sistematis berkorelasi dengan profitabilitas? Apakah Perusahaan yang etis lebih menguntungkan dapripada perusahaan lainnya ?
Beberapa studi menunjukan hubungan yang positif antara perilaku yang bertanggung jawab secara sosial dengan profitabilitas, beberapa tidak menemukan korelasi bahwa etika bisnis merupakan beban terhadap keuntungan. Studi lain melihat, perusahaan yang bertanggung jawab secara sosial bertransaksi di pasar saham, memperoleh pengembalian yang lebih tinggi daripada perusahaan lainnya. Semua studi menunjukan bahwa secara keseluruhan etika tidak memperkecil keuntungan, dan tampak justru berkontribusi pada keuntungan.
Dalam jangka panjang, untuk sebagian besar, lebih baik menjadi etis dalam bisnis dari pada tidak etis. Meskipun tidak etis dalam bisnis kadang berhasil, namun perilaku tidak etis ini dalam jangka panjang, cenderung menjadi kekalahan karena meruntuhkan hubungan koperatif yang berjangka lama dengan pelanggan, karyawan dan anggota masyarakat dimana kesuksesan disnis sangat bergantung.
Akhirnya kita harus mengetahui ada banyak bukti bahwa sebagian besar orang akan menilai perilaku etis dengan menghukum siapa saja yang mereka persepsi berperilaku tidak etis, dan menghargai siapa saja yang mereka persepsi berperilaku etis. Pelanggan akan melawan perusahaan jika mereka mempersepsi ketidakadilan yang dilakukan perusahaan dalam bisnis lainnya, dan mengurangi minat mereka untuk membeli produknya. Karyawan yang merasakan ketidakadilan, akan menunjukan absentisme lebih tinggi, produktivitas lebih rendah, dan tuntutan upah lebih tinggi. Sebaliknya, ketika karyawan percaya bahwa organisasi adil, akan senang mengikuti manajer. Melakukan apapun yang dikatakan manajer, dan memandang keputusan manajer sah. Ringkasnya, etika merupakan komponen kunci manajemen yang efektif.
Dengan demikian, ada sejumlah argumen yang kuat, yang mendukung pandangan bahwa etika hendaknya diterapkan dalam bisnis.
1.4 TANGGUNG JAWAB DAN KEWAJIBAN MORAL
Kapankah secara moral seseorang bertanggung jawab atau disalahkan, karena melakukan kesalahan? Seseorang secara moral bertanggung jawab atas tindakannya dan efek-efek merugikan yang telah diketahui ;
a. Yang dilakukan atau dilaksanakan seseorang dengan sengaja dan secara bebas
b. Yang gagal dilakukan atau dicegah dan yang secara moral keliru karena orang itu dengan sengaja atau secara bebas gagal melaksanakan atau mencegahnya.
Ada kesepakatan umum, bahwa ada dua kondisi yang sepenuhnya menghilangkan tanggung jawab moral seseorang karena menyebabkan kerugian ;
1. Ketidaktahuan
2. Ketidakmampuan
Keduanya disebut kondisi yang memaafkan karena sepenuhnya memaafkan orang dari tanggung jawab terhadap sesuatu. Jika seseorang tidak mengetahui, atau tidak dapat menghindari apa yang dia lakukan, kemudian orang itu tidak berbuat secara sadar, ia bebas dan tidak dapat dipersalahkan atas tindakannya. Namun, ketidaktahuan dan ketidakmampuan tidak selalu memaafkan seseorang, salah satu pengecualiannya adalah ketika seseorang mungkin secara sengaja, membiarkan dirinya tidak mau mengetahui persoalan tertentu.
Ketidakmampuan bisa jadi merupakan akibat lingkungan internal dan eksternal yang menyebabkan seseorang tidak dapat melakukan sesuatu atau tidak dapat menahan melakukan sesuatu. Seseorang mungkin kekurangan kekuasaan, keahlian, kesempatan atau sumber daya yang mencukupi untuk bertindak. Seseorang mungkin secara fisik terhalang atau tidak dapat bertindak, atau pikiran orang secara psikologis cacat sehingga mencegahnya mengendalikan tindakannya. Ketidakmampuan mengurangi tanggung jawab karena seseorang tidak mempunyai tanggung jawab untuk melakukan (atau melarang melakukan) sesuatu yang tidak dapat dia kendalikan. Sejauh lingkungan menyebabkan seseorang tidak dapat mengendalikan tindakannya atau mencegah kerugian tertentu, adalah keliru menyalahkan orang itu.
Sebagai tambahan atas dua kondisi yang memaklumkan itu (ketidaktahuan dan ketidakmampuan), yang sepenuhnya menghilangkan tanggung jawab moral seseorang karena kesalahan, ada juga beberapa faktor yang memperingan, yang meringankan tanggung jawab moral seseorang yang tergantung pada kejelasan kesalahan. Faktor yang memperingan mencakup :
a. Lingkungan yang mengakibatkan orang tidak pasti, namun tidak juga tidak yakin tentang apa yang sedang dia lakukan ( hal tersebut mempengaruhi pengetahuan seseorang)
b. Lingkungan yang menyulitkan, namun bukan tidak mungkin untuk menghindari melakukannya (hal ini mempengaruhi kebebasan seseorang)
c. Lingkungan yang mengurangi namun tidak sepenuhnya menghilangkan keterlibatan seseorang dalam sebuah tindakan (ini mempengaruhi tingkatan sampai dimana seseorang benar-benar menyebabkan kerugian)
Hal tersebut dapat memperingan tanggung jawab seseorang karena kelakuan yang keliru yang tergantung pada faktor keempat, yaitu keseriusan kesalahan.
Kesimpulan mendasar tentang tanggung jawab moral atas kesalahan atau kerugian yang memperingan tanggung jawab moral seseorang yaitu :
1. Secara moral individu, bertanggung jawab atas tindakan yang salah yang dia lakukan (atau yang secara keliru dia lalaikan) dan atas efek-efek kerugian yang disebabkan (atau yang gagal dia cegah) ketika itu dilakukan dengan bebas dan sadar.
2. Tanggung jawab moral sepenuhnya dihilangkan (atau dimaafkan) oleh ketidaktahuan dan ketidakmampuan
3. Tanggung jawab moral atas kesalahan atau kerugian diringankan oleh ;
· Ketidak pastian
· Kesulitan
· Bobot keterlibatan yang kecil (meskipun kegagalan tidak memperingan jika seseorang mempunyai tugas khusus untuk mencegah kesalahan), namun cakupan sejauh mana hal-hal tersebut memperingan tanggung jawab moral seseorang kepada (dengan) keseriusan kesalahan atau kerugian. Semakin besar keseriusannya, semakin kecil ketiga faktor pertama tadi dapat meringankan.
Para kritikus berdebat, apakah semua faktor yang meringankan itu benar-benar mempengaruhi tanggung jawab seseorang? Beberapa berpendapat bahwa, kejahatan tidak pernah diterima, tidak peduli tekanan apakah yang terjadi pada seseorang. Kritikus lain berpendapat, membiarkan secara pasif suatu kesalahan terjadi, tidak berbeda dengan secara aktif menyebabkan suatu kesalahan terjadi.
A. Tanggung Jawab Perusahaan
Dalam perusahaan modern, tanggung jawab atas tindakan perusahaan sering didistribusikan kepada sejumlah pihak yang bekerja sama. Tindakan perusahaan biasanya terdiri atas tindakan atau kelalaian orang-orang berbeda yang bekerja sama sehingga tindakan atau kelalaian mereka bersama-sama menghasilkan tindakan perusahaan. Jadi, siapakah yang bertanggung jawab atas tindakan yang dihasilkan bersama-sama itu?
Pandangan tradisional berpendapat bahwa mereka yang melakukan secara sadar dan bebas apa yang diperlukan perusahaan, masing-masing secara moral bertanggung jawab. Lain halnya pendapat para kritikus pandangan tradisional, yang menyatakan bahwa ketika sebuah kelompok terorganisasi seperti perusahaan bertindak bersama-sama, tindakan perusahaan mereka dapat dideskripsikan sebagai tindakan kelompok, dan konsekuensinya tindakan kelompoklah, bukan tindakan individu, yang mengharuskan kelompok bertanggung jawab atas tindakan tersebut.
Kaum tradisional membantah bahwa, meskipun kita kadang membebankan tindakan kepada kelompok perusahaan, fakta legal tersebut tidak mengubah realitas moral dibalik semua tindakan perusahaan itu. Individu manapun yang bergabung secara sukarela dan bebas dalam tindakan bersama dengan orang lain, yang bermaksud menghasilkan tindakan perusahaan, secara moral akan bertanggung jawab atas tindakan itu.
Namun demikian, karyawan perusahaan besar tidak dapat dikatakan “dengan sengaja dan dengan bebas turut dalam tindakan bersama itu” untuk menghasilkan tindakan perusahaan atau untuk mengejar tujuan perusahaan. Seseorang yang bekerja dalam struktur birokrasi organisasi besar tidak harus bertanggung jawab secara moral atas setiap tindakan perusahaan yang turut dia bantu, seperti seorang sekretaris, juru tulis, atau tukang bersih-bersih di sebuah perusahaan. Faktor ketidaktahuan dan ketidakmampuan yang meringankan dalam organisasi perusahaan birokrasi berskala besar, sepenuhnya akan menghilangkan tanggung jawab moral orang itu.
B. Tanggung Jawab Bawahan
Dalam perusahaan, karyawan sering bertindak berdasarkan perintah atasan mereka. Perusahaan biasanya memiliki struktur yang lebih tinggi ke beragam agen pada level yang lebih rendah. Jadi, siapakah yang harus bertanggung jawab secara moral ketika seorang atasan memerintahkan bawahannya untuk melakukan tindakan yang mereka ketahui salah.
Orang kadang berpendapat bahwa, ketika seorang bawahan bertindak sesuai dengan perintah atasannya yang sah, dia dibebaskan dari semua tanggung jawab atas tindakan itu. Hanya atasan yang secara moral bertanggung jawab atas tindakan yang keliru, bahkan jika bawahan adalah agen yang melakukannya. Pendapat tersebut keliru, karena bagaimanapun tanggung jawab moral menuntut seseorang bertindak secara bebas dan sadar, dan tidak relevan bahwa tindakan seseorang yang salah merupakan pilihan secara bebas dan sadar mengikuti perintah. Ada batas-batas kewajiban karyawan untuk mentaati atasannya. Seorang karyawan tidak mempunyai kewajiban untuk mentaati perintah melakukan apapun yang tidak bermoral.
Dengan demikian, ketika seorang atasan memerintahkan seorang karyawan untuk melakukan sebuah tindakan yang mereka ketahui salah, karyawan secara moral bertanggung jawab atas tindakan itu jika dia melakukannya. Atasan juga bertanggung jawab secara moral, karena fakta atasan menggunakan bawahan untuk melaksanakan tindakan yang salah tidak mengubah fakta bahwa atasan melakukannya.
HAL – HAL YANG MENARIK
1. Dasar Etika adalah Moral
Apa yang dimaksud dengan etika? Menurut kamus ada banyak arti dari etika diantaranya adalah :
· Prinsip – prinsip yang digunakan untuk mengatur prilaku individu atau kelompok
· Pelajaran tentang moral
Definisi Moralitas adalah :
“Aturan-aturan yang dimiliki perorangan atau kelompok tentang apa-apa yang benar dan apa-apa yang salah, atau apa-apa yang baik dan yang jahat.”
Sedangkan yang dimaksud dengan standar moral adalah :
“Norma-norma yang kita miliki tentang jenis-jenis tindakan yang kita percaya secara moral benar atau salah.”
2. Moral Lebih ke Arah Individu
Organisasi perusahaan akan eksis bila :
“Ada individu – individu manusia dengan hubungan dan lingkungan tertentu.”
Karena tindakan perusahaan dilakukan oleh pilihan dan tindakan individu-individu di dalamnya. Maka individu-individu tadi yang harus dilihat sebagai penghalang dan pelaksana utama dari tugas moral, tanggung jawab moral perusahaan.
Individu-individu manusia tadi bertanggung jawab pada apa yang dilakukan oleh perusahaan, karena tindakan perusahaan berlangsung karena pilihan-pilihan mereka dan prilaku individu-individu tadi. Sehingga perusahaan mempunyai tugas moral untuk melakukan sesuatu bila anggota perusahaan tersebut mempunyai tanggung jawab moral untuk melakukan sesuatu.
3. Pencapai Tetinggi dari Etika adalah Berorientasi pada Prinsip Etika Universal
Tingkat final, tindakan yang benar dilakukan berdasarkan prinsip moral karena logis, universality dan konsistensi.
Universality artinya suara hati, di dalam istilah ESQ disebut anggukan universal yang mengacu kepada God Spot.
4. Kasus WorldCom dan Enron
4.1 Kasus WorldCom
Di dalam laporan keuangan WorldCom’s, Scott Sulivan memindahkan $ 400 juta dari reserved account ke “income”. Dia juga selama bertahun-tahun melaporkan trilyunan dolar biaya operasi sebagai “capital expenditure”.
Dia bisa melakukan ini dengan bantuan firm accounting dan auditor terkenal “Arthur Andersen”. Padahal Scott Sullivan, pernah mendapat penghargaan sebagai Best CFO oleh CFO Magazine tahun 1998.
4.2 Kasus Enron
Pada terbitan April 2001, majalah Fortune menjuluki Enron sebagai perusahaan paling innovative di Amerika “Most Innovative” dan menduduki peringkat 7 besar perusahaan di Amerika. Enam bulan kemudian (Desember 2001) Enron diumumkan bangkrut.
Kejadian ini dijuluki sebagai “Penipuan accounting terbesar di abad ke 20”. Dua belas ribu karyawan kehilangan pekerjaan. Pemegang saham-saham Enron kehilangan US$ 70 Trilyun dalam sekejap ketika nilai sahamnya turun menjadi nol.
Kejadian ini terjadi dengan memanfaatkan celah di bidang akuntansi. Andrew Fastow, Chief Financial officer bekerjasama dengan akuntan public Arthur Andersen, memanfaatkan celah di bidang akuntansi, yaitu dengan menggunakan “special purpose entity”, karena aturan accounting memperbolehkan perusahaan untuk tidak melaporkan keuangan special purpose entity bila ada pemilik saham independent dengan nilai minimum 3%.
Dengan special purpose entity tadi, kemudian meminjam uang ke bank dengan menggunakan jaminan saham Enron. Uang hasil pinjaman tadi digunakan untuk menghidupi bisnis Enron.
4.3 Bahasan Kasus
Dari kasus WorldCom’s dan Enron diatas, dapat diamati bahwa walaupun sudah ada aturan yang jelas mengatur system accounting, tetapi kalau manusia yang mengatur tadi tidak bermoral dan tidak beretika maka mereka akan memanfaatkan celah yang ada untuk kepentingan mereka.
4.4 Pandangan Velasquez tentang Etika Bisnis di Arab Saudi
Menurut Velasquez, Arab Saudi adalah tempat kelahiran Islam, yang menggunakan landasan Islam Suni sebagai hukum, kebijakan dan system sosialnya. Tetapi di Arab Saudi tidak dikenal “basic right” (keadilan dasar, seperti tidak ada demokrasi, tidak ada kebebasan berbicara, tidak ada kebebasan pers, tidak mengenal peradilan dengan system juri, tidak mengenal kebebasan beragama dan diskriminasi terhadap wanita. Sehingga menurut Velasquez, di Arab Saudi tidak mengenal hak azazi manusia.
BAHASAN
Velasquez menyatakan, Arab Saudi adalah contoh Etika Islam, dengan alasan sederhana karena Islam lahir disana. Tetapi dia lupa bahwa Agama Kristen dan Yahudi juga tidak lahir di Eropa atau di Amerika. Dia mengeneralisir bahwa Arab Saudi adalah Islam. Padahal Arab Saudi bukan merupakan penggambaran negara Islam yang dicontohkan Nabi Muhammad SAW. Dalam jaman Rasul dan empat sahabat penerusnya dikenal istilah demokrasi dan kebebasan beragama.
HAL – HAL MENARIK MENJADI BAHAN DISKUSI
1. Bagaimana pendekatan etika yang harus out-in atau in-out
· Out- in adalah proses pengawasan dari luar ke dalam, harus ada aturan main atau bisnis proses yang jelas dan transparan sehingga etika bisnis bisa berjalan, misalnya ada good corporate governance, balance scorecard, atau Malcolm baldrige
· In- out adalah pendekatan dari sisi individu pelaku bisnis, pelaku dari etika adalah invidu dan setiap individu harus menjalankan etika bisnis.
· Dalam kasus Enron dan WorldCom’s, walaupun sudah ada system yang sangat baik dan well defined is organized, masih saja “oknum” manusia mencari celah diantara aturan main tersebut.
· Bagaimanakah sebaiknya implementasi etika bisnis yang baik, dengan pendekatan in-out, out-in, atau ambivalent dengan menerapkan keduanya.
2. Apakah etika itu pesan universal horizontal – kewajiban vertical
· Dasar dari etika adalah kajian terhadap moralitas, dan moralitas tadi mengaju kepada individu.
· Sedangkan pencapai tertinggi dari moral adalah Orientasi Prinsip Etis Universal
· Velasquez menyatakan etika itu lebih abstrak daripada “Ten Commandements”
· Apakah etika itu pesan universal horizontal (manusia ke manusia) minus nilai kewajiban vertical (Agama) ?
CONTOH PELANGGARAN ETIKA BISNIS
Pelanggaran etika bisnis terhadap hukum
Sebuah perusahaan X karena kondisi perusahaan yang pailit akhirnya memutuskan untuk
Melakukan PHK kepada karyawannya. Namun dalam melakukan PHK itu, perusahaan sama sekali tidak memberikan pesongan sebagaimana yang diatur dalam UU No. 13/2003 tentang Ketenagakerjaan. Dalam kasus ini perusahaan x dapat dikatakan melanggar prinsip kepatuhan terhadap hukum.
Pelanggaran etika bisnis terhadap transparansi
Sebuah Yayasan X menyelenggarakan pendidikan setingkat SMA. Pada tahun ajaran baru sekolah mengenakan biaya sebesar Rp 500.000,- kepada setiap siswa baru. Pungutan sekolah ini sama sekali tidak diinformasikan kepada mereka saat akan mendaftar, sehingga setelah diterima mau tidak mau mereka harus membayar. Disamping itu tidak
ada informasi maupun penjelasan resmi tentang penggunaan uang itu kepada wali murid. Setelah didesak oleh banyak pihak, Yayasan baru memberikan informasi bahwa uang itu dipergunakan untuk pembelian seragama guru. Dalam kasus ini, pihak Yayasan dan sekolah dapat dikategorikan melanggar prinsip transparansi
Pelanggaran etika bisnis terhadap akuntabilitas
Sebuah RS Swasta melalui pihak Pengurus mengumumkan kepada seluruh karyawan yang akan mendaftar PNS secara otomotais dinyatakan mengundurkan diri. A sebagai salah seorang karyawan di RS Swasta itu mengabaikan pengumuman dari pihak pengurus karena menurut pendapatnya ia diangkat oleh Pengelola dalam hal ini direktur, sehingga segala hak dan kewajiban dia berhubungan dengan Pengelola bukan Pengurus. Pihak Pengelola sendiri tidak memberikan surat edaran resmi mengenai kebijakan tersebut. Karena sikapnya itu, A akhirnya dinyatakan mengundurkan diri. Dari kasus ini RS Swasta itu dapat dikatakan melanggar prinsip akuntabilitas karena tidak ada kejelasan fungsi, pelaksanaan dan pertanggungjawaban antara Pengelola dan Pengurus Rumah Sakit
Pelanggaran etika bisnis terhadap prinsip pertanggungjawaban
Sebuah perusahaan PJTKI di Jogja melakukan rekrutmen untuk tenaga baby sitter. Dalam pengumuman dan perjanjian dinyatakan bahwa perusahaan berjanji akan mengirimkan calon TKI setelah 2 bulan mengikuti training dijanjikan akan dikirim ke negara-negara tujuan. Bahkan perusahaan tersebut menjanjikan bahwa segala biaya yang dikeluarkan pelamar akan dikembalikan jika mereka tidak jadi berangkat ke negara tujuan. B yang terarik dengan tawaran tersebut langsung mendaftar dan mengeluarkan biaya sebanyak Rp 7 juta untuk ongkos administrasi dan pengurusan visa dan paspor. Namun setelah 2 bulan training, B tak kunjung diberangkatkan, bahkan hingga satu tahun tidak ada kejelasan. Ketika dikonfirmasi, perusahaan PJTKI itu selalu berkilah ada penundaan, begitu seterusnya. Dari kasus ini dapat disimpulkan bahwa Perusahaan PJTKI tersebut telah melanggar prinsip pertanggungjawaban dengan mengabaikan hak-hak B sebagai calon TKI yang seharusnya diberangnka ke negara tujuan untuk bekerja.
Pelanggaran etika bisnis terhadap prinsip kewajaran
Sebuah perusahaan property ternama di Yogjakarta tidak memberikan surat ijin membangun rumah dari developer kepada dua orang konsumennya di kawasan kavling perumahan milik perusahaan tersebut. Konsumen pertama sudah memenuhi kewajibannya membayar harga tanah sesuai kesepakatan dan biaya administrasi lainnya. Sementara konsumen kedua masih mempunyai kewajiban membayar kelebihan tanah, karena setiap kali akan membayar pihak developer selalu menolak dengan alasan belum ada ijin dari pusat perusahaan (pusatnya di Jakarta). Yang aneh adalah di kawasan kavling itu hanya dua orang ini yang belum mengantongi izin pembangunan rumah, sementara 30 konsumen lainnya sudah diberi izin dan rumah mereka sudah dibangun semuannya. Alasan yang dikemukakan perusahaan itu adalah ingin memberikan pelajaran kepada dua konsumen tadi karena dua orang ini telah memprovokasi konsumen lainnya untuk melakukan penuntutan segera pemberian izin pembangunan rumah. Dari kasus ini perusahaan property tersebut telah melanggar prinsip kewajaran (fairness) karena tidak memenuhi hak-hak stakeholder (konsumen) dengan alasan yang tidak masuk akal.
Pelanggaran etika bisnis terhadap prinsip kejujuran
Sebuah perusahaan pengembang di Sleman membuat kesepakatan dengan sebuah perusahaan kontraktor untuk membangun sebuah perumahan. Sesuai dengan kesepakatan pihak pengembang memberikan spesifikasi bangunan kepada kontraktor. Namun dalam pelaksanaannya, perusahaan kontraktor melakukan penurunan kualitas spesifikasi bangunan tanpa sepengetahuan perusahaan pengembang. Selang beberapa bulan kondisi bangunan sudah mengalami kerusakan serius. Dalam kasus ini pihak perusahaan kontraktor dapat dikatakan telah melanggar prinsip kejujuran karena tidak memenuhi spesifikasi bangunan yang telah disepakati bersama dengan perusahaan pengembang
Pelanggaran etika bisnis terhadap prinsip empati
Seorang nasabah, sebut saja X, dari perusahaan pembiayaan terlambat membayar angsuran mobil sesuai tanggal jatuh tempo karena anaknya sakit parah. X sudah memberitahukan kepada pihak perusahaan tentang keterlambatannya membayar angsuran, namun tidak mendapatkan respon dari perusahaan. Beberapa minggu setelah jatuh tempo pihak perusahaan langsung mendatangi X untuk menagih angsuran dan mengancam akan mengambil mobil yang masih diangsur itu. Pihak perusahaan menagih dengan cara yang tidak sopan dan melakukan tekanan psikologis kepada nasabah. Dalam kasus ini kita dapat mengakategorikan pihak perusahaan telah melakukan pelanggaran prinsip empati pada nasabah karena sebenarnya pihak perusahaan dapat memberikan peringatan kepada nasabah itu dengan cara yang bijak dan tepat.
abel:


Knowledge Management
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Selama berabad-abad organisasi telah mengelola knowledge, tetapi yang paling diminati adalah dalam digitzing business enterprises dan penerapan knowledge dalam bisnis proses pada tahun 1993. Di tahun ini, cover story Business Week pada virtual corporations (
Byrne, 1993) menggembar-gemborkan munculnya model baru dari business enterprise. Model dari business enterprise yang baru tersebut sangat diharapkan dapat memungkinkan untuk menyampaikan apapun, kapanpun dan dimanapun kepada customer yang potensial. Dapat terealisasikan dengan mendistribusikan kapabilitas hubungan secara digital melalui ikatan secara organisasi dan geographis. Selanjutnya, visi secara virtual, pendistribusian, dan digitalisasi business enterprise menjadi suatu kenyataan yang pragmatis dengan mainstream diadopsi dari internet dan web. Secara tidak sengaja distribusi dan digitalisasi dari enterprise business process dipercepat oleh adanya evolusi pada arsitektur teknologi melewati client-server ke internet dan web dan sekarang ini ke web services. Secara bersamaan, model software dan hardware telah berkembang menjadi integrates hosted services dan lebih jauh lagi kepada model utility computing dan pada demand computing (Greenemeier, 2003a, b; Hapgood, 2003; Sawhney, 2003; Thickins, 2003).
Jika ERP & MIS telah beroperasi dengan baik di internal institusi / perusahaan, e-Commerce menjadi sangat mungkin & feasible. E-commerce sebetulnya hanyalah menjadi perpanjangan tangan ERP & MIS yang kita miliki untuk dapat bertransaksi dengan institusi / perusahaan lain secara effisien. Tentunya isu yang ada di e-commerce akan berbeda dengan isu yang ada di ERP & MIS yang sifatnya lebih internal. Di e-commerce isu kepercayaan (trust) menjadi demikian penting jauh lebih penting dibandingkan isu effisiensi prosedur yang biasanya mendominasi ERP & MIS. Beberapa konsep dasar dikembangkan untuk menjamin trust tersebut, apakah itu berupa fasilitas keamanan di jaringan, penggunaan protokol seperti Secure Socket Layer (SSL). Ada pula yang sifatnya memberikan keabsahan / authentikasi akan seseorang / sebuah institusi / perusahaan, bisa tidak orang / institusi tersebut dipercaya – teknik ini yang kemudian dikenal sebagai Certificate Authority yang di Indonesia di kembangkan oleh indosign (mudah-mudahan tidak menjadi satu-satunya CA di Indonesia). Jadi jelas bahwa e-commerce di sini sebetulnya merupakan kepanjangan dari ERP & MIS khususnya untuk transaksi antar institusi.
Untuk dapat berkompetisi dengan baik dalam ekonomi yang muncul saat ini, penting sekali suatu perusahaan/organisasi untuk mengembangkan efektifitas knowledge processes yang dimilliki. Karena knowledge secara terus menerus telah menjadi kunci dari kesuksesan dan competitive advantage untuk setiap organisasi. Dimana competitive advantage diperoleh melalui suatu pengembangan dan implementasi dari kreativitas dan solusi bisnis yang tepat dengan menggunakan knowledge dan menggunakan knowledge yang baru terbentuk atau biasa dikenal dengan inovasi. Seperti issue yang berkembang di bawah ini :
"The business environment continues to change at a dramatically increasing pace. To thrive in this turbulent environment, we must confront the business need for relentless innovation and forge the future workforce culture."
Computer Magazine September 2001 Issue
Knowledge process diterapkan melalui enterprise (strategic planning, decision making, marketing, hiring personnel). Setiap orang dalam suatu enterprise berpartisipasi dalam knowledge process. Knowledge manager membantu organisasi meningkatkan efektifitas dari knowledge process. Mengerti mengenai knowledge management process memberikan organisasi competitive advantages yang dari sisi segmen pasarnya. Knowledge management, chief knowledge officer,dan certified knowledge manager adalah tools yang perlu dikembangkan pada proses ini. Mengatur proses secara efektif dari penyebaran dan penggunaan secara aktif dari knowledge unuk membuat suatu organisasi menjadi sukses adalah Knowledge Management (KM).
1.2 Enterprise Resources Planning
Enterprise Resource Planning (ERP) merupakan aplikasi yang mampu mengintegrasikan berbagai bagian berdasarkan proses bisnis yang dikehendaki. Tujuan ERP adalah terciptanya optimalisasi pengelolaan sumber daya yang dimiliki pemerintah seperti informasi, biaya, tenega kerja, material, bahan baku, dll. Sedangkan proses bisnis yang dimaksud adalah proses pengadaan, penyimpanan, distribusi, pemasaran, perencanaan dan lain sebagainya.
ERP berkembang dari
Manufacturing Resource Planning (MRP II), dimana MRP II sendiri adalah hasil evolusi dari Material Requirement Planning (MRP) yang berkembang sebelumnya. Sistem ERP secara modular biasanya mengangani proses manufaktur, logistik, distribusi, persediaan (inventory), pengapalan, invoice dan akunting perusahaan. Ini berarti bahwa sistem ini nanti akan membantu mengontrol aktivitas bisnis seperti penjualan, pengiriman, produksi, manajemen persediaan, manajemen kualitas dan sumber daya manusia.
ERP program adalah software yang digunakan oleh perusahaan untuk mengatur informasi dalam setiap bagian dari bisnisnya dan membantu mengatur bisnis proses perusahaan menggunakan database dan management reporting tools. ERP software mendukung operasi yang efisien dari bisnis proses dengan mengintegrasikan seluruh aktifitas pada suatu bisnis.
ERP sering disebut sebagai Back Office System yang mengindikasikan bahwa pelanggan dan publik secara umum tidak dilibatkan dalam sistem ini. Berbeda dengan Front Office System yang langsung berurusan dengan pelanggan seperti sistem untuk
e-Commerce, Customer Relationship Management (CRM), e-Government dan lain-lain.
ERP system dapat mengintegrasikan suatu operasi perusahaan dengan menyediakan lingkungan dengan menyediakan suatu company-wide computing environment, termasuk didalamnya single database yang terbagi oleh seluruh fungsi dan dapat memberikan data yang konsisten kepada seluruh fungsi bisnis secara real time. Dan dapat mengurangi biaya serta menaikkan efisiensi operasional. Karena beberapa alas an, banyak perusahaan yang hanya menerapkan beberapa modul pada ERP system. Dimana dalam suatu system informasi termasuk didalamnya itu adalah computer, manusia, prosedur dan software. Beberapa modul yang digunakan diantaranya adalah :
1. Modul Operasi
General Logistics, Sales and Distribution, Materials Management, Logistics Execution, Quality Management, Plant Maintenance, Customer Service, Production Planning and Control, Project System, Environment Management.
2. Modul Finansial dan Akunting
General Accounting, Financial Accounting, Controlling, Investment Management, Treasury, Enterprise Controlling.
3. Modul Sumber Daya Manusia
Personnel Management, Personnel Time Management, Payroll, Training and Event Management, Organizational Management, Travel Management
BAB II
KNOWLEDGE MANAGEMENT
2.1 DEFINISI KNOWLEDGE MANAGEMENT
Manajemen pengetahuan (knowledge management) adalah sebuah konsep baru didunia bisnis. Konsep ini berkembang pesar terutama sejak tahun 2000-an. Tujuan penerapan konsep ini adalah untuk meningkatkan dan memperbaiki operasional perusahaan dalam mencari keuntungan kompetitif. Manajemen pengetahuan digunakan untuk memperbaiki komunikasi diantara manajemen puncak dan pekerja untuk mempertahankan proses kerja, menanamkan budaya berbagai pengetahuan dan mengimplementasikan sistem penghargaan berbasis kinerja.
Knowledge Management adalah suatu rangkaian kegiatan yang digunakan oleh
organisasi untuk mengidentifikasi, menciptakan, menjelaskan, dan mendistribusikan pengetahuan untuk digunakan kembali, diketahui, dan dipelajari di dalam organisasi. Kegiatan ini biasanya terkait dengan objektif organisasi dan ditujukan untuk mencapai suatu hasil tertentu seperti pengetahuan bersama, peningkatan kinerja, keunggulan kompetitif, atau tingkat inovasi yang lebih tinggi.
Terdapat beberapa definisi mengenai Knowledge Management menurut beberapa pendapat para ahli. Para ahli dibidang informasi menyebutkan bahwa informasi adalah pengetahuan yang disajikan kepada seseorang dalam bentuk yang dapat dipahami; atau data yang telah diproses atau ditata untuk menyajikan fakta yang mengandung arti. Sedangkan pengetahuan berasal dari informasi yang relevan yang diserap dan dipadukan dalam pikiran seseorang. Sedangkan pengetahuan berkaitan dengan apa yang diketahui dan dipahami oleh seseorang. Informasi cenderung nyata, sedangkan pengetahuan adalah informasi yang diinterpretasikan dan diintegrasikan.
Menurut definisi www.worldIQ.com , knowledge management berasal dari kata knowledge dan management. Dimana arti kata dari knowledge dan management itu sendiri adalah :
Knowledge is a justified true belief (a philosophical definition)
Knowledge is the awareness and understanding of facts, truths or information gained in the form of experience or learning.
Management is a process of planning and controlling the performance or execution of any type of activity, such as: a project or a process.
Secara terminologi, knowledge management berarti sebuah proses perencanaan dan pengontrolan kinerja aktivitas tentang pembentukan proses pengetahuan. Definisi yang lebih lengkap tentang knowledge management, menurut Gupta (2000) :
“A process that helps organizations find, select, disseminate, and transfer important information and expertise necessary for activities such as problem solving, dynamic learning, strategic planning and decision making”
Menurut Bhatt (2000) :
“A process of knowledge creation, validation, presentation, distribution, and application”
Menurut worldIQ.com :
“Knowledge management is associated with the processes for the creation, dissemination, testing, integration, and utilization of knowledge within organizations”
Menurut Jarvenspaa dan Maki (2001) :
“Creation of new knowledge, knowledge sharing and diffusion, and tools and methods to promote them”
Maka secara umum, knowledge management adalah sebuah proses yang mengkoordinasikan penggunaan informasi, pengetahuan dan pengalaman. Dengan konsep tersebut, berarti ada perbedaan untuk data, informasi dan pengetahuan.
2.2 KONSEP KNOWLEDGE MANAGEMENT
Sebenarnya istilah Knowledge Manegement itu tidak sesuai. Karena definisi Knowledge diperoleh dari pengalaman. Sebagian knowledge itu adalah tacit di dalam kepala manusia, maka dari itu knowledge kebanyakan tidak bisa diatur. Yang dapat diatur adalah suatu proses knowledge organisasi. Knowledge process diterapkan melalui enterprise (strategic planning, decision making, marketing, hiring personnel). Setiap orang dalam suatu enterprise berpartisipasi dalam knowledge process. Knowledge manager membantu organisasi meningkatkan efektifitas dari knowledge process. Beberapa ahli mengembangkan model tiga fase Knowledge life cycle (gambar 2), dimana tiga fase tersebut adalah :
1. Acquire information and unverified knowledge.
2. Produce new, validated knowledge from the acquired information and unverified knowledge.
3. Integrate the new knowledge into the organization for improved effectiveness.
Menurut Finerty (1997), knowledge management memiliki ruang ringkup dua lapisan. Lapisan pertama adalah proses (process) meliputi utilization, storing, acquisition, distribution/sharing dan creation. Lapisan kedua meliputi structure, technology, measurement, organizational design, leadership dan culture. Kedua lapisan tersebut terintegrasi membentuk ruang lingkup knowledge management.
Pengetahuan yang menjadi objek dalam knowledge management terbagi menjadi dua, yaitu tacit knowledge dan explicit knowledge. Tacit knowledge adalah pengetahuan yang ada dalam kepala manusia. Tacit knowledge bersifat personal, prosedural, kacau, soft (lunak), tersimpan di otak, informal dan biasanya tentang kecakapan atau ketrampilan. Menurut Nonaka dan Takeuchi (1995) :
“Tacit knowledge is highly personal and hard to formalized. Subjectiveinsights, intuitions and hunches fall into this categoy of knowledge”
Explicit knowledge adalah pengetahuan manusia yang berada diluar kepala. Bentuk explicit knowledge, antara lain dokumen, buku, jurnal dan lain-lain. Sifat dari explicit knowledge adalah tercetak dalam kode-kode, deklaratif, formal dan hard (keras), Menurut Nonaka dan Takeuchi (1995) :
“Explicit knowledge can be expressed in words and numbers and can easily communicated and shared in the form of hard data, scientific formula, codified procedures and universal principles”
Dalam pengembangan pengetahuan, terjadi proses transfer pengetahuan. Proses ini terangkum dalam sebuah model (Gambar 4). Menurut SECI Model, terjadi empat proses transfer pengetahuan, yaitu socialization, externalization, combination dan internalization.
Socialization adalah proses transfer informasi diantara orang-orang dengan cara conversasi/percakapan. Dalam hal ini terjadi transfer dari tacit knowledge ke tacit knowledge. Proses selanjutnya adalah externalization, yaitu transfer dari tacit knowledge ke explicit knowledge. Misalnya, penulisan buku, jurnal, majalah dan lain-lain. Combination adalah transfer dari explicit knowledge ke explicit knowledge. Misalnya, merangkum buku. Internalization adalah transfer dari explicit knowledge ke tacit knowledge. Misalnya, guru mengajar didalam kelas.
Proses transfer pengetahuan berlangsung berulang-ulang membentuk suatu siklus. Hal inilah yang menyebabkan pengetahuan terus berkembang dari waktu ke waktu. Jadi menurut konsep SECI, siklus transfer pengetahuan akan terus berputar dan berkembang.
BAB III
REAL TIME ENTERPRISE : THE NEW KNOWLEDGE MANAGEMENT
3.1 PROSES KNOWLEDGE MANAGEMENT
Knowledge Management (KM) adalah sebuah konsep yang relatif baru yang bergerak di atas infrastruktur teknologi informasi (Internet & Intranet) yang ada. Sangat berbeda dengan dengan konsep e-commerce yang hari-hari ini sedang booming dan banyak di minati oleh orang banyak.
Berbeda dengan konsep-konsep effisiensi prosedur, knowledge management di fokuskan untuk menjadi seseorang / sebuah institusi agar menang dalam kompetisinya karena memiliki pengetahuan yang lebih baik daripada kompetitor-nya. Isu utama di knowledge management adalah competitiveness. Competitiveness tersebut di peroleh dengan cara mengelola pengetahuan yang kita miliki dengan baik dan effisien.
"Knowledge management is more of a strategy supported by technology that can show a quantifiable, and sometimes substantial, return on investment."
From
The Knowledge Management Paybackby Greg MacSweeney
Kunci dari competitive advantage adalah Knowledge Management, dimana sinergi dicapai oleh integrasi yang efektif
3.2 REAL TIME ENTERPRISE : THE NEW KNOWLEDGE MANAGEMENT
Enterprise knowledge management (KM) systems seharusnya menaikkan produktifitas dari knowledge pekerja, memberikan penghematan terhadap perusahaan. Selain itu KM juga telah memudahkan untuk mendapatkan informasi dan memudahkan user untuk mengupload dokumen terbaru.
Real Time Enterprise (RTE) didasarkan kepada pemikiran untuk getting the right information to the right people at the right time (
Gartner, Inc., 2002) in "real time", i.e. without latency or delay (cf., Lindorff, 2002; Lindquist, 2003; Margulius, 2002; Meyer, 2002; Siegele, 2002; Stewart, 2000). RTE memungkinkan untuk mendapatkan keputusan yang cepat dan lebih baik dan meningkatkan ketangkasan serta kemampuan beradaptasi. RTE memungkinkan untuk mewakili knowledge di masa yang akan dating pada business process : dimana organisasi digital berinteraksi dengan menaikkan dan memburu kecepatan dan hasil “event” yang spesifik dalam suatu real-time “resoponse”. Sebagai contoh, bisnis seperti Gillette dan Wal-Mart berusaha untuk meminimalisasi keterlambatan diantara pesanan customer, pengiriman dan restocking dari inventory dengan bantuan dari radio-frequency detection (RFID) tags, dan juga dikenal sebagai smart tags (Cuneo, 2003). Teknologi RTE sebagai pendukung mengesankan bahwa teknologi ini dapat membantu perusahaan untuk belajar beradaptasi, berkembang, dan bertahan di dalam peningkatan perubahan lingkungan bisnis yang tidak pasti. Dasar pemikiran tersebut sepertinya tetap berdasarkan pada technology-push model dari KM dan mungkin mendapat keuntungan dari pengenalan strategy-pull model.
RTE adalah suatu organisasi yang memungkinkan otomatisasi dari processes spanning different system, media dan enterprise boundaries. RTE memberikan real time information kepada karyawan, customers, suppliers, dan partner dan pengimplementasian proses untuk memastikan bahwa seluruh informasi adalah sedang beredar dan consistent melewati seluruh system, meminimalisasi penumpukan dan proses manual yang berhubungan dengan informasi. Untuk mencapainya, system untuk RTE harus “adaptable” terhadap perubahan dan menerima “change as the process”.
Sebagai contoh kenaikan dari aliran bisnis proses yang seringkali berhubungan dengan teknologi informasi, termasuk didalamnya adalah (
Gartner, Inc., 2002):
· trading analytics: from 30 minutes to 5 seconds;
· airline operations: from 20 minutes to 30 seconds;
· call center inquires: from 8 hours to 10 seconds;
· tracking finances: from 1 day to 5 minutes;
· supply chain updates: from 1 day to 15 minutes;
· phone activation: from 3 days to 1 hour;
· document transfer: from 3 days to 45 seconds;
· trade settlement: from 5 days to 1 day; and
· build-to-order PCs: from 6 weeks to 1 day.
Kontras diantara tiga pola dasar dari inputs-, processing-, and outputs menghasilkan pola KM seperti dijelaskan dalam
Table I dan Table II. Salah satu konseptual dari KM telah diaplikasikan dalam bermacam-macam worldwide governmental dan praktisi perusahaan yang kemudian mendiskusikan untuk memotivasi diskusi selanjutnya terhadap RTE business model.

BAB IV
KESIMPULAN
Saat ini, Knowledge Management telah dikenal luas dan dilakukan di beberapa organisasi,mungkin akan sangat berguna untuk sedikit melihat ke belakang dan mencoba untuk memberikan perspektif pada bagaimana dahulu dan subject yang baru saat ini berkembang, khususnya pada perkembangan spesifik yang dialami oleh Knowledge Management saat ini.
Berbeda dengan konsep-konsep effisiensi prosedur, knowledge management di fokuskan untuk menjadi seseorang / sebuah institusi agar menang dalam kompetisinya karena memiliki pengetahuan yang lebih baik daripada kompetitor-nya. Isu utama di knowledge management adalah competitiveness. Competitiveness tersebut di peroleh dengan cara mengelola pengetahuan yang kita miliki dengan baik dan effisien.
Kunci dari competitive advantage adalah Knowledge Management, dimana sinergi dicapai oleh integrasi yang efektif antara manusia, process dan teknologi.
RTE adalah suatu organisasi yang memungkinkan otomatisasi dari processes spanning different system, media dan enterprise boundaries. RTE memberikan real time information kepada karyawan, customers, suppliers, dan partner dan pengimplementasian proses untuk memastikan bahwa seluruh informasi adalah sedang beredar dan consistent melewati seluruh system, meminimalisasi penumpukan dan proses manual yang berhubungan dengan informasi. Untuk mencapainya, system untuk RTE harus “adaptable” terhadap perubahan dan menerima “change as the process”.
Real Time Enterprise (RTE) didasarkan kepada pemikiran untuk getting the right information to the right people at the right time in "real time", i.e. without latency or delay.


Materialism
MATERIALISM, STATUS SIGNALING,
AND PRODUCT SATISFACTION
Dari beberapa litelature, terdapat pengertian komprehensif bahwa kepuasan konsumen tertinggi dapat dicapai dengan menggabungkan dua faktor, yaitu :
Konsumen
Produk
Untuk menunjukan fungsinya dilakukan dengan mnegabungkan nilai individual. Penelitian yang dilakukannya terfokus pada salah satu nilai konsumen yaitu materialisme.
Sehingga penelitian ini dilakukan secara empiris untuk mengetahui bagaimana hubungan antara nilai individual dengan evaluasi konsumen terhadap produk yang dibeli.
Survey ini disebar dengan menggunakan dua penelitian yaitu terhadap :
Mahasiswa dengan rata-rata usia 21 tahun dengan jumlah 211 orang.
Orang dewasa rata-rata usia 35 tahun dengan jumlah 270 orang.
Penelitian ini dilakukan kepada produk yang berbeda dan menghasilkan nilai yang konsisten. Dimana konsistensi disini menjelaskan hubungan negatif antara materialisme dengan kepuasan produk pada kategori produk yang mempunyai potensial tinggi untuk menunjukan status, tetapi tidak memiliki hubungan dengan kepuasan produk pada kategori produk yang mempunyai potensial rendah untuk menunjukan status.
BACKGROUND
Consumer Satisfaction
Ada beberapa pendapat yang menyatakan bahwa konsumen memiliki harapan terhadap performance produk sebelum membeli, kepuasan atau ketidakpuasan mereka jangan dinilai dari perbandingan antara harapan yang diinginkan terhadap performance produk dan performance produk sebenarnya.
Selain itu ada pendapat yang menyatakan bahwa harapan terhadap produk melibatkan beberapa macam jenis keunggulan produk, seperti manfaat dan kesenangan.
Sehingga penelitian ini mengambil gagasan bahwa produk juga dapat menyampaikan arti yang ditanamkan pada masyarakat terhadap pemiliknya.
Dimana keinginan berbeda dengan pengharapan. Pengharapan adalah keyakinan akan kemungkinan bahwa produk tersebut berhubungan dengan hasil yang diperoleh. Sedangkan keinginan adalah evaluasi dari hasil yang diperoleh dalam suatu produk untuk menunjukan nilai seseorang. Adapun harapan selalu berubah-rubah sedangkan keinginan itu stabil.
Kepuasaan tidak terbatas pada paradigma satu perbandingan, tetapi lebih kepada proses dinamis tergantung pada keadaan. Bahwa level kepuasan tidak semata mengandalkan pada performance produk tapi berkembang sesuai dengan tujuan akhir dari pemakaian produk tersebut.
Kepuasan produk berkembang menjadi selera, image dan status yang terpenuhi. Dimana pemakaian materialisme relative tetap sebagai nilai individual. Penelitian ini mempelajari hubungan antara materialisme, proses evaluasi produk dan kepuasaan konsumen.
Materialism
Penilaian materialisme memberikan pertimbangan bagaimana pengaruhnya terhadap penilaian suatu barang selama masa kepemilikannya masih terbuka.
Hypotesis
Selama waktu yang terbatas dalam penggunaan suatu barang, peneliti mengasumsikan bahwa orientasi materialistisnya tidak berubah. Penelitian ini menguji, bagaimana kepuasan konsumen dapat berubah selama menjadi pemilik barang tersebut dan proses perubahan itu dipengaruhi oleh materialisme. Sehingga peneliti mengembangkan hipotesis berdasarkan karakteristik materialisme dan hubungannya dengan barang yang dimiliki.
Product Meaning and Satisfaction
Produk adalah symbol, yang berguna dan berasal dari jati diri, dengan secara umum atau khusus.
Produk memiliki dua kondisi yang menetapkan status sosial yang lebih tinggi dari yang lain diantaranya :
Harus termasuk kedalam kategori produk yang sering digunakan oleh seseorang dalam memperlihatkan status sosialnya.
Harga yang dibayarkan untuk suatu produk didalam kategori memiliki potensial tinggi dalam menunjukan status adalah indikatornya.
Sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat sedikit kepuasan dengan barang yang dimiliki dalam menunjukan status dikarenakan terdapat alternative lain yang lebih bergengsi. Oleh karena itu, harga naik menunjang status dalam melemahkan hubungan negatif antara materialisme dengan kepuasan produk yang dinamis.
Dynamics of Product Satisfaction
Kepuasan produk yang dinamis dapat melalui pendapatan konsumen untuk memenuhi kebutuhan yang tinggi, seperti keinginan untuk menunjukan gengsi, kekuasaan dan keunggulan.
Karakteristik utama dari konsumen yang konsumtif adalah mereka menempatkan barang yang dimilikinya pada pusat kehidupan mereka, dengan menilai keberhasilan dirinya dan orang lain berdasarkan apa yang dimiliki dan berusaha mencapai kebahagiannya melalui barang yang dimiliki.
Dalam ringkasan hipotesis yang peneliti diuji adalah sebagai berikut:
Hipotesis 1
Materialisme memberikan pengaruh negatif pada kepuasan dengan barang yang dimiliki dalam kategori produk dengan potensial yang tinggi untuk menunjukan status, materialisme tidak berhubungan dengan kepuasaan pada barang yang dimiliki dalam kategori produk dengan potensial rendah untuk menunjukan status.
Hipotesis 2a
Di dalam kategori produk dengan potensial yang tinggi untuk menunjukan status, semakin lama waktu penggunaan setelah pembelian semakin kuat hubungan negatif diantara materialisme dan kepuasan produk.
Hipotesis 2b
Di dalam kategori produk dengan potensial tinggi untuk menunjukan status, semakin tinggi harga beli suatu produk semakin rendah hubungan negatif antara materilisme dengan kepuasan produk.
PILOT STUDY
Tujuan dari pilot study ini adalah untuk mengidentifikasi kategori produk yang biasa digunakan untuk menunjukan status social diantara pria maupun wanita dalam populasi study 1. Pada pilot study, peneliti menggabungkan data untuk membantu mengidentifikasi satu kelompok kategori produk dengan kapabilitas yang lebih luas dalam menunjukan status social ekonomi pemiliknya serta menunjukan tingkat consensus yang tinggi.
Untuk mewakili study 1, responden dipilih dari responden yang mudah yaitu mahasiswa. Dimana peneliti mengembangkan tiga jenis skala untuk menilai pada tingkat kategori produk yang mana diyakini dapat menunjukan status dari pemiliknya. 14 kategori produk yang dikenal mahasiswa diurutkan oleh 54 mahasiswa dengan menggunakan 7 poin skala likert ( 1 = paling tinggi, 7 = paling rendah ). Semua kuesioner valid untuk analisis.
STUDY 1
Sample
Sampel dalam studi 1 adalah 223 mahasiswa. Namun terdapat beberapa kuesioner yang tidak dapat digunakan dikarenakan kekurangan data, sehingga ditiadakan. Maka, tersisa 211 sampel dengan 51% adalah wanita dengan rata-rat usia 21 tahun.
Measurement
Tujuan utama dalam studi ini adalah untuk menguji pengaruh materialisme terhadap kepuasaan produk. Konsep utama yang diukur adalah materialisme dan kepuasan produk dengan menggunakan Material Value Scale (MVS). Reliabilitas MVS dari penelitian ini cukup tinggi yaitu α = 0,87.
Kepuasan produk diukur dari hasil keseluruhan yang diperoleh ketika konsumen merasa puas dengan barang yang dimilikinya. Selain itu digunakan juga 12-item Cunsumption Statisfaction Scale (CSS) dikarenakan tingkat reliabilitisnya tinggi dan dapat digunakan untuk berbagai macam kategori produk. Skala ini mengukur kepuasan selama pemakaian dalam memenuhi keinginan konsumen.
Dari kategori produk yang ada, kaca mata digunakan untuk mewakili kategori produk yang memiliki tingkat potensial tinggi sedangkan kaos lengan panjang mewakili produk yang memiliki tingkat potensial rendah. Dari hal ini, CSS memperlihatkan nilai reliabilitas yang cukup kuat untuk keduanya 0,94 dan 0,94. Peneliti mengukur waktu kepemilikan barang pada setiap kategori produk.
Result
Peneliti menggunakan model Multiple Regression untuk menguji hipotesis. Regresi memiliki keunggulan dalam menggabungkan sifat dasar dari variable kunci secara berkesinambungan (materialisme, kepuasan produk dan harga).
Faktor yang cukup berpengaruh diuji dengan cara memasukkan variable independentsebagai factor pengali. Dependent variable adalah kepuasan produk (S).
Hipotesis 1, variable dependent S diperkirakan dipengaruhi oleh Materialisme (M), waktu kepemilikan (D), dan harga (P).
Sc = β0 + (β1 x M) + (β2 x D) + (β3 x P)
Pada saat C memiliki potensial yang tinggi (diuji untuk kategori produk kaca mata), M diperkirakan memiliki pengaruh yang negatif terhadap S. Sedangkan, ketika C rendah M diperkirakan tidak memiliki hubungan kepada S. Seperti terlihat pada hasil hipotesis hubungan anatara materialisme dengan kepuasan pada kategori produk kaca mata memiliki nilai β yang negatif dan probabilitas lebih kecil dari 0,05. Dan materialisme tidak memiliki hubungan dengan kepuasan pada kategori produk kaos lengan panjang. Dimana nilai β negatif dan nilai probabilitas ditunjukan dengan nilai ns.
Oleh karena itu hipotesis 1 sangat mendukung dengan diperkuat oleh perkiraan secara teoritis berdasarkan hubungan yang terjadi diantara materilisme dan kepuasan.
Peneliti juga melakukan penelitian dengan model ke-2. Dengan menggunakan perkiraan yang sama, tetapi kali ini menggunakan persamaan regresi yang didalamnya terdapat potensial dari kategori produk (SS) yang digunakan sebagai pembagi.
Sc = β0 + (β1 x M) + (β2 x D) + (β3 x P) + (β4 x SS) + (β5 x M x SS)
Dalam model ke-2 ini, materilisme menunjukan efek negatif yang signifikan terhadap kepuasan produk terlihat dari nilai β yang negatif dan probabilitas lebih kecil dari 0,05. Walaupun demikian SS tidak memberikan pengaruh yang cukup signifikan secara statistic, Dimana nilai β negatif dan nilai probabilitas ditunjukan dengan nilai ns.
Dari hasil statistic memberikan 3 kemungkinan:
Terdapat kemungkinan tidak adanya perbedaan pengaruh dari materialisme terhadap kepuasan produk melalui kategori produk.
Perbedaan tingkat potensial produk pada kedua kategori produk yang digunakan dalam uji secara empiris, mungkin tidak cukup besar untuk memperlihatkan pengaruh yang kuat dari perbedaan materialismeterhadap kepuasan produk.
Status social yang pada populasi mahasiswa akan menunjukan hasil yang unik, dikarenakan sifat dasar yang berasal dari kedudukan social.
Dikarenakan diperoleh hasil yang bertentangan pada hipotesis 1, maka studi 1 tidak dapat dijadikan keputusan. Sehingga dilakukan pengujian lanjutan dengan menggunakan sample orang dewasa dan kategori produk yang berbeda pada studi 2.
Hipotesis 2, ketika C memiliki potensial yang tinggi model ini disimpulkan sebagai hipotesis 2a dan 2b. Kepuasan produk dalam kategori produk dengan potensial tinggi dalam pencarian status (Sc) dipengaruhi oleh M, D, dan P. dan cukup dipengaruhi oleh perkalian M dan D serta perkalian M dan P.
Sc = β0 + (β1 x M) + (β2 x D) + (β3 x P) + (β4 x M x D) + (β5 x M x P)
Hipotesis 2a menunjukan bahwa M dapat meningkatkan kemungkinan terjadinya hubungan negatif antara D dan S. Dimana hasil yang diperoleh mendukung hipotesis. Hubungan hipotesis 2b, menunjukan bahwa harga harus melemahkan hubungan negatif antara M dan S, tetapi hasil empiris tidak menunjukan pelemahan tersebut.
Discussion
Model 1 yang digunakan untuk menguji hipotesis 1 dalam studi 1 menegaskan bahwa M memiliki hubungan yang berbeda terhadap S pada kondisi yang bervariasi Secara khusus kepuasan dengan kategori produk pada tingkat potensial rendah tidak dipengaruhi oleh orientasi seseorang terhadap materialisme, sedangkan kepuasan dengan kategori produk pada tingkat potensial tinggi berpengaruh negatif terhadap materialisme. Bagaimanapun juga, model kedua untuk menguji hipotesis 1 dalam studi 1 tidak menegaskan perbedaan efek dari materialisme terhadap dua jenis kategori produk tetapi menegaskan secara keseluruhan efek negatif dari materialisme terhadap kepuasan produk. Penyelesaian dari model ini harus diperbaharui sehingga ditangguhkan sampai dilakukan studi 2.
Hasil yang menegaskan hipotesis 2a, menjelaskan bahwa ketika kepemilikan masih berkembang dalam konteks produk dengan potensial tinggi, akan menimbulkan produk-produk baru dipasaran dan barang yang dimiliki saat ini secara berangsur-angsur akan kehilangan keunggulannya dalam persaingan status. Hipotesis 2b,tidak didukung dalam studi ini, karena seperti yang telah diketahui walaupun produk memiliki harga yang tinggi tetapi dianggap ketinggalan zaman maka kepuasan terhadap produk akan menurun.
Pada studi 1 memberikan kesimpulan secara teoritis dikarenakan keterbatasan sample dari segi tingkat sosialitas. Sehingga peneliti mengganggap perlu untuk memilih sample dengan kategori yang lebih dewasa dan menggunakan kategori produk yang lebih dikenal oleh masyarakat dalam menunjukan status. Untuk itu dilakukan studi 2.
STUDY 2
Participants
Pada studi 2 diambil sample orang dewasa sebanyak 270 orang, 52% wanita dengan rata-rata usia 35 tahun.
Measurement
Pada studi 2 dipilih kategori produknya yaitu untuk potensial tinggi mobil dan untuk potensial rendah sepatu olah raga. Seperti pada studi 1, peneliti menggunakan metode MVS dan CSS untuk mengukur materialisme dan kepuasan produk.
Result
Seperti pada studi 1 peneliti menggunakan 2 model regresi untuk menguji hubungan antara materilisme dan kepuasan berdasarkan perbedaan potensi pada kategori produk. Perbedaan antara studi 1 dan studi 2 terletak dari tingkat kemampuan sample secara financial.
Discussion
Hasil dari penelitian menunjukan keinginan tertinggi dari konsumen yang materialistis untuk memperlihatkan kesuksesan atau gengsi melalui barang yang dimiliki dibatasi oleh kemampuan ekonomi. Dari hasil penelitian menunjukan rendahnya kepuasan tidak dikarenakan dari penurunan kepuasan sepanjang waktu tetapi mungkin terjadi pada saat konsumen melakukan pembelian. Pemikiran tersebut memerlukan penelitian melalui pengukuran dengan data saat ini dan bukan dari refleksi waktu yang terdahulu yang sangat jelas tidak identik dengan pengukuran yang dilakukan saat ini.
Penemuan ini memberikan penjelasan mengapa hipotesis 2a dan 2b tidak didukung pada studi 2.
GENERAL DISCUSSION
Nilai dari barang yang dimiliki itu tidak muncul dari kualitas manfaatnya, tetapi juga dari symbol yang menunjukan status sosialnya. Pemakaian produk mengatasi keinginan social serta keinginan yang diimplementasikan oleh konsumen sebagai media untuk mencapai berbagai macam tujuan dalam level kehidupannya.
Fokus penelitian ini yaitu bagaimana hasil dari kepuasan produk pada saat keinginan konsumen terpenuhi. Dimana berfokus pada materialisme untuk menunjukan nilai dari seorang konsumen dalam level kehidupannya. Kesimpulan peneliti secara menyeluruh bahwa seorang yang materialistic meningkatkan keinginan untuk memiliki barang yang lebih baik dan keinginan untuk memiliki barang yang tidak mampu mereka beli membuat mereka tidak puas dengan yang dimilikinya dalam beberapa kategori produk tertentu.
Penelitian ini melanjutkan literature mengenai kepuasan konsumen dengan menggabungkan nilai individual ke dalam proses evaluasi produk. Kepuasan konsumen adalah kunci dari kesuksesan marketing yang berpendapat bahwa, kepuasan tidak semata-mata diperoleh dari nilai intrinsic produk tetapi juga bergantung pada kehidupan social produk terhadap pemiliknya.
Keterbatasan dalam penelitian ini :
Kemampuan dalam menjelaskan materialisme relative sangat rendah untuk model yang digunakan.
Peneliti tidak menegaskan bahwa nilai individual merupakan factor utama dalam kepuasan produk, tetapi mereka hanya memiliki peranan penting. Karena focus secara teoritis dalam penelitian bukan kepada performance produk atau variable level produk lainnya yang sangat jelas dapat diperkirakan pada kepuasan produk, maka hal tidak diikutsertakan dalam analisis kami.
Hasil dari penelitian menunjukan bahwa nilai individual berpengaruh terhadap kepuasan produk pada kategori produk tertentu dan bukan yang lainnya.
Level individual materialisme dapat berubah sepanjang waktu. Perubahan yang alami dan dinamis dapat mempengaruhi perbedaan dan kepuasan selama perkembangan produk yang digunakan. Terutama pada produk tambahan yang dimiliki pada masa tertentu.
hasil dari kepemilikan produk dan harga tidak menegaskan perkiraan secara teoritis. Hipotesis 2a lebih menekankan pada aturan yang ada untuk kepemilikan tetapi tidak didukung pada studi 2 dan hipotesis 2b lebih menekankan pada aturan yang ada untuk harga tetapi tidak didukung baik pada studi 1 dan pada studi 2. Hasil menunjukan harga bukanlah indicator yang baik untuk menunjukan status atau konsep meterialisme moderat yang berpengaruh terhadap kepuasan produk.
Untuk penelitian selanjutnya, dalam mengklarifikasi nuansa kepuasan konsumen penelitian ini membicarakan mengenai kecenderungan kepuasan konsumen dalam kontek kehidupan konsumen dengan lebih baik. Daripada mengfokuskan pada mekanisme persoalan teknologi pada atribut produk. Penelitian ini, menunjukan fakta bahwa pemakaian produk adalah alat yang digunakan seseorang untuk mencapai tujuan, daripada lebih mudah puas dengan cara model dari fungsi produk seperti design, focus konsumen pada bagaimana produk dapat memenuhi keinginan mereka.